disappointed (3)

9.5K 973 46
                                    

Author POV

"WONUUUU...." Teriak Mingyu setelah sampai di toko Joyonghan dan langsung memeluk kekasihnya.

"Aishh...lepas, kau tidak pemotretan? Sudah tidak laku lagi?"Ucap Wonwoo dengan pedasnya.

"Astaga mulutmu.  Hari ini tidak ada pemotretan sayang, jadi aku mengatar Jeonghan hyung dan sekalian bertemu denganmu." Ucap Mingyu yang mengencangkan pelukannya.

"Wonu-ya." Panggil Jeonghan dengan nada yang sangat menenangkan.

"Jeonghan hyung. Aku merindukanmu" Sahut Wonwoo dan langsung melepaskan diri dari pelukan 'beruang' kemudian memeluk Jeonghan.

"Aigoo, aku juga merindukanmu. Cha, ayo masuk. Udaranya sangat dingin hari ini." Ucap Jeonghan yang masuk kedalaman toko bersama Wonwoo dan meninggalkan Mingyu sendiri.

"Padahal aku kekasihnya, tapi dia malah merindukan Jeonghan hyung." Ucap Mingyu yang mempoutkan bibirnya.

"Masuk atau aku kunci dari luar!" Teriak Wonwoo, dan tanpa berpikir panjang Mingyu masuk kedalaman toko.
.

.
Disinilah Jeonghan berada. Saksi bisu yang menjadi tempat Jeonghan berkeluh kesah. Di ruangannya dengan kanvas didepannya. Menuangkan lagi apa yang di rasakan, tanpa disadari terlukislah  seorang gadis yang tersenyum walaupun seluruh tubuhnya terlilit tangkai bunga mawar. Namun anehnya, gadis itu tersenyum dengan sangat indah dan tulus.

"Jeonghan hyung, Joo Hyun eommonim telepon" Ucap Mingyu yang masuk kedalam ruangan Jeonghan. Jeonghan pun segera berdiri dan bergegas keluar untuk menerima telepon dari sang eomma.

Mingyu masuk kedalam ruangan milik Jeonghan dan melihat lukisan yang dibuat olehnya.

"Kau tahu arti dari lukisan itu?" Tanya Wonwoo yang membawa 2 gelas teh hangat dan memberikannya pada Mingyu.

"Entah, tapi yang jelas, lukisan ini menggambarkan kesedihan." Ucap Mingyu mengambil secangkir gelas itu dan meminumnya.

"Bunga mawar, semua orang suka dengan bunga itu karena keindahannya, membuat kita lupa akan duri tajam yang di miliknya. Nampaknya, gadis di gambar itu terlalu menyukai bunga mawar, hingga ia rela terlilit oleh tangkai bunga yang berduri." Ucap Wonwoo yang kemudian meminum teh yang ia buat tadi.

"Seungcheol hyung..." Ucap Mingyu pelan.

"Gyu, kita harus pulang. Aku harus membantu eomma dirumah. Won, maafkan aku tidak bisa menemanimu hari ini." Ucap Jeonghan yang masuk ke ruangan dan membereskan barang-barangnya.

"Tidak apa-apa hyung. Aku minta Jihoon saja untuk menemani, kalau dia tidak sibuk." Ucap Wonwoo.

"Aku pulang dulu ya." Ucap Mingyu yang mengecup pelipis Wonwoo yang dibalas oleh anggukannya.
.

.

Seungcheol POV
Hari ini sungguh melelahkan, banyak sekali berkas-berkas yang harus aku tanda tangani. Sebentar lagi pekerjaan ku selesai, aku tak sabar mencicipi makanan yang di buat eomma dan Jeonghan.

Tiba-tiba telepon ku berdering. Ternyata kekasihku menelepon.

'Halo, sayang'

'Hai!kau sedang apa?
Masih dikantor?'

'Iya, sebentar lagi selesai. Ada apa?'

'Pergi makan malam dengan
ku hari ini ya?'

'Tidak bisa. Aku sudah janji makan
Malam dirumah.'

'Ayolah, kita sudah jarang bertemu
Sekali ini saja. Ya?'

'Tapi appa, eomma,Mingyu,
Dan Jeonghan sudah menungguku'

'Jeonghan?sejak kapan kau peduli
Dengannya? Kau sudah bosan dengan
Ku?baiklah aku tidak akan mengganggu
Mu lagi. Silahkan bersenang-senang dengan
Istri barumu itu.'

'Hah....baiklah berhenti merujuk.
Aku tunggu di restoran biasa, oke?'

'YAY! baiklah, aku tunggu disana.
Aku mencintaimu. '

'Hm..'

Aku menutup panggilannya. Dan aku menelepon Jeonghan.

'Ya Seungcheol?
Kau sudah dimana?'

'Aku masih dikantor. Sepertinya
Aku tidak bisa ikut makan malam
Hari ini,Maaf.'

'....kenapa?'

'Aku ada janji dengan Doyoon.
Tolong bilang pada eomma dan appa
Bahwa aku ada meeting mendadak.'

'Ah, baiklah. Akan
aku sampaikan.'

'Hm, terima kasih.
Aku tutup.
Aku mencintaimu.'

'N-nde?'

'Ha? Ah, maaf a-aku teringat
Dengan Doyoon, maaf.'

'Tidak apa-apa. Jangan pulang
Terlalu malam, aku tutup.'

Ada apa denganku? Kenapa aku mengucapkan itu pada Jeonghan? Mengapa aku membalasnya pada Jeonghan? Kenapa tidak Doyoon? Ah, aku sudah gila.

Their Story -Jeongcheol-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang