🐾•TBL-7•🐾

52 21 9
                                    

'Hidup boleh lelah, tapi jangan lemah apa lagi menyerah'-Sella Adelia-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


'Hidup boleh lelah, tapi jangan lemah apa lagi menyerah'
-Sella Adelia-


Sella meminta Keyvan untuk mengantarnya sampai halte bis saja, biar nanti ia akan jalan kaki saja ke rumah.

"Hati-hati." ujar Keyvan, lalu kembali memakai helmnya.

"Iya, terimakasih." Sella melempar senyumnya ke arah Keyvan.

Untung saat ini ia sudah memakai helm fullface miliknya, jadi Sella tidak bisa lihat di balik helm itu Keyvan yang sedang senyum-senyum sendiri.

Keyvan hanya menganggukkan kepala, saat ia hendak menjalankan motornya Sella menahannya dan nyengir ke arahnya.

"Hati-hati."

Sella tidak tau saja, bahwa Keyvan mati-matian menahan diri untuk tetap bersikap cool di depannya. Lagi-lagi keyvan membalas dengan anggukkan saja, kemudian ia kembali menjalankan motor besarnya dan menjauhi Sella.

Sella terus memandang punggung Keyvan yang menjauh sampai benar-benar hilang dari pandangannya baru Sella mulai melangkah untuk pulang.

***

Sella bersenandung kecil saat berjalan pulang. Sampai saat ia hampir sampai, ia terkejut saat melihat banyak orang di rumah neneknya.

Sella mempercepat langkahnya, ia berhenti di depan bapak-bapak untuk sekedar bertanya apa yang sebenarnya terjadi, dan jawaban dari bapak itu langsung membuatnya mematung di tempat.

Ia menahan agar airmatanya tidak langsung turun, tidak sampai ia melihat sendiri. Dengan cepat, Sella berlari memasuki rumah.

Sella melepas asal sepatu dan tasnya. Tujuannya sekarang hanya satu, Neneknya.

Sella menghentikan langkahnya, saat itu juga pertahanannya runtuh. Dengan langkah lemah, ia berjalan mendekati Amanda yang terlihat sangat kacau duduk di samping Nenek Salma yang kini sudah pergi meninggalkan mereka.

"Nek, nenek!"

"I-ini gak mungkin, kan?"

"Kemarin, Nenek sehat-sehat ajah!"

"Ke-kenapa ini bi-bisa terjadi!"

Sella terduduk lemas di samping mayat Nenek Salma. Kini, orang yang sudah ia anggap sebagai malaikatnya pun juga ikut pergi meninggalkannya.

Sella menoleh ke arah Amanda, saa itu juga Sella tidak bisa menahannya lagi, ia melepaskan tangis yang sudah di tahannya mati-matian agar tidak pecah. Tapi semuanya berhasil runtuh saat melihat keadaan Amanda yang kacau dengan mata merah dan sembabnya.

***

Pemakaman telah selesai, orang-orang mulai pulang dan meninggalkan kuburan. Kini, hanya tersisa Sella, Amanda, Cika dan beberapa tetangga lainnya.

Sella sangat ingin menenangkan Amanda. Namun apa boleh buat, dirinya juga sedang kacau dan berantakan. Beruntung Cika datang setelah mendapat kabar, dan ia langsung membantu untuk menenangkan sahabatnya yang benar-benar sedang rapuh.

"Cika, ke-kenapa harus Nenek? Ke-kenapa gak Se-sella ajah?" gumam Sella kesekian kalinya. Cika terus mengelus punggung sahabatnya, membantu menenangkan Sella yang benar-benar kacau saat ini.

***

Cika sudah pulang dengan ojek yang dipesannya tadi. Sekarang di rumah sudah sepi, hanya ada Amanda dan Sella.

Sekarang, Sella begitu hancur. Belum lama ia ditinggalkan oleh Radit-Ayahnya. Sekarang ia ditinggalkan lagi oleh sosok yang begitu berharga, orang yang sudah seperti malaikat untuknya.

Lalu siapa lagi selanjutnya, ia tidak bisa ditinggalkan sendirian. Karena ia adalah gadis yang rapuh, yang benar-benar membutuhkan seseorang untuk bersamanya di saat-saat seperti ini.

Lalu bagaimana jika Tuhan mengambil orang-orang di dekatnya lagi, kenapa bukan dia saja, kenapa harus orang-orang yang berharga untuknya.

Belum cukup yang selama ini ia jalani. Ternyata semesta masih ingin bermain-main dengannya.
Menghantam terus-menerus, seakan memaksanya untuk mengalah.

Namun Sella tidak akan langsung menyerah, ia yakin. Ini cara semesta untuk mendewasakan dirinya. Miris, didewasakan oleh semesta namun bagaimana lagi, itulah kenyataannya.

'Hidup boleh lelah, tapi jangan lemah apa lagi menyerah'

"Mah," panggil Sella saat Amanda berjalan melewatinya.

"Kita tinggal di sini." Amanda terus berjalan, dan memasuki kamarnya.

***

Pagi harinya, Sella berniat untuk tidak bersekolah dulu untuk hari ini. Namun ia berpikir, jika dirinya tidak sekolah hari ini, ia akan di anggap lemah. Dan Sella benci itu, saat orang-orang mulai memandang orang lain lemah dan meremehkannya.

Sella membersihkan tempat tidurnya, baru setelah itu ia langsung bergegas untuk membersihkan diri.

Setelah dua puluh menit, ia keluar dari kamar mandi dengan seragam yang sudah melekat di tubuhnya. Ia mulai mengeringkan rambutnya dengan handuk, sesekali ia melihat handphone miliknya hanya untuk memastikan bahwa dirinya tidak akan ketinggalan bis.

***

Sella menaiki bis dengan langkah lemah, ia memilih untuk duduk sendiri di kursi yang masih kosong. Tanpa diduga, seseorang mendatanginya dan langsung duduk samping Sella dia, Keyvan.

"Sella gimana kabarnya? Sella sehatkan? Gak kenapa-napa? Maaf kemarin gue gak bisa dateng." sambar Keyvan saat sudah mendaratkan dirinya di samping Sella.

"Sella, baik." jawab Sella seadanya.

Keyvan yang mengerti pun langsung diam dan merapatkan mulutnya. Dan Arion? Entah kemana cowok itu, hari ini ia tidak kelihatan di bis.

***

Mau nyapa aja, hehehe
Gimana kabarnya?

Oh iya, cerita ini aku iku sertakan dalam
#30daywritingchallenge
Jadi, mohon doa dan dukungannya yah🙂
Terimakasih💜

To Be Lonely {TAMAT✔}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang