Part 2

1K 115 19
                                    

Hari baru, harapan baru yang lalu biarlah berlalu. Saatnya untuk kembali berjuang, welcome dunia kerja. Semangat!! Uni menyemangati dirinya sendiri.

Hari ini Uni akan mengunjungi Yana sahabatnya yang akan ke Surabaya untuk melanjutkan kuliah nya.

"Selamat pagi, bu." sapa Uni kepada Ibu nya dengan penuh semangat.

"Pagi, semangat banget anak Ibu ini." ucap Asri sembari sibuk menyiapkan sarapan.

"Hehe iya dong bu harus."

"Adek mana?" tanya Uni.

"Masih di kamar." balas Asri.

"Dek, ayo sarapan." panggil Uni kepada Andreas adik nya.

"Bentar ka." teriak Andreas dari dalam kamar.

Uni, tinggal bersama dengan ibu nya yang bernama Asri dan adik laki-laki namanya Andreas yang masih duduk di bangku kls 3 SMP. Di sebuah rumah sederhana peninggalan almarhum ayah nya.

"Bu, Uni mau ke rumahnya Yana dulu abis itu langsung cari-cari kerja." ucap Uni di sela-sela sarapannya.

"Uni, ibu masih sanggup ko biayain keluarga ini mending kamu lanjut kuliah aja yah." tutur ibu nya.

"Ini udah keputusan Uni, bu."

"Tapi nak.."

"Doa in aja bu semoga Uni bisa membahagiakan Ibu dan Andreas." potong Uni di sela-sela pembicaraan ibu nya.

"Yasudah terserah kamu aja, Ibu selalu mendoakan mu yang terbaik."

"Makasih, bu." ucap Uni yang langsung memeluk Ibu nya.

"Yaudah cepet dihabisin nanti anterin adekmu ke sekolah dulu."

"Siap, bu."

Lantas Uni mengantar Andreas ke sekolahnya menggunakan motor peninggalan almarhum ayah nya.

"Sekolah yang bener ya dek, jangan pacar-pacaran dulu." ucap Uni.

"Siap ka." balas Andreas sembari hormat ala-ala upacara bendera.

Uni menjalankan motornya, ia akan ke rumah Yana. Tiba-tiba ada mobil ngebut menyalipnya dan bruk..Sepeda motor Uni jatuh bersama dirinya. Lantas mobil itu berhenti beberapa meter dari Uni jatuh.

"Heh sialan lo ga bisa nyetir ga usah so so an bawa mobil." maki Uni kepada orang yang menyerempetnya.

Tapi pengemudi itu tidak keluar dari mobil nya, ia memperhatikan gadis yang sedang mengomel dari kaca spion. Tidak lama mobil itu melaju tanpa membantu Uni.

"Awss..kurang aja tuh orang ngebantuin ngga main kabur-kabur aja." Uni menggerutu.

Uni pun berhasil berdiri dan melanjutkan perjalanannya untungnya Uni dan motornya tidak kenapa-napa hanya sedikit lecet.

"Uni..gue nungguin lo dari tadi." ucap Yana yang sudah berkacak pinggang.

"Hehe sorry ada insiden sedikit tadi tapi its oke lah."

"Oooh gitu." Yana ber oh ria.

"Kapan jadwal penerbangan lo?" tanya Uni.

"Siang nanti, oh ya lo ngga nganterin Fachri ke bandara?" Yana balik tanya.

"Ngga yang ada nanti gue susah move on." jawab Uni sambil terkekeh.

"Eh iya gue lupa mau ngomong sama lo, jadi gini lo tau kan restoran sundanese punya tante gue?"

"Iya tau, terus?"

"Tante bilang lagi butuh pegawai, lo mau ngga kira-kira?" tanya Yana.

"Wah serius?ya gue mau lah selagi itu pekerjaan halal gue kerjain daripada nganggur kan." jawab Uni dengan antusias.

"Oke ntar gue chat tante Meli."

"Makasih ya cabat ku."

"Sini-sini peyuk dulu." ucap Yana merentangkan kedua tangannya.

Berpelukan Teletubies kali ah.

"Baik-baik lo di sana jangan pacaran mulu, selesaiin kuliah lo yang bener. Kalo ada waktu senggang kabarin gue."

"Siap bosku."

Jujur Uni sedih harus berpisah dari sahabat sejak SMP nya itu. Hanya Yana yang benar-benar dekat dengan Uni, karena ia tidak terlalu dekat dengan yang lain. Bukannya apa-apa tapi Uni hanya klop dan nyaman saja dengan beberapa orang.

Setelah dari rumah Yana lantas Uni segera ke restoran sundanese.

"Permisi mbak, apakah di sini sedang membuka lowongan pekerjaan?" tanya Uni kepada salah satu pelayan restoran itu.

"Memang di sini sedang butuh pegawai, apakah mba nya mau melamar kerja di sini?" tanya pelayan itu.

"Iya mba."

"Silahkan mba duduk dulu."

Tak lama kemudian pelayan itu datang kembali.

"Silahkan mba, sudah di tunggu manajer."

"Terimakasih."

Tok..tok..tok.. Uni mengetuk pintu ruangan manajer.

"Silahkan masuk." ucap sang manajer.

"Selamat siang bu." sapa Uni.

"Siang, eh ini kan Uni sahabat nya Yana?" tanya tante Meli.

"Tante Meli?eh maksudnya bu Meli."

"Santai aja Uni."

"Hehe."

"Jadi kamu mau bekerja di sini?"

"Iya tan eh bu."

"Uni uni kamu tuh masih seperti dulu ya."

"Kalo gitu kamu di terima kerja di sini, nanti ada Ana yang akan membimbing kamu. Besok sudah bisa langsung kerja." ucap tante Meli.

"Terimakasih bu."

Uni pulang dengan wajah yang ceria sambil bersenandung kecil.

"Assalamualaikum bu."

"Waalaikumsalam, ada apa ini ko ceria banget?" tanya Asri.

"Tau ngga bu?" tanya Uni.

"Ngga." Asri menggeleng.

"Ih Ibu."

"Kan belum Uni kasih tau." kekeh Ibu nya.

"Uni ke terima kerja di restoran tante nya Yana." ucap nya dengan riang.

"Wah syukur deh kalo begitu."

"Yaudah bu, Uni masuk kamar dulu ya."
Uni memasuki kamar nya dengan senyuman yang merekah di bibirnya.


Gais novel ini ada di karyakarsa juga ya

Gadisku UniQue (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang