Perjalanan pulang sekolah kali ini lebih hening dari biasanya. Chanyeol tak bicara sama sekali dan hanya fokus memandang ke depan. Sementara Kyungsoo sebenarnya punya banyak pertanyaan, beberapa kali ia melirik Chanyeol untuk bertanya, tetapi ia urungkan niatnya itu.
Selain ingin tahu apa yang menyerangnya dan David tadi, Kyungsoo juga ingin menanyakan perkataan Chanyeol sebelum. Kyungsoo masih ingat dengan jelas jika Chanyeol sempat menyebut kata 'kekasihku' saat lelaki jangkung itu data menyelamatkannya.
Keheningan tersebut bertahan sampai di rumah. Mobil Chanyeol berhenti tepat di depan rumah Kyungsoo.
"Jangan keluar rumah sendirian, jika ada hal mendesak dan kau harus pergi keluar rumah panggil aku," jelas Chanyeol.
Kyungsoo hanya mengangguk lalu bersiap turun saat tiba-tiba Chanyeol menahan tangannya.
"Panggil aku, kapanpun itu aku pasti datang."
"Iya, sekarang bisa lepaskan? Aku harus turun." Kyungsoo memandangi tangannya yang masih dipegang erat oleh Chanyeol.
Chanyeol langsung melepaskan tangan Kyungsoo lalu membiarkan pemuda itu turun dari mobilnya. Ia hanya menatap Kyungsoo yang berjalan memasuki rumahnya dan menghilang di balik pintu.
Punggung lebar Chanyeol bersandar di kursi mobilnya. Ia menghela napas dan memejamkan matanya. Ia tahu bahwa Kyungsoo pasti dibuat penasaran tentang apa yang ia katakan sebelumnya. Namun, Chanyeol tak siap menjelaskan lebih jauh. Ia bisa saja mengatakan jika dirinya menyukai Kyungsoo, tetapi pemuda itu bukanlah orang yang sama dengan Kyungsoo yang juga mencintainya.
Kyungsoo masuk ke kamarnya lalu membantingkan tubuhnya di ranjang. Ia kembali mengingat momen saat Chanyeol menyebutkan kata-kata itu. Saat itu juga ia merasakan jantungnya berdebar lebih cepat. Jantungnya berdebar seperti saat ia diminta mengerjakan tugas matematika di depan kelas oleh Miss Tiffany, tetapi dengan perasaan lain yang ia sendiri bingung bagaimana menjelaskannya.
Sampai akhirnya Kyungsoo membuat kesimpulan jika ia hanya takjub pada penampilan Chanyeol yang berselimut api. Wajar jika jantungnya berdebar kencang saat melihat sesuatu yang hebat. Karena hanya itu penjelasan yang paling masuk akal.
Sementara itu di kedai kue Chanyeol siap menceritakan semuanya. Mark berjalan ke pintu untuk membalik tanda buka lalu mengunci dan menurunkan tirai kedai mereka.
"Apa yang terjadi? Beberapa saat lalu jelas sekali aku bisa merasakan tekanan energimu meningkat, kau bertarung?" Joy yang bertanya lebih dulu.
"Hampir bertarung, muncul seseorang yang mencoba menyerang Kyungsoo. Dia berwujud manusia dengan tekanan energi yang sangat berbeda dengan soul eater. Mereka juga memiliki senjata seperti soul weapon," jelas Chanyeol.
"Soul weapon hanya dimiliki oleh kita berempat, tidak mungkin ada orang lain yang memilikinya," sahut Mark.
Joy diam sebentar ia juga sependapat dengan ucapan Mark, tetapi ia juga punya pemikiran lain. "Soul weapon dimiliki seseorang karena ia diselamatkan dari kematian oleh darah seorang bangsawan, lalu bagaimana jika ada bangsawan lain yang juga membagikan darahnya?"
Pertanyaan Joy tidak terjawab karena sebuah portal putih muncul. Dari sana Seonho keluar lengkap dengan setelan jasnya.
"Kalian harus berhenti memanggilku terus-terusan kemari," keluh Seonho.
"Ini mendesak hyung, ada musuh lain yang muncul, dia punya soul weapon." Chanyeol langsung menjawab.
"Kau yakin itu soul weapon?" Seonho langsung terlihat serius.
Chanyeol sedikit ragu saat Seonho menanyakan hal tersebut. "Aku tidak begitu yakin, tetapi senjata itu muncul dengan sendirinya dan satu lagi, ia bisa menciptakan limbo."

KAMU SEDANG MEMBACA
Sempiternal
FanficPark Chanyeol menemukan kembali cintanya yang terlahir sebagai orang yang berbeda. Walau dengan wajah, bahkan nama yang sama lelaki itu sulit menerima kembali sosok yang begitu ia cintai di masa lalu. Do Kyungsoo dipertemukan dengan sosok asing yang...