Can I ? *Seungcheol Side* (13)

8.3K 783 3
                                    

Author POV

"Bagaimana, Cheol?" Tanya Seokmin yang sedang berduduk santai di kursi dekat kolam renang milik keluarga Choi.

"Bagaimana apanya?" Tanya Seungcheol yang juga melakukan hal yang sama.

"Usahamu untuk mendapatkan Jeonghan." Ucap Seokmin yang menoleh kearah Seungcheol.

"Aku sering mengajaknya pergi. Menonton, makan malam, ketaman. Jeonghan tidak pernah menolak ajakanku. Dan... aku akhirnya tahu, Jeonghan tidak seperti apa yang aku pikirkan dulu. Dia sangat hangat, pengertian, mandiri, dan-"

"Dan kau mencintainya." Ucap Seokmin.

"Y-ya.. kurasa begitu..." Ucap Seungcheol yang mengelus tengkuknya.

"Aish, menjijikan sekali melihat seorang Seungcheol malu." Ucap Seokmin yang membuang pandangannga dari Seungcheol.

"YAKK!!"

"Sudah menyatakan perasaanmu secara langsung?"

Berubah, Mood Seungcheol berubah. Dari malu, marah, sekarang bingung. Memang tidak bisa di tebak tuan Choi ini.

"Kau tahu aku sangat sulit merangkai kata, kau tahu aku." Ucap Seungcheol yang menundukan kepalanya.

"Salah sendiri hanya mengencani Doyoon selama hidupmu dan membuang 6 tahun dengan motto 'aku hanya butuh Doyoon, tidak ada yang lain.' Akhirnya di duakan juga." Ucap Seokmin dengan sangat santai.

"Lee seokmin! Kau-"

"Shuss... sebelum memarahiku, lebih baik kau dengar. Dengan hanya mengajaknya pergi tanpa menyatakan perasaanmu yang sesungguhnya hanya akan menimbulkan perasaan ambigu, Seungcheol. Bagaimana kalau Jeonghan berpikir bahwa kau hanya ingin menebus kesalahanmu saja?"

"Bisakah aku melakukannya?" Ucap Seungcheol dengan murung.

"Secepatnya,Cheol. Bilang pada Jeonghan bahwa kau mencintainya."
.

.

.

Di lain sisi, Jisoo dan Jeonghan sedang asik berkutak di dapur. Jeonghan baru saja mendapat kabar dari mertuanya dan juga Mingyu bahwa mereka akan pulang malam hari ini. Jadi Jeonghan membuat makan siang untuk mereka ber4 dan juga makan malam nantinya.

"Mam.. mama..."

"Jisoo, sepertinya Jieun sudah bangun." Ucap Jeonghan.

Jisoo langsung menghampiri anaknya. Ia menggendong anaknya yang baru berusia 3 tahun itu.

"Jieun lapar? Jieun mau makan?" Tanya Jisoo pada Jieun. Anak itu hanya mengangguk dan sesekali mengusap matanya.

"Jeonghan boleh tolong gendong Jieun sebentar? Aku ingin membuat makanan untuk Jiuen." Ucap Jisoo.
Jeonghan tanpa berpikir panjang pun langsung datang dan mengendong Jieun.

"Jieun, mama buatkan makanan dulu ya. Jangan nakal."
"Han, nanti makanan aku saja yang angkat, sekalian."

"Terima kasih Jisoo."

Selama Jisoo membuatkan makanan untuk Jieun, Jeonghan terus-terusan membuat Jieun tertawa. Entah mengelitik Jiuen, menusuk-nusuk pipi Jieun dengan jarinya, dan lain-lain.

"Jieun coba berhitung 1-10. Kalau Jieun salah, Hannie kelitik Jieun ya..."Ucap Jeonghan.

"Nde Hannie! Satu, dua, tiga, empat, lima, enam, eum.... delapan?"

"Tujuh dulu, sayang. Karena Jieun salah, hannie kelitikin Jieun!" Jeonghan mengelitik Jieun hingga bayi berusia 3 tahun itu tak berhenti tertawa.

Jisoo tersenyum melihat pemandangan langka itu. Anaknya sangat jarang mau berinterkasi dengan orang lain, apa lagi baru kenal.

"Jieun, makan dulu ya..nanti main lagi, okey?" Ucap Jisoo yang membawa semangkuk bubur bayi untuk Jieun.

"Nde mama!"

Jeonghan memangku Jieun, sedangkan Jisoo menyuapi Jieun. Bayi itu sangat girang sekali karena dia terus-terus bercanda dengan Jeonghan.

Setelah Jieun selesai makan, Jisoo pergi ke belakang untuk memanggil Seungcheol dan juga Seokmin untuk makan bersama.

"Lihat Cheol, bukankah dia sudah cocok menjadi seorang eomma?" Ucap Jisoo kepada Seungcheol. Pasalnya, Seungcheol langsung terdiam melihat Jeonghan menggendong bayi, hal itu yang membuat Jisoo tidak tahan untuk menggoda sahabat suaminya itu.

"PAPAA!!" Teriak Jieun karena melihat Seokmin.

"Jieun sudah makan?" Tanya Seokmin yang mengendong Jieun.

"Sudah! Tadi, Jieun main sama Hannie, Jieun senang!" Ucap Jieun yang terus menggoyangkan badannya di pelukan Seokmin.

"Hannie?" Tanya Seokmin.

"Ah! Itu panggil... hanya panggilan biasa saja, terdengar lucu jika Jieun yang panggil begitu." Ucap Jeonghan yang tersipu malu.

Seokmin membulatkan bibirnya seakan memahami penjelasan dari Jeonghan.

"Cha...ayo kita makan, aku dan Jeonghan sudah memasak untuk kita semua." Ucap Jisoo yang mengambil Jieun dari gendongan Seokmin dan menarik Seokmin kemeja makan.

"Cheollie, ayo makan." Ucap Jeonghan. Dia tidak berani menarik Seungcheol seperti Jisoo menarik Seokmin. Padahal mereka adalah pasangankan ?

Their Story -Jeongcheol-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang