10. Panglima Keempat

1.2K 240 61
                                    

"Kau tidak bisa melakukannya! Dia dikelilingi oleh half blood! Kau sendirian tak akan bisa melawan mereka." Lisa mencoba mencegah Tae Oh.

"Aku tidak selemah yang kau bayangkan Lisa. Satu-satunya yang paling berbahaya dari mereka adalah lelaki bangsawan itu, dan dia hanya datang kemari dalam beberapa kali."
Tae Oh terlalu dibutakan oleh nafsunya. Semenjak pertemuan terakhirnya dengan Kyungsoo saat itu ia jadi terobsesi pada jiwa pemuda tersebut.

"Tetap saja kita butuh rencana, kau jangan gegabah. Jika kita terlalu terburu-buru panglima bintang lainnya akan datang, dan mereka akan mengambil Kyungsoo dari kita." Lisa mengucapkan hal yang masuk akal.

Prajurit bintang tak pernah benar-benar akur. Mereka dulunya adalah para soul eater, dan dengan jiwa yang terus mereka makan akhirnya menjadikan mereka sosok hebat. Para soul eater tak ada yang berani melawan mereka. Persaingan diantara mereka sangatlah ketat, mereka tak akan membiarkan soul eater dari tingkat bawah mengambil tempat salah satu dari mereka. Jadi saat soul eater itu sudah dekat untuk menjadi prajurit bintang maka pasti ada prajurit bintang yang membunuhnya.

Saat ini Lisa dan Tae Oh bukanlah prajurit bintang terkuat. Dari dua belas prajurit hanya ada enam prajurit yang diakui kekuatannya oleh Executor, enam lainnya dianggap sebagai pelengkap saja. Jika Lisa dan Tae Oh gegabah maka salah satu dari enam prajurit bintang kelas atas akan datang dan mereka jelas akan merugi.

Keduanya harus merencanakan semuanya dengan rapi dan jika saatnya tepat, keduanya akan menghisap jiwa Kyungsoo yang sekarang sudah semakin kuat. Mereka hanya perlu berpikir bagaiman menyingkirkan orang-orang di sekitar Kyungsoo yang selalu menjaganya dengan baik.

Sementara itu hubungan Kyungsoo semakin dekat saja dengan Lucas dan Mark. Mereka benar-benar bersikap seperti teman seumuran sungguhan. Dengan David yang juga ikut bersama mereka, keempat orang ini kadang menjadi pusat perhatian. Karena penampilan fisik Lucas dan Mark yang memang sedikit tidak biasa, khususnya untuk di daerah sekitar sini.

Ketika jam pulang sekolah, mereka biasanya terpisah. Lucas dan Mark akan dijemput oleh Joy dan Kyungsoo sudah kembali pulang bersama Chanyeol. Sebenarnya mereka bisa sama-sama naik mobil Chanyeol, tetapi Joy menikmati perannya mengantar dan menjemput ke sekolah. Jadi mereka akhirnya naik mobil terpisah walau pulang ke arah yang sama.

Di mobil Chanyeol, Kyungsoo nampak sibuk sendirian dengan ponselnya. Kyungsoo sedang melihat-lihat gerakan bela diri dan berniat mempelajarinya.

"Kau ingin belajar berkelahi?" Chanyeol memecah konsentrasi Kyungsoo.

"Bukan hyung, ini untuk bela diri."

"Bukannya kau sudah hebat?"

"Aku akui itu, tetapi selama ini gerakanku hanya berdasarkan insting. Aku ingin mempelajari dengan sungguh-sungguh jadi setiap gerakanku nantinya akan lebih efisien," jelas Kyungsoo panjang lebar.

"Membaca saja tidak cukup, kau perlu berlatih langsung."

"Aku berlatih kok, aku menontonnya di internet."

Chanyeol nampak berpikir sejenak, ia sepertinya punya ide yang jauh lebih baik. "Mau kulatih? Aku tidak hebat, tetapi dulu sekali aku juga pernah dilatih sampai berdarah-darah," ungkap Chanyeol.

"Sungguh? Kau mau hyung?"

"Iya, ini kan juga untuk kebaikanmu."

"Yes! Kau memang yang terbaik hyung!" Kyungsoo heboh sendiri di kursinya.

Chanyeol sendiri hanya tersenyum lebar. Di dalam hatinya perasaan pada Kyungsoo semakin tumbuh bahkan ia seperti siap mempertaruhkan apapun untuk pemuda yang duduk di sampingnya ini. Namun, Chanyeol tahu, bahwa Kyungsoo tidak merasakan hal yang sama. Bagi Kyungsoo, mungkin ia hanyalah sosok kakak, tidak lebih.

SempiternalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang