Uni memencet bel rumah itu, terlihat seorang pembantu membukakan pintu. Uni di persilahkan masuk, diajaknya Uni ke ruang tamu.
Terlihat sepi rumah sebesar ini, mungkin masih pada tidur karena dirinya terlalu pagi untuk berada di rumah orang. Pikir Uni.
Tak lama Ares muncul hanya memakai kolor dan kaos oblong, Ares menghampiri Uni. Beberapa detik Uni sempat terpukau walaupun dengan penampilan yang sederhana tapi malah lebih terlihat tampan.
"Ngapain bengong?" tanya Ares.
"Pak bos." Uni kaget dengan suara Ares.
"Ayo ikut ke kamar saya!" perintah Ares.
"Hah?ngga mau gituan saya masih muda mending cari wanita lain saja." Uni sempat berpikir negatif.
"Otak mu belum dicuci kayanya." ucap Ares balik badan meninggalkan Uni. Salah kayanya Ares ngirim asistennya pagi-pagi kesini.
Uni mengekori Ares dari belakang. Ares memberikan koper kepada Uni.
"Beresin baju-baju saya, kecuali yang di laci kecil itu jangan dibuka biar saya saja."
"Baik bos."
Yups, hari ini Ares akan pindahan jadi dia meminta Uni untuk membereskan barang-barangnya.
"Saya tinggal dulu, setelah saya kembali saya harap sudah selesai." perintah Ares."Yee di kira mau ngapain pagi-pagi datang ke sini taunya beresin baju pembantu kan bisa." gerutu Uni.
Heran deh si Uni mah ngegerutu mulu. Hihi
Setelah semua selesai Uni bereskan. Uni keluar dari kamar Ares saat Uni menutup pintu kamar tiba-tiba Ares muncul.
"Kamjagiya, ngagetin aja Pak bos." ucap Uni sambil memegang dadanya.
Next di karyakarsa! Cuss otw!
Username: leesara
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadisku UniQue (END)
عاطفية"Permisi" ucap Ares kepada mba mba konter. "Maaf Pak di sini tidak menerima sales" ucap seorang gadis penjaga konter. "enak aja tampan gini di bilang sales" elak Ares. "tampan di liat pake sedotan" ucap gadis itu pelan. "Tunggu tunggu lo kan pelayan...