🐾•TBL-18•🐾

51 14 4
                                    

Sella berjalan pelan ke arah kamar Amanda, ia mengetuk pintu kamarnya lalu segera membuka pintu tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sella berjalan pelan ke arah kamar Amanda, ia mengetuk pintu kamarnya lalu segera membuka pintu tersebut.

Sella hanya berdiri di pintu, tanpa ada niat untuk sekedar melangkah masuk. Ia hanya memandangi Amanda yang sedang duduk di depan meja riasnya.

Sella dan Amanda saling memandang satu sama lain dari pantulan cermin, tidak lama setelahnya Sella memilih menyampaikan tujuannya datang ke kamar Amanda. Sella menarik sudut bibirnya, ia tersenyum pada Amanda yang melihatnya dari pantulan cermin.

"Sella ijin ke rumah lama, Ma," ujar Sella dengan senyum di wajahnya.

***

Kini, Sella sudah siap dengan tas yang biasa ia pakai ke sekolah dan juga sebuah koper kecil berwarna hitam di sampingnya.

Ia menoleh kebelakang, dan tidak melihat Amanda. Apakah Amanda akan tetap bersikap penuh kebencian padanya? Bahkan sekarang ia tidak perduli dengan Sella yang sudah siap berangkat dan tinggal menunggu taksi yang sudah dipesannya datang.

Sella berbalik, hendak kembali berjalan memasuki rumah. Namun ia mendengar suara mobil yang sekarang sudah berhenti di depannya, taxi yang dipesannya sudah datang sedangkan Amanda belum keluar juga.

Apakah Amanda memang berbohong? Apakah kebenciannya bukan pura-pura? Sella menoleh kebelakang, ke arah pintu rumah yang terbuka. Ia berharap Amanda muncul dari pintu itu, dan berjalan ke arahnya dengan tersenyum lembut. Lalu mendekapnya dengan hangat dan mencium keningnya, apakah harapan seperti ini juga tidak pantas untuknya.

Sella menahan airmatanya yang sudah menggenang, ia memilih untuk berjalan memasuki taxi tersebut. Dalam hatinya, ia masih berharap Amanda akan keluar walau hanya untuk sekedar menemuinya saja.

Taxi yang ditumpanginya mulai melaju, dan menjauhi perkarangan rumah. Amanda sama sekali tidak keluar rumah walau hanya untuk mengucapkan sampai jumpa ataupun hati-hati, sepertinya memang salah ia mengharapkan hal itu.

Sella berusaha tidak memikirkan itu lagi, walau sebenarnya ia juga merasa sesak dengan kenyataan ini. Sella memasang headset di telinganya dan memutar lagu yang entah kenapa menjadi favoritnya di saat-saat seperti ini.

Lagu yang dipopulerkan oleh Melly Goeslaw.

Hilang semua janji
Semua mimpi
Mimpi indah

Hancur hati ini
Melihat semua ini

Lenyap telah lenyap
Kebahagiaan di hati

Lagu itu terus berputar, Sella ikut menyanyikan liriknya sambil memejamkan mata. Sampai dirinya tiba di rumah lama, ia tidak sadar dengan airmata yang sedari tadi meluncur dengan bebas.

***

Kini Sella sudah berdiri di depan pintu rumah lamanya, ia meraih kunci yang berada dalam saku celananya kemudian membuka pintu tersebut.

To Be Lonely {TAMAT✔}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang