29. Awal dan Akhir

1.4K 218 40
                                    

Tiga bulan setelah pertarungan akhir di Seoul. Kyungsoo benar-benar menjalani hidup normalnya, ia tak pernah lagi bermimpi melihat bayangan masa lalunya, tak pernah melihat sosok menyeramkan para soul eater dan juga tak bisa lagi merasakan tekanan energi siapapun.

Kehidupan Kyungsoo fokus pada kuliahnya. Lalu ia juga untuk saat ini tinggal di kediaman Chanyeol, mengingat apartemennya masih dalam perbaikan. Tak ada satupun orang yang keberatan, Kyungsoo tinggal di sana. Malahan Joy, Mark dan Lucas teramat sangat senang.

"Selamat pagi!" Joy menyapa riang, Kyungsoo dan Lucas yang sedang menyiapkan sarapan.

"Pagi noona, sarapan dulu?" Lucas membalas.

"Aku sarapan di mobil saja," jawab Joy sambil membenarkan rambutnya.

"Baiklah, ini sarapan noona." Kyungsoo sudah menyiapkan satu wadah roti isi pada wanita cantik tersebut.

"Terima kasih, Kyungsoo." Joy mengambil wadah tersebut lalu memeluk Kyungsoo singkat. "Aku pergi duluan ya!" Joy kemudian berjalan pergi.

Beberapa detik berselang, Mark muncul. Pria itu terlihat sangat berkelas dengan setelan jas kerjanya.

"Hei baby! Mau sarapan di sini atau di mobil?" Lucas langsung menyambut Mark dengan senyuman merekah.

Mark langsung terdiam. Wajahnya memerah dan ia berjalan mengambil sebuah bantal sofa yang letaknya tak begitu jauh dari sana. Lucas masih tersenyum bodoh, sampai tiba-tiba bantal itu mendarat tepat di wajahnya.

"Ekhem, aku sarapan di mobil. Lalu Kyungsoo, sepertinya Lucas masih mengigau jadi jangan didengarkan ucapannya tadi," jelas Mark sambil merapikan jasnya.

"Santai saja, aku tahu kalian sedang menjalin hubungan," jawab Kyungsoo tersenyum.

"Tidak! Kami hanya teman," sahut Mark cepat.

"Baby, kau menggemaskan sekali jika sedang malu begini!" Lucas sudah berpindah saja ke belakang Mark lalu memeluknya

Kyungsoo hanya tertawa saja. Semenjak kejadian tiga bulan lalu, Lucas entah bagaimana sering terlihat memperhatikan sosok Mark. Lalu pria itu sudah menjadi sosok penggemar Mark yang selalu menggodanya dengan berbagai macam rayuan cinta.

"Lepaskan, aku harus berangkat bekerja." Mark bicara dengan gaya ketus, walau telinganya sedang memerah.

"Oke! Aku juga akan berangkat bersamamu! Kyungsoo nanti kita bertemu di kampus ya!" Lucas semangat sekali mengambil bekal sarapan Mark lalu beranjak pergi.

Kyungsoo menggeleng sambil tertawa pelan, sementara Mark hanya menunduk malu sambil mengikuti Lucas yang berjalan lebih dulu. Sendirian di dapur, Kyungsoo menyiapkan dua piring sarapan di meja. Ia masih menunggu satu orang lagi yang kurang lebih kelakuannya tidak terlalu beda dari Lucas.

"Kenapa sudah sepi?" Chanyeol muncul, dengan setelan jas rapi, rambut yang disisir ke belakang sehingga keningnya terpampang nyata, ditambah aroma parfum yang bisa langsung Kyungsoo cium begitu lelaki itu mendekat.

"Joy noona sudah berangkat, Mark dan Lucas juga sudah pergi," jawab Kyungsoo.

Chanyeol berjalan mendekat lalu mencium kening Kyungsoo sambil satu tangannya ia lingkarkan ke pinggang pemuda itu. "Selamat pagi sayang, kau bangun cepat sekali. Aku membuka mata kau sudah tidak ada."

"Aku harus menyiapkan sarapan dan bersiap lebih awal. Kau bilang akan berangkat pagi kan hari ini," ungkap Kyungsoo.

"Aku jadi seperti punya seorang istri jika begini." Chanyeol tertawa.

"Aku laki-laki ya! Sebutanku tetap suami," protes Kyungsoo.

"Iya-iya, kalau begitu ayo kita sarapan."

SempiternalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang