Author POV
6 Bulan
Usia kandungan Jeonghan sudah masuk bulan ke-6. Tentunya Jeonghan sudah terbiasa dengan masa kehamilannya ini. Dia sudah tak lagi merasa mual dan mengidamnya juga tidak sesering dulu. Yang belum hilang adalah rasa manjanya pada Seungcheol dan moodnya yang sering berubah-ubah. Jeonghan bisa tiba-tiba menangis dan senang dalam 1 hari.
Seperti, Jeonghan pernah menangis karena dia menemukan anak kucing di pinggir jalan sendirian di dalam sebuah kotak kardus. Jeonghan menangis hingga hampir tengah malam. Seungcheol hanya bisa memberi kecupan di kedua mata Jeonghan yang basah karena air mata, dan juga mengusap perut Jeonghan hingga Jeonghan terlelap.
Jeonghan juga pernah bersemangat membersihkan rumah, bahkan dia membantu Bibi Kim untuk membersihkan rumah, lalu setelahnya Jeonghan mengadu pegal pada pinggangnya karena terus bergerak kesana kemari. Seungcheol yang memaklumi perubahaan mood Jeonghan pun tak ingin memberikan komentar apapun, dia memberikan pijita pelan di bagian pinggang Jeonghan, beruntung Seungcheol adalah orang yang sabar.
Hari ini, Seungcheol tidak masuk kerja karena dia sedang sakit. Bagaimana tidak sakit? Dia harus bangun pagi-pagi untuk bekerja, setelahnya dia akan menjaga Jeonghan yang suka terbangun subuh-subuh karena merasa perutnya keram, hingga akhirnya pun dia menjadi jatuh sakit.
Sekarang menunjukan pukul 10 pagi di kediaman keluarga Choi. Seungcheol sedang tertidur dikasur dengan plester penurun panas yang menempel didahinya, sedangkan Jeonghan tengah menyandarkan setengah tubuhnya di kepala ranjang yang tengah sibuk dengan tablet di tangannya, melihat-lihat perkembangan tokonya yang semakin jarang dia kunjungi saat masam kehamilannya ini.
"SEUNGCHEOL HYUNG!!" Kamar yang tadinya sepi menjadi ramai karena kedatangan si bungsu dari Keluarga Yoon.
"Astaga, Youngie! Jangan berteriak begitu! Nanti Seungcheol bangun! Kau kenapa disini? Tidak kerja?" Ucap Jeonghan yang juga sebenarnya terkejut karena kedatangan adiknya.
"Aku sudah izin pada appa. Aku dengar Seungcheol hyung sakit, jadi aku kesini untuk menjenguk." Ucap Soonyoung yang masuk kedalam kamar Jeonghan dan Seungcheol.
"Ugh-- Hannie... kepalaku pusing..." Ucap Seungcheol yang masih belum membuka matanya, tapi bisa dengan tepat melingkarkan tangannya pada pinggang Jeonghan dan menenggelamkan kepalanya dipinggang Jeonghan.
"Pusing? Tunggu disini dulu ya? Aku buatkan bubur, dan aku bawakan obat, ya?" Ucap Jeonghan yang memengang pipi Seungcheol yang terasa panas.
"Youngie, kau disini dulu yang dengan Seungcheol, aku mau buatkan bubur." Ucap Jeonghan yang langsung dibalas dengan anggukan dari Soonyoung.
.
.
.
Jeonghan sudah selesai dengan urusannya di dapur, dia segera naik keatas dan masuk kedalam kamarnya.
"Cheollie... bangun dulu, ya? Makan dulu cepat sembuh..." Ucap Jeonghan yang meletakan nampan yang berisikan semangkuk bubur, segelas air putih dan beberapa obat.
"Tidak mau, Hannie... pahit..." Ucap Seungcheol yang masih tidak bergerak dari kasur.
"Namanya juga sakit, Cheollie.. ayo buka mulutnya.." Ucap Jeonghan yang sudah siap dengan sesendok bubur didepan mulut Seungcheol.
"Tidak mau, Hannie..." Ucap Seungcheol yang menggelengkan kepalanya dan menyembunyikan mulutnya didalam selimut.
"Cheollie, makan dulu..."
"Tidak, Hannie..."
"Makan."
"Tidak."
"Makan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Their Story -Jeongcheol-
Romance"Jangan mengharapkan cinta dariku, Jeonghan." "Aku tau, Seungcheol. Karena hatimu hanya untuknya." Menikah karena di jodohkan oleh kedua orang tua mereka, karena janji. Seungcheol yang sudah memiliki kekasih, harus merelakan hubunganya dengan kekas...