🐾•TBL-16•🐾

89 21 42
                                    

Ditampar telak oleh kenyataan, bahwa selama ini hanya mencintai sendirian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ditampar telak oleh kenyataan, bahwa selama ini hanya mencintai sendirian. Mengira saling mencintai ternyata tidak sama sekali.

***

Pagi-pagi sekali Sella berangkat sekolah, ia berjalan mengendap-endap keluar rumah lewat pintu belakang.

Karena kalau ia berangkat di jam-jam seperti biasanya, yang ada nanti ia ketahuan oleh Amanda.

***

Sesampainya di sekolah, Sella memilih untuk tidur di kelas. Lelah karena berjalan kaki dari rumah neneknya.

Keadaan sekolah masih sepi, cuman ada beberapa murid saja saat ini.

Saat Arion berjalan melewati kelas Sella, ia melihat ke arah Sella yang menenggelamkan wajah di antara lipatan tangannya. Ia memandanginya sesaat dengan pandangan yang sulit diartikan, lalu ia memilih untuk melanjutkan langkahnya ke kelas.

***

Kini keadaan sekolah sudah ramai oleh murid-murid Lentera, di dalam kelas XI 2 pun begitu. Siswa-siswi mulai berdatangan, Sella yang mendengar suara berisik dalam kelas pun merasa terusik dan ia pun terbangun.

Terlihat Cika yang berjalan memasuki kelas dengan tergesa-gesa, ia langsung melempar tas di kursinya. Sella memandang bingung ke arah Cika.

"Ada apa?" tanya Sella heran.

"Mau ke kelas Vivi, bentar." Cika langsung berlari keluar kelas.

Sella memandangi punggung Cika, mereka membicarakan hal penting apa pagi-pagi seperti ini?

Namun yang menyita pikirannya saat ini bukan itu, melainkan senyum Cika yang dirasanya sedikit aneh, senyum yang sulit untuk diartikan.

***

Saat ke kantin, Sella dan Cika berjalan bersama. Namum Cika terlihat aneh menurut Sella, ia seperti menghawatirkan sesuatu. Sella tau itu dari ekspresi Cika, ia juga seperti berusaha menahan Sella agar tidak ke kantin, ia mengulur waktu.

Sella curiga, apa ada sesuatu yang terjadi di kantin? Lalu, tidak lama Sella melihat beberapa siswa-siswi yang berlarian ke arah kantin.

"Sella ke perpus duu yok, bentar... Ajah," Cika terus merayunya.

Sella benar-benar bingung, kenapa Cika seperti melarangnya ke kantin, dan ia terus mengulur waktu. Sebenarnya ada apa di kantin saat ini?

Sella yang penasaranpun, sampai tidak mempedulikan Cika yang sekarang tiba-tiba bercerita tentang masa kecilnya.

Sella berjalan cepat ke arah kantin, meninggal Cika yang masih di tempat tadi dengan memandang punggung Sella yang menjauh dengan pandangan yang sulit untuk diartikan.

To Be Lonely {TAMAT✔}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang