Part 39

358 21 1
                                    

Lengkapnya di karyakarsa
Username leesara

Jeffrey memukul wajah Ares.

"Tidakkk." Uni berteriak.

"Tolong lepaskan gadis itu biarkan saya di sini." Ucap Ares memohon.

"Lepaskan kamu bilang hahaha.." Jeffrey tertawa iblis.

"Serahkan dulu dokumen itu lalu aku lepaskan kalian."

"Di mobil ambil saja." Ucap Ares.

"Cepat kalian cari dokumen itu di mobilnya." Perintah Jeffrey kepada anak buahnya.

"Ini bos dokumen nya."

"Cek apakah asli atau palsu."

"Asli bos."

"Puas kamu sudah dapat apa yang kamu inginkan. Sekarang lepaskan kami." Ucap Ares.

"Haha lepaskan kamu bilang?mimpi."

"Oh ya saya belum ngasih dia pelajaran."

Bughh.. Pukulan di wajah.

"Pukulan pertama buat kamu yang udah so so an melawan Shinai Corp."

Bughh.. Pukulan di perut.

"Pukulan ke dua buat kamu yang udah mengalahkan Shinai di tender."

Bughh.. Pukulan di wajah lagi.

"Pukulan ke tiga buat kamu yang jagoan."

"CUKUPPP.. " Uni berteriak menangis melihat Ares babak belur.

"Saya mohon cukup jangan pukul Mas Ares." Uni terus meronta agar dirinya bisa lepas dari tali yang mengikatnya.

Wajah Ares banyak luka lebam, darah keluar dari sudut bibir dan hidung dirinya benar-benar tidak berdaya diikat ke tiang sangat kencang.

"Silahkan saja kamu pukul saya sepuasnya. Karena kamu ngga akan pernah menang ingat itu." Ucap Ares tersenyum sinis kepada Jeffrey.

"Cih sekarang aja kamu tidak berdaya. "

"Selamanya KAMU akan KALAH CAMKAN ITU!" Kata Ares kepada Jeffrey dengan berapi-api.

Jeffrey membalik badan mengeluarkan pistol disaku nya tanpa aba-aba.

Dorr.. Suara tembakan terdengar keras.

"TIDAKKK.. " Uni berteriak melihat di depan mata kekasihnya ditembak oleh pistol sedangkan dirinya tidak berdaya.

"JEFFREY SIALAN." Maki Uni.

Jeffrey langsung pergi menaiki mobil sambil terus tertawa iblis.

Ares memegangi perutnya yang tertembak. Darah bercucuran keluar dari perut Ares.

Uni menangis melihat Ares mengeluarkan banyak darah ditambah wajahnya yang dipenuhi luka lebam.

Wiuw.. Wiuw..

Suara sirine, polisi langsung menyergap tempat itu anak buah Jeffrey panik berlarian tetapi tetap tertangkap polisi.

Dorr.. Polisi menembakan pistolnya ke atas.

"JANGAN BERGERAK!" Titah polisi kepada anak buah Jeffrey yang masih ada disitu.

Tali yang mengikat Uni dilepaskan oleh polisi, Uni langsung berlari memeluk Ares yang sudah terkapar tidak berdaya.

"Mas maafin aku. Mas harus kuat, mas bertahan ya." Ucap Uni dengan berlinang air mata sambil memeluk Ares yang terkapar berlumuran darah.

Ares membelai wajah Uni.

"Aku yang harusnya minta maaf tidak bisa menjaga gadisku." Ucap Ares lirih.

"Jangan menangis gadisku, teruslah tersenyum." Ares menghapus air mata Uni yang terus menetes dengan kekuatan yang tersisa.

"Bagaimana bisa aku tersenyum melihat orang yang dicintai sekarat." Uni menggeleng.

"Udah aku maafin mas, sekarang mas harus kuat demi aku." Ucap Uni masih meneteskan air matanya.

Ares tersenyum kepada Uni lalu menutup matanya.

"MAS ARES BANGUN JANGAN TINGGALIN AKU." Teriak Uni menangis sejadi-jadinya sambil memeluk tubuh Ares.

"MAS ARES BANGUN."

Uni tidak peduli dengan bajunya yang tertempel darah Ares, Uni tidak peduli dengan rasa sakit ditubuh nya yang Uni peduli hanya Ares agar bisa bangun lagi. Sakit sangat sakit rasanyaq melihat orang yang dicintai sekarat di depan mata.











Ending belum nih??
Apa masih lanjutt??
1 kata buat Jeffrey?
Enaknya diapain ya si Jeffrey?

Jangan lupa Follow, Like & Komen👌
Ajak teman-teman, sodara, tetangga buat baca story ini hehe.

Gadisku UniQue (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang