Author POV
*Jeonghan Side*Setelah Jeonghan keluar dari restoran, dia langsung berlari bahkan dia menaiki tangga dengan sangat cepat. Namun karena staminanya tidak banyak, dia berhenti di ujung tangga dengan membungkukan badannya dan memegang kedua lututnya yang sedikit bergetar guna mengatur nafasnya.
Setelah dia merasa nafasnya sudah kembali normal, Jeonghan pun melangkahkan kakinya kedepan.
Namun kakinya kembali berhenti melangkah.
Bukan kerena dia merasa lelah,
Namun seseorang menghalangi jalannya,
Doyoon."Do-doyoon?" Bulu kuduk Jeonghan berdiri. Bagaimana tidak? Mata Doyoon merah penuh dengan kemarahan, tak ada senyum di bibirnya, hanya kebencian yang ada disana.
"Apa yang istimewa darimu? Hingga Seungcheol tak lagi melihatku." Ucap Doyoon yang bergerak maju hingga membuat Jeonghan mundur kebelakang.
"Aku jauh lebih baik darimu, tapi kenapa dia lebih memilihmu?" Ucap Doyoon yang masih maju kedepan.
"Apakah seleranya sudah menurun? Hingga menyukai jalang sepertimu?" Ucap Doyoon.
Jeonghan sudah berada di ujung tangga, dia hampir saja jatuh jika dia tidak berpegangan pada dinding di sebelahnya.
"Kau merenggut segalanya dari ku, Jeonghan! Kebahagiaanku, Seungcheolku!!" Ucap Doyoon yang menarik kerah baju Jeonghan.
"Bahkan bibirmu itu...dengan tidak tau dirinya mengambil apa yang seharusnya menjadi milikku." Ucap Doyoon.
Jeonghan membulatkan matanya, dan sesekali berusaha melelapaskan tangan Doyoon dari kerahnya.
Doyoon melirik kearah tangga di belakang Jeonghan.
"Jika kau tak ada di dunia ini lagi, apakah kebahagiaanku akan kembali?" Ucap Doyoon dengan senyum tipis di bibirnya.
"Do-doyoon, kumohon..."
"Kita tidak akan pernah tau jika tidak mencobanya kan?" Doyoon langsung mendorong Jeonghan hingga terjatuh kebawah.
.
.
"JEONGHAN!!"Seungcheol langsung berlari menghampiri Jeonghan yang tak sadarkan diri, dengan beberapa luka di tangan dan kakinya, juga pelipisnya yang mulai mengeluarkan darah.
"Jeonghan...Hannie....Hannie bangun...Hannie buka matamu!" Seungcheol terus mendekap Jeonghan dalam pelukkannya dan menepuk pipi Jeonghan berkali-kali.
"Seok, apa yang terjadi?" Ucap Jisoo yang keluar dari restoran karena mendengar suara teriakan Seungcheol.
Seokmin menghalangi pengelihatan Jisoo dengan tubuh kekarnya.
"Jangan lihat. Jeonghan di dorong Doyoon hingga jatuh dari tangga. Ternyata yang kita lihat tadi di Aquarium benarlah dia. Bahkan setelah dia mendorong Jeonghan, dia pergi begitu saja." Seokmin mengepalkan tangannya.
"Soo, kamu pulang kerumah ya? Bawa Jieun pulang, aku mau antarkan Jeonghan kerumah sakit, Seungcheol tidak akan fokus jika bawa mobil sendirian." Ucap Seokmin dan Jisoo yang mengiyakannya.
"Hyung ada apa?" Tanya Jun dan Minghao dengan panik.
"Nanti ku Jelaskan, tapi apakah di dekat tangga itu ada cctv?" Tanya Seokmin.
"Ada hyung." Ucap Minghao.
"Boleh tolong cek cctvnya? Maaf merepotkan kalian." Ucap Seokmin yang disanggupi oleh Jun dan Hao.
Seokmin segera menghampiri Seungcheol yang masih mendekap Jeonghan.
"Cheol-"
"Seok, kenapa Jeonghan tidak mau membuka matanya?" Ucap Seungcheol, matanya sudah mengeluarkan air mata yang deras, dan tangannya bergetar hebat.
"Kita bawa dia kerumah sakit sekrang juga,ya?" Ucap Seokmin yang menepuk bahu Seungcheol.
Seungcheol langsung mengangkat Jeonghan dan membawanya ke mobil miliknya.
..
.
Seungcheol dan Seokmin kini sudah dirumah sakit, sedangkan Jeonghan sedang di tangani sekarang. Seungcheol duduk di kursi, memegangi tangannya yang gemetar dan terasa dingin. Dia takut kehilangan Jeonghannya.
Seokmin juga mengabari keluarga Choi dan Yoon tentang keadaan Jeonghan dengan menggunakan ponsel Seungcheol, karena Seungcheol sudah kehilangan fokusnya.
"Seungcheol..." Ucap Yoona yang berlari menghampiri Seungcheol yang disusul dengan Siwon, Mingyu dan Wonwoo.
Seungcheol berdiri menghadap Yoona.
"Eomma...." Seungcheol langsung memeluk Yoona, air matanya kembali keluar, bahkan Seungcheol mengeluarkan suara yang menyedihkan untuk didengar.
Yoona membalas pelukkan Seungcheol, tak memedulikan darah yang menempel pada kemeja Seungcheol yang dapat membuat bajunya ikut kotor.
Seungcheol adalah seorang yang kuat, dia sangat jarang menangis. Dan jika menangis pun, dia tidak akan menunjukkannya pada siapapun. Namun tidak untuk hari ini. Pertahanan Seungcheol runtuh, dia merasa hancur.
Yoona tak berkata apapun, ia juga tak mampu menahan air matanya, melihat anaknya serapuh ini. Siwon, Mingyu dan Wonwoo pun ikut merasakan apa yang Seungcheol rasakan.
Tak lama kemudian, Yunho, Joo Hyun, Soonyoung dan Jihoon akhirnya datang. Bisa dilihat raut wajah mereka yang sangat khawatir.
Seungcheol yang melihat mertuanya datang pun langsung menghadap ke Yunho dan Joo Hyun.
Seungcheol membungkukkan badannya.
"Appa...eomma.... aku.... aku minta maaf. Aku tidak bisa menjadi suami yang baik untuk Jeonghan. Aku.... aku tak bisa melindunginya. Aku benar-benar minta maaf." Ucap Seungcheol masih dengan sikap membungkuk dengan suara yang sedikit serak.
Yunho dan Joo Hyun menegakkan tubuh Seungcheol agar kembali berdiri tegak.
"Tidak Seungcheol, kau sudah menjadi suami yang baik untuk Jeonghan. Jangan salahkan dirimu." Ucap Yunho yang menepuk-nepuk punggung Seungcheol.
"Jeonghan akan baik-baik saja, Seungcheol. Dia...adalah anak yang kuat." Ucap Joo Hyun yang memeluk Seungcheol.
Seungcheol mengangguk dalam pelukkan Joo Hyun sebelum akhirnya melepaskan pelukan itu.
Kini Seungcheol berdiri di depan Soonyoung yang menunjukan ekspresi yang sulit di tebak.
"Maafkan aku Soonyoung, aku tak bisa menjaga Jeonghan....
Aku.... tak bisa membahagiakannya...
Aku mengingkari janjimu..." Ucap Seungcheol sedangkan Soonyoung masih diam membisu.Seungcheol memukul tubuhnya sendiri menggunakan tangan Soonyoung.
"Kau bilang kau akan memukulku jika aku menyakitinya...
Tak apa, kau bisa memukulku sepuasmu...
Aku tidak akan melawan, jadi pukul aku Soon-""Hyung...."
Untuk pertama kalinya Soonyoung memanggil Seungcheol dengan kata hyung.
"Ini bukan salahmu, hyung.
Semua akan baik-baik saja, kau harus kuat. Jika kau rapuh begini, bagaimana bisa kau menyemangati Jeonghan hyung?" Ucap Soonyoung.Padahal dirinya juga tak kuasa menahan air mata yang kini sudah mengalir ke pipinya sendiri. Seungcheol menutup kedua matanya dengan tangan kanannya.
"Jeonghan hyung akan baik-baik saja, hyung." Ucap Soonyoung yang menepuk bahu Seungcheol.
'Jeonghan, bertahanlah
Bertahanlah untukku,
3 hari lagi adalah ulang tahunku,
Kau bilang kau ingin membuatkan aku lukisankan?
Kau bilang kau mau kursus Inggris agar bisa mengajari anak kita nanti kan?
Jadi ku mohon bertahanlah,
Untuk kita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Their Story -Jeongcheol-
Romance"Jangan mengharapkan cinta dariku, Jeonghan." "Aku tau, Seungcheol. Karena hatimu hanya untuknya." Menikah karena di jodohkan oleh kedua orang tua mereka, karena janji. Seungcheol yang sudah memiliki kekasih, harus merelakan hubunganya dengan kekas...