Part 7

760 92 10
                                    

Sudah Tiga bulan lamanya Uni bekerja di restoran dan juga konter. Tak terasa sudah lumayan lah. Seperti biasa setelah dari restoran hari ini Uni langsung ke konter.

Hari semakin malam saatnya toko tutup. Uni melajukan motornya jalanan kali ini sangat sepi mungkin karena habis hujan dan juga malam saat melewati butik yang terkenal itu tetapi butik itu sudah tutup dan terlihat seorang wanita paruh baya mungkin seumuran ibu nya sedang melawan jambret. Uni segera melajukan motornya dengan kencang dan menyerempet 2 orang jambret itu hingga terjatuh. Uni turun dari motornya segera menghajar jambret itu dan menendang area sensitifnya. Lantas mereka melarikan diri. Untungnya Uni bisa bela diri karena sempat ia belajar waktu sma. Uni menghampiri ibu itu dan menyerahkan tas nya.

"Tante tidak apa-apa?"

"Apa saya perlu bawa tante ke rumah sakit?" tanya Uni lagi.

"Saya tidak apa-apa nak, makasih ya sudah menolong saya." ucap Ibu itu sambil mengeluarkan isi dompetnya untuk di berikan kepada Uni.

"Eh tan ngga usah saya bener-bener ikhlas membantu." tolak Uni secara halus.

"Beneran nak?"

"Kalo begitu saya anter pulang ya?tapi naik motor ngga apa-apa?" tanya Uni lagi.

"Makasih banget loh nak, gapapa ko."

Saat di jalan Ibu itu bertanya

"Siapa namamu nak?"

"Nama saya Unique Prihatini bisa di panggil Uni. Maaf kalo nama tante?"

"Nama yang cantik dan unik seperti orangnya, nama saya Mia."

"Oiya kenapa tante sendirian?"

"Panggil saya mama saja ya." ucap Mia.

"Tapi.."

"Ngga apa."

"Iya ma."

"Tadi saya pulang dari butik kebetulan sopir saya sedang cuti dan saat saya mau mncari taksi tiba-tiba ada jambret terus saya mau nelpon anak dan suami saya tapi hp nya mati."

Uni hanya manggut-manggut. Pasti Ibu ini orang kaya. Batinnya.

"Sampai nak." ucap Mia.

"Kalo begitu saya pamit ma." ucap Uni.

"Eh mampir dulu yu."

"Tapi ma udah malam ga enak saya."

"Ngga apa-apa yuk." ajaknya lagi.

Saat Uni memasuki rumahnya waw ternyata benar ia orang kaya halamannya aja luas tak seluas halaman rumah Uni, ruang tamunya luas mungkin seluas rumah Uni.

"Nak ayo duduk dulu."

Para pelayan sedang menyiapkan makan malam dengan berbagai lauk yang di hidangkan di meja besar itu.

"Mah anak gadis siapa ini?" tanya suami bu Mia.

Setelah di jelaskan panjang lebar akhirnya Pak Kurniawan mengerti.

"Yaudah yuk makan."

"Ga usah sungkan Uni ayo di makan."

Saat semua sedang makan seorang laki laki muda baru saja pulang melewatinya.

"Woahh jagoan papah baru pulang jam segini." Ucap pak Kurniawan.

"Ares makan dulu nak." ucap Mia.

Saat Ares melangkahkan kakinya ke meja makan ia melihat gadis itu yang sudah tiga bulan ini tak melihatnya.

Uni pun kaget saat melihat Ares disini.

"Kau" keduanya sama-sama menunjuk dan terlihat kaget."

"Kalian saling kenal?"tanya Arselia kaka perempuan Ares.










Penasaran kan dengan kelanjutannya?

Hy gaes, cerita ini udah ada di karyakarsa, dengan judul dan cover yang sama, yuk langsung aja ke karyakarsa. Username: leesara

Gadisku UniQue (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang