14. Titisan Raja

1K 227 50
                                    

Kyungsoo bergelut dengan ketakutannya sendiri saat melihat tubuh Chanyeol dirajam oleh senjata milik salah satu prajurit bintang. Tubuhnya seketika lemas, ia tak mampu melakukan apapun, bahkan saat Seonho dan Lucas bergerak.

Pikiran Kyungsoo semakin kalut saat Seonho tiba-tiba menghilang. Belum lagi Chanyeol yang semakin dalam bahaya dan Lucas yang tak bisa berkutik melawan prajurit bintang yang dilawan Chanyeol. Di tengah-tengah hal itulah, Kyungsoo justru nekat. Ia bertekad akan melindungi Chanyeol apapun caranya, dan tiba-tiba saja kekuatan mengalir ke tubuhnya.

Kyungsoo teringat ucapan sosok dirinya di masa lalu. Kyungsoo memang punya kekuatan itu, dan hanya dirinyalah yang tahu bagaimana mengeluarkan kekuatannya. Keinginan untuk melindungi orang-orang yang ia sayangi ternyata membangkitkan kekuatan Kyungsoo, ia bisa bergerak cepat dan tanpa kesulitan memegang soul weapon milik Chanyeol.

Tanpa ragu, Kyungsoo melesat ke depan dan menebas lengan Pietro yang hendak menyerang Chanyeol.

"Si...siapa kau?" Pietro mundur sambil memegangi lengannya yang tak utuh lagi.

"Aku Do Kyungsoo, manusia yang akan membunuhmu."

Tekanan energi di sana mendadak terasa begitu berat dan kuat. Limbo yang dibuat Seonho retak di beberapa tempat, dan para soul eater berlarian tunggang langgang meninggalkan tempat tersebut. Kyungsoo bergerak secepat kilat hingga kini ia bisa menusuk Pietro tanpa pria itu bisa melakukan perlawanan sedikitpun.

"Kau harusnya tak menyentuhnya makhluk rendahan," ungkap Kyungsoo dingin.

Mark langsung berlari menghampiri Chanyeol. Ia segera melakukan penyembuhan pada Chanyeol yang kondisinya semakin parah. Dari arah belakang Joy rupanya masih merasakan tekanan energi, dan rupanya Eliza dan Johnny masih selamat. Mereka terluka parah, tetapi belum sampai terbunuh.

Joy mengangkat sabitnya lagi. Kini ia akan benar-benar serius menghabisi dua prajurit bintang itu sekaligus. Gadis cantik itu berjalan pelan mendekati Eliza dan Johnny. Ia mengangkat sabitnya ke atas lalu tekanan energi keluar dari tubuh Joy.

"Hukum mereka, anxo da morte."

Kali ini Joy menebaskan sabitnya ke udara, membentuk cekungan hitam yang dari sana keluar sosok malaikat maut memegang sabit yang sama. Tak seperti sebelumnya, bentuk malaikat maut yang dipanggil Joy kali ini lebih berbentuk dan lebih nyata, bukan hanya berbentuk seperti bayangan.

"Kirim mereka semua ke neraka," gumam Joy.

Malaikat maut tersebut mengayunkan sabitnya. Saat itu Eliza mendorong Johnny menjauh hingga dirinyalah yang tubuhnya terbelah dua akibat tebasan dari si malaikat maut. Tubuh Eliza seketika menguap menjadi asap hitam dan tidak berbekas lagi.

Selanjutnya Joy sudah berada di hadapan Johnny yang tersungkur di tanah dengan luka parahnya. Joy meletakkan mata sabitnya di leher Johnny yang membuat pria itu memejamkan matanya. Joy menarik sabitnya membuat mata sabitnya yang begitu tajam itu mengoyak daging leher Johnny dan mematahkan tulang-tulangnya hingga kepala pria tersebut terpisah dari tubuhnya.

Ia selesai dengan dua prajurit bintang yang sempat merepotkannya. Sementara Kyungsoo berhasil meninggalkan luka tusukan pada tubuh Pietro, membuat pria besar tersebut terhuyung dan terduduk di tanah.

"Tidak mungkin, seorang manusia tak akan mampu melakukan ini, tak ada manusia yang mampu melawanku!" Teriak Pietro.

"Aku bukan manusia biasa bodoh, aku punya darah seorang raja di tubuhku."

Kyungsoo menancapkan pedang milik Chanyeol ke tanah. Lalu sebuah retakan berwarna merah muncul dari  tempat pedang itu ditancapkan. Retakan tersebut menyebar dan mengelilingi Pietro. Tak lama kemudian lava panas menyembur dari retakan tersebut, menelan Pietro yang tubuhnya perlahan-lahan meleleh dan menghilang begitu saja.

SempiternalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang