Seungcheol POV
Aku bangun sedikit telat hari ini, karena Jeonghan tidak membangunkanku. Aku bangun dan aku lihat, Jeonghan masih tertidur dikasur. Aku segera mandi namun tak seperti biasanya, Jeonghan tidak menyiapkan pakaian untukku, aku rasa dia masih marah denganku, jadi aku tidak membangunkannya. Setelah selesai menggunakan stelean kemejaku, aku lihat Jeonghan masih belum bangun dari kasur. Kurasa ada yang aneh karena tidak mungkin Jeonghan tidak membantu eomma pagi-pagi begini.
Aku mendekatinya dan kulihat bibirnya pucat. Aku memegang dahinya dan ternyata dia demam. Aku langsung menangkat Jeonghan dan turun kebawah.
"Eomma... Jeonghan demam." Ucapku.
"Demam? Bagiaman bisa? Seungcheol cepat bawa Jeonghan kerumah sakit."Ucap eomma yang langsung meninggalkan apa yang sedang ia kerjakan di dapur.
"Aku tidak bisa eomma. Aku ada meeting hari ini." Ucapku.
"Kemarin kau lebih memilih meeting di bandingkan keluargamu, sekarang kau lebih mementingkan meeting dibandingkan Jeonghan?! Apa pekerjaanmu jauh lebih penting di bandingkan dengan keluarga Seungcheol?! Hah... Sudah lupakan. Mingyu bawa Jeonghan, kita saja yang bawa dia kerumah sakit." Ucap eomma. Aku yakin 100% eomma marah padaku.
Author POV
Jeonghan sudah di bawa kerumah sakit oleh Yoona dan juga Mingyu, dokter mengatakan itu hanya demam biasa, tentunya mereka berdua terasa lega. Joo Hyun dan Jihoon segera datang ke rumah sakit, Wonwoo juga datang dan meninggalkan toko sebentar, lalu Soonyoung meminta izin pada appanya untuk menjenguk hyung satu-satunya itu. Saat Jeonghan sadar, ia melihat keluarganya yang memasang wajah cemas.
Wonwoo dan Jihoon segera memeluk Jeonghan secara bergantian.
"Astaga aku baru saja sadar, dan kalian memelukku dengan sangat kencang." Ucap Jeonghan dengan senyum lemahnya.
"Hyung...ini karenaku kan? Maafkan aku hyung...." Ucap Wonwoo yang menenggelamkan wajahnya pada bahu kecil milik Jeonghan.
"Kkk~ kau ini bicara apa? Aku sakit karena tubuhku memang kurang sehat Wonu." Ucap Jeonghan yang mengelus pelan punggung Wonwoo.
"Yoona, Seungcheol kemana?" Tanya Joo Hyun.
"Anak itu terlalu gila kerja, bisa-bisanya dia lebih memilih meeting dari pada mengantar Jeonghan ke rumah sakit. Jeonghan, maafkan Seungcheol, ya? Dia selalu seperti itu dari dulu, workaholic. Bahkan dia lebih parah dari pada appanya." Ucap Yoona yang melipat tangannya.
"Tidak apa-apa, eomma. Pasti pekerjaannya sangat banyak di kantor." Ucap Jeonghan dengan senyum mirisnya.
Soonyoung mengepalkan tangannya, rasanya ia akan menghantam Seungcheol sekarang juga. Namun ia merasa kepalan tangannya dibuka oleh seseorang. Orang yang sama, yang selalu membuka kepalan tangannya saat dia sedang menahan emosinya, Jeonghan. Tak lupa Jeonghan memberikan senyum pada Soonyoung dan menggelengkan kepalanya seakan menandakan bahwa Soonyoung tidak boleh marah dengan Seungcheol dan harus memaklumi pekerjaan Seungcheol.
"Ah, aku ada janji dengan temanku hari ini. Mingyu juga ada pemotretan. Nanti tak ada menemani Jeonghan dirumah. Salah satu dari kalian, ada yang bisa temani Jeonghan?" Tanya Yoona yang menunjuk Jihoon dan Wonwoo.
"Yonna eomonim... aku saja yang menemani Jeonghan hyung." Ucap Jihoon.
"Ah, terima kasih, Jihoon..." Ucap Yoona yang mengusak rambut Jihoon.
"Aku juga mau ikut!" Ucap Wonwoo dengan sangat semangat.
"Tidak bisa! Kau kan harus jaga toko, wonu..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Their Story -Jeongcheol-
Romansa"Jangan mengharapkan cinta dariku, Jeonghan." "Aku tau, Seungcheol. Karena hatimu hanya untuknya." Menikah karena di jodohkan oleh kedua orang tua mereka, karena janji. Seungcheol yang sudah memiliki kekasih, harus merelakan hubunganya dengan kekas...