Seorang Perempuan paruh baya berjalan menghampiri seorang gadis berusia enam belas tahun. Sesampainya di samping gadis itu, wanita tersebut tiba-tiba menghempaskan kasar barang-barang yang ada di meja, sampai membuat gadis yang berusia enam belas tahun yang tengah belajar itu terkejut.
"Kamu, dasar pembawa sial!"
"Apa gunanya kamu belajar kalo nyatanya kamu hanya nyusahin orang lain, hah?!" perempuan itu, menatap gadis di depannya yang sudah terlihat ketakutan.
"A-ada apa lagi, Ma?" tanya gadis itu pelan. Ia memberanikan diri untuk menatap perempuan yang sangat disayanginya itu.
"Kenapa kamu harus ada?!"
"Kenapa kamu harus hadir dalam keluarga ini?!" perempuan itu terlihat sangat marah.
"Ma, Mama kenapa, Ma?" gadis itu mengguncang lengan Mamanya, yang langsung dibalas dengan dorongan kasar dari perempuan itu.
"Kamu tau? Ayah kamu itu selingkuh!"
"Dia meninggalkan saya, dan pergi dengan perempuan lain." perempuan paruh baya itu merosotkan tubuhnya, dan duduk di lantai.
"A-ayah pergi? Kemana Ma? Kemana?" gadis itu menunduk, lalu mengguncang pundak Mamanya. Yang kembali dihadiahi dengan dorongan kasar.
"Puas kamu lihat Mama kaya gini, hm? Puas kamu, Sella Adelia?!" perempuan itu, mengambil barang-barang yang berserakan di dekatnya. Lalu melemparnya satu-persatu ke arah Sella yang berusaha melindungi dirinya dengan kedua tangan.
"Semua ini gara-gara kamu!"
"Kamu seharusnya gak ada!"
"Mama nyesel udah besarin kamu!"
Deg
Seperti ditusuk belati yang tak kasat mata. Gadis itu mengusap kasar airmatanya.
'Udah sel, gak usah nangis, kamu kan udah biasa'
"Maaf Ma, maafin Sella," gumam Sella dengan suara bergetar.
Mendengar itu, Amanda langsung berdiri dan menampar pipi Sella.
"Maaf? Maaf kamu bilang?!" bentaknya.
"Kalau kamu sadar dengan kesalahan kamu, kenapa kamu gak pergi?!" Amanda kembali membentak Sella. Sella yang mendengar itu langsung mendongak dan menggelengkan kepalanya.
"Gak Ma. Buat apa Sella pergi? Apa salah Sella?" Sella menatap Amanda tepat di manik matanya.
"Keberadaan kamu yang salah! Kamu itu hanya nyusahin Mama, Sella!"
"Gak, aku gak mau ninggalin Mama sendiri. Ayah udah ninggalin kita Ma, Sella gak mau ninggalin Mama sendiri lagi." Sella memeluk Amanda erat.
"Mama gak butuh kamu Sella! Apa kamu gak sadar, kamu hanya nyusahin Mama?!"
"Sella gak bakal nyusahin Mama lagi. Tapi jangan usir Sella, Ma. Sella gak mau mama sendiri." Sella mengeratkan pelukannya, saat Amanda berusaha buat melepaskan tangan Sella dari perutnya.
"Buat apa kamu tinggal sama Mama, Sella? Kamu itu gak guna! Kamu cuman ngrepotin Mama! Kamu gak bisa apa-apa! Kamu hanya nyusahin Mama!"
Mendengar itu Sella hanya diam dengan senyum sendu yang menyiratkan begitu banyak luka.
"Sella sayang Mama." Perlahan Sella melepas pelukannya.
***
Mau nyapa aja, hehehe
Gimana kabarnya?Oh iya, cerita ini aku iku sertakan dalam
#30daywritingchallenge
Jadi, mohon doa dan dukungannya yah🙂
Terimakasih💜
KAMU SEDANG MEMBACA
To Be Lonely {TAMAT✔}
Teen FictionNamaku Sella Adelia, remaja yang hidup dengan hantaman demi hantaman setiap harinya. Dipukul telak oleh kenyataan yang seolah berbisik sinis bahwa aku tidaklah pantas untuk bahagia. Aku percaya, setiap orang memiliki luka dan masalahnya sendiri. Nam...