13. Tiga Serangkai

1K 238 70
                                    

Gelap menyelimuti sekitaran kedai kue milik Joy. Angin berhembus kencang dan banyaknya para soul eater yang membentuk pasukan di sekeliling tempat tersebut.

Di depan sana ada tiga orang yang berdiri menatap ke arah kedai. Semua yang ada di dalam kedai, tahu jika ketiga orang itu bukanlah manusia. Kemungkinan besar mereka adalah prajurit bintang, mengingat dua dari rekan mereka sudah terbunuh beberapa hari kemarin.

"Ayo maju," gumam Seonho.

"Jangan hyung! Aku saja," cegah Chanyeol. "Kau adalah pertahanan terakhir kami, betapa malunya kami jika membiarkan panglima perang maju duluan," ungkap Chanyeol.

"Istilah macam apa itu? Aku bukan siapa-siapa, aku adalah pelindung kalian, jadi aku harus melawan mereka," jawab Seonho.

"Chanyeol benar, Ahjussi tetap di sini bersama Kyungsoo. Biar kami yang hadapi mereka, lagipula aku juga sudah bosan berkutat dengan tepung setiap hari," sahut Joy.

"Oke, tunggu apa lagi?" Mark tersenyum tipis.

Chanyeol menoleh sebentar pada Kyungsoo sebelum pergi keluar. Ia bersama Joy dan Mark meninggalkan kedai lalu menghampiri tiga orang musuh yang sudah menunggu di luar. Begitu ketiganya sudah ada di luar, Seonho memasang pelindung lagi di sekitar bangunan kedai.

"Apapun yang terjadi jangan tinggalkan tempat ini," ucap Seonho pada Lucas dan Kyungsoo.

Keadaan di luar semakin gelap saja. Chanyeol, Joy dan Mark kini sudah berhadapan dengan tiga musuh yang melepas jubah hitam mereka. Ketiganya adalah orang asing, terlihat sekali dengan perawakan dan wajah mereka yang tidak seperti orang Asia.

"Jadi siapa diantara kalian yang membunuh teman kami?" Salah seorang diantara mereka bicara.

"Aku melakukannya," jawab Chanyeol lantang. "Apa kalian ingin menuntut balas?" Chanyeol tersenyum mengejek.

"Kalau begitu kalian harus mati!" Satu-satunya wanita diantara ketiga orang asing itu berteriak kencang.

Ketiga orang asing tersebut melompat mundur ke belakang. Setelahnya ratusan soul eater muncul entah dari mana. Mereka menyerbu ke arah Chanyeol, Joy dan Mark.

"Bakar semua menjadi debu, Jigoku no hi."

"Bernyanyilah, Orca."

"Memotonglah, Merda de morte."

Chanyeol, Mark dan Joy masing-masing memanggil soul weaponnya. Ketiga orang itu tak terintimidasi sama sekali, malahan mereka tersenyum karena setelah sekian lama ketiganya bisa bertarung bersama lagi, dan untuk tujuan yang sama. Mereka bertarung untuk melindungi Kyungsoo.

Chanyeol berjalan pelan ke arah para soul eater yang bergerak cepat ke arahnya. Ia menyeret pedang api miliknya lalu dengan ringannya, Chanyeol mengayunkan pedangnya ke depan, menciptakan kobaran api besar yang langsung melahap soul eater di hadapannya.

Joy melakukan hal yang sama, membawa sabit mautnya, wanita cantik ini berlari ke arah para soul eater. Ia mengayunkan sabitnya yang kemudian memotong semua soul eater yang termasuk dalam jarak serangannya.

Mark melihat ke atas, ia kemudian membuat Orca miliknya membelah diri. Puluhan ikan paus muncul lalu ikut menyerang para soul eater yang datang.

Dari dalam kedai, Lucas membuat pergerakan. Melihat begitu banyaknya soul eater di luar sana, membuat nafsu makan lelaki ini mendadak naik.

"Aku harus keluar, aku perlu memangsa sebanyak mungkin dari soul eater itu," ungkap Lucas.

"Jumlah mereka tidak main-main. Kau yakin bisa mengatasinya?" Seonho bertanya serius pada Lucas.

SempiternalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang