Lengkapnya ada di karyakarsa
Cek link di bio
Atau cari dengan judul yang samaGerbang tidak dikunci Uni langsung masuk saja dan memencet bel rumah Ares.
Ting.. Tong..
Ting.. Tong..
Ting.. Tong.."Siapa si jangan-jangan Uni." Ucap Ares.
"Sebentar." Teriak Ares dari dalam.
Ceklek..
Pintu terbuka
"Maaf, Pak saya hampir kesiangan tadi saya neduh dulu." Ucap Uni sedikit takut.
Ares memperhatikan Uni dari bawah sampai atas bukan nya apa-apa ia melihat Uni basah kuyup dengan kemeja putih polos yang terlihat transparan karena terkena air hujan.
"Tunggu dulu." Ares berlalu ke dalam rumah membiarkan Uni di luar yang dingin.
Uni hanya bengong saja.
Ares kembali dengan membawa handuk.
"Nih kamu pake handuknya itu kemejanya transparan." Ucap Ares salah tingkah.
"Astaghfirullah, maaf Pak." Uni merasa malu.
"Bisa-biasnya ya gue salah pilih baju hari ini sial." Uni membatin.
Uni duduk di sofa ruang tengah di depannya sudah ada teh manis hangat. Uni juga sudah bercerita mengenai dirinya sampai basah kuyup begitu.
"Kamu saya telpon ngga aktif." Ucap Ares.
"Maaf Pak sepertinya hp saya mati." Uni lagi-lagi malah tidak enak.
"Kamu sebaiknya ganti baju nanti masuk angin." Ares menyuruh Uni berganti baju.
"Tapi Pak, saya ga bawa baju ganti." Uni meringis masa iya mau pakai baju Ares lagi.
"Oh ya saya lupa. Tunggu sebentar." Ares menuju lemarinya mencari baju ya dia ingat kaka nya itu Arselia pernah menginap disini dan meninggalkan pakaiannya.
Ares mengambil dress berwarna pink sepertinya akan cantik kalo Uni yang pakai.
"Nih kamu pakai cuma ada dress ini." Ares menyerahkan kepada Uni.
Uni sempat terbengong. Ko bisa Ares punya baju cewek. Itulah pikiran Uni.
"Ini baju kaka saya Arselia." Ares langsung terbaca apa yang dipikirkan Uni.
Uni hanya mengangguk lantas dirinya masuk ke kamar mandi untuk berganti pakaian.
Uni mematut dirinya di cermin. Cantik si bajunya tapi ko terlalu pendek ya. Dress berwarna pink di atas lutut sebatas paha, kaki jenjang Uni terekspos, lengan panjang terbuka ujungnya ada pita.
"Gimana Pak?" Tanya Uni pada Ares yang saat itu sedang fokus membalas pesan Deris.
"Pak." Ucap Uni sedikit nyentak.
"Eh iya kenapa?" Ares melihat ke arah Uni berdiri memperhatikan Uni dengan intens.
Uni yang diperhatikan seperti itu merasa risih.
"Ganti baju kamu!" Perintah Ares.
"Tapi Pak, baju saya basah kuyup bapak sendiri kan yang suruh saya pakai dress ini." Ucap Uni sebal.
"Iya memang tapi lihat baju kurang bahan gitu terlalu seksi buat kamu pakai, kalo orang lain lihat gimana?kamu pasti ga nyaman kan?emang bener-bener ya Arselia baju kaya gitu ko di beli." Ares emosi melihatnya entahlah padahal orang-orang di luar sana banyak ko yang pakai baju dress di atas lutut atau sebatas paha tapi melihat Uni memakai nya apalagi nanti di lihat orang.
"Terus bapak gimana udah lihat saya kan?" Uni kesal. Sebenarnya dia juga risih pakai baju menurutnya seksi paling dia kalo pakai dress sebatas lutut atau dengkul tidak sampai sepaha.
"Kamu pakai jas saya buat nutupin paha kamu. Ikut saya." Ares membawa Uni ke sebuah butik. Hujan juga sudah reda.
Sedikit meringis saat Ares mengucapkan "paha" Ayam goreng kali ah.
Jangan lupa follow, vote & coment 🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadisku UniQue (END)
Romance"Permisi" ucap Ares kepada mba mba konter. "Maaf Pak di sini tidak menerima sales" ucap seorang gadis penjaga konter. "enak aja tampan gini di bilang sales" elak Ares. "tampan di liat pake sedotan" ucap gadis itu pelan. "Tunggu tunggu lo kan pelayan...