"Permisi" ucap Ares kepada mba mba konter.
"Maaf Pak di sini tidak menerima sales" ucap seorang gadis penjaga konter.
"enak aja tampan gini di bilang sales" elak Ares.
"tampan di liat pake sedotan" ucap gadis itu pelan.
"Tunggu tunggu lo kan pelayan...
Lengkapnya ada di karyakarsa Link di bio Judul sama, tapi isinya lebih fresh lagi!
Uni berganti baju di dalam kamar mandi. Sedangkan Ares sedang duduk di ruang tengah. Tak lama Uni menyusul Ares dengan membawa mug berisi air dingin di dalamnya.
"Haha.." Ares tertawa saat Uni menunjukan dirinya dengan hoodie kebesaran Ares.
"Ih ko malah ketawa." Uni cemberut.
"Sebentar kamu tetap berdiri di situ." Ares mengeluarkan hp yang ada di sakunya lalu memotret Uni.
Uni sudah tau apa yang di lakukan Ares dia pun tersenyum manis menghadap kamera.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ares masih tertawa terbahak-bahak. Uni curiga jangan-jangan fotonya lagi jelek. Lantas Uni menghampiri sofa yang Ares duduki.
"Siniin liat fotonya pak." Uni mencoba melihat foto dirinya di hp Ares.
"Ngga usah haha."
"Pasti jelek ya, siniin sekali aja." Uni kekeuh berusaha merebut hp Ares.
Ares bangkit memutari sofa Uni pun mengejarnya. Sampai akhirnya kaki Uni tersandung meja membuat Ares di depannya ikut limbung jatuh ke sofa dengan posisi Uni di atas Ares.
Keduanya saling diam saling merasakan gemuruh di dadanya. Beberapa detik mata mereka bertemu. Ares menyelipkan rambut Uni yang jatuh dari kuncirannya. Sedikit mencium aroma shampo di rambutnya Uni wangi Strawberry. Mata Ares melihat hidung mancung mungil Uni lalu beralih ke bibir merah Uni sedekat ini. Seketika Ares tersadar akan janji dirinya. Ares bangkit Uni pun ikutan bangkit.
