22. Sang Penjaga

804 194 26
                                    

Gelombang air laut kembali ke tempat asalnya. Kyungsoo dan Sehun tertegun ketika melihat wali kelas mereka berdiri membelakangi keduanya sambil menatap lurus ke arah musuh.

"Aku sudah menduganya jika kau memang bukan manusia," gumam Sehun.

"Aku mengerti, kepekaan para Seonjang memang tak bisa diremehkan." Tiffany berbalik lalu menghampiri Sehun dan Kyungsoo.

"Lalu di pihak siapa kau berada?" Sehun tetap waspada.

"Aku di pihak Kyungsoo." Tiffany melirik siswanya yang sekarang sedang kebingungan.

"Aku? Kenapa denganku?" Kyungsoo membulatkan matanya.

"Sederhana saja, karena kau spesial." Senyum Tiffany mengakhiri ucapannya dan itu sukses membuat Kyungsoo menunduk malu.

Dari arah belakang Jihyo dan Gemini muncul. Mereka agaknya tak bisa menduga kehadiran satu orang lagi yang bahkan bisa menahan sebuah gelombang besar yang dibuat oleh Jihyo.

"Ada tamu tidak diundang rupanya," ucap Jihyo.

Tiffany berbalik, ia memandangi tiga orang prajurit bintang tersebut. Ia kemudian menoleh pada Sehun yang masih menatapnya dengan tatapan ragu.

"Aku tahu kau tidak bisa melepaskan kekuatanmu di sini Oh Sehun. Kekuatanmu sedang disegel dan hanya bisa digunakan sekitar tiga puluh persennya saja, karena kau berada di dunia manusia. Jadi serahkan saja padaku," ucap Tiffany.

Sehun sedikit terkejut. Apa yang dikatakan oleh Tiffany benar. Saat memutuskan pergi ke dunia manusia, Sehun diberikan segel yang menahan kekuatannya. Hal itu dikarenakan Gongsang khawatir kekuatan mereka bisa berbahaya untuk umat manusia.

"Aku masih bisa bertarung. Aku masih sangat mampu menghabisi mereka tanpa harus melepaskan segel kekuatan kami," jawab Sehun tak mau diremehkan.

"Kalau begitu buktikan, aku akan melindungi Kyungsoo. Kau habisi mereka," ucap Tiffany mundur.

Wanita cantik tersebut menciptakan sebuah selubung tembus pandang yang mengurung Kyungsoo dan dirinya. Tiffany tak mau mengambil resiko, tujuannya hanya untuk melindungi Kyungsoo, bukan ikut serta dalam pertarungan.

Merasa Kyungsoo sudah diamankan, Sehun menggenggam erat pedangnya. Betul kekuatannya memang disegel, tetapi bukan hanya itu, Sehun masih menahan diri sejak tadi karena ia mengkhawatirkan Kyungsoo. Dengan Tiffany sudah ada di sisi Kyungsoo, maka ia tak akan menahan diri lagi.

Sehun tiba-tiba melesat cepat. Ia mengayunkan pedangnya ke arah Gemini dan Jihyo. Tiga orang wanita itu bereaksi cepat dengan menciptakan pelindung, tetapi jauh berbeda dengan serangan Sehun sebelumnya, kali ini tebasan pedangnya berkali-kali lebih kuat.

Gemini menggabungkan diri, sosok anak kecil dan wanita muda tadi menjadi satu tubuh. Lalu Jihyo juga segera menyerang Sehun dengan gulungan-gulungan air. Dari arah belakang Gemini memunculkan hiu-hiu raksasa yang siap menyerang Sehun.

Sehun kembali melesat cepat. Gerakannya bahkan tak bisa diikuti lagi oleh pandangan Kyungsoo. Atmosfer pertarungan di tempat itu jauh berbeda dari sebelumnya. Begitu Tiffany datang, Sehun mengeluarkan tekanan energi yang lebih kuat, ia juga tak tergganggu sama sekali.

"Tebasan angin berbisik." Sehun yang sekarang tubuhnya melayang di udara melepaskan salah satu teknik pedangnya.

Seketika muncul hembusan angin yang begitu tajam. Angin itu mampu mencincang para hiu yang diciptakan oleh Gemini. Melihat serangannya tak berdampak apapun, Gemini dan Jihyo bersatu. Kedua wanita itu menciptakan gelombang air yang lebih dahsyat dan besar lagi.

Namun, Sehun justru menukik ke arah keduanya dengan cepatnya. "Angin kematian," bisik Sehun pada pedangnya. Saat itu juga sebuah pusaran angin muncul di sekitar tubuh Sehun.

SempiternalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang