Kini Arion dan Sella sudah hampir sampai di rumah Sella. Arion melirik Sella sekilas kemudian ia berdehem."Kepala gue sakit." kata Arion yang membuat Sella menoleh sekilas.
"Minum obat." ujar Sella.
"Karna kaleng yang lo tendang." sinis Arion.
"Hehe maaf, lagian sih ngapain di situ," Sella membela diri.
Arion tak menjawabnya ia hanya melihat kedepan, sampai akhirnya mereka sampai di depan rumah Sella.
"Sulit yah? Jadi manusia gak pekaan banget," ujar Sella tiba-tiba.
"Gak tau banget orang yang cemburu," gerutunya.
Sella melihat Arion yang juga sedang melihat ke arahnya. Sella nyengir tak jelas, sedangkan Arion tetap dengan ekspresi datarnya.
"Hehe, curhat yah," Sella cengegesan.
"Gue pulang." ujar Arion yang langsung membalikkan badannya.
Arion sempat mendengar, Sella yang mengucapkan terimakasih. Namun ia tidak berhenti ia tetap berjalan dengan senyum tipis di wajahnya.
Arion tau kemana arah pembicaraan Sella barusan. Ia melihat semuanya, dari Sella yang berjalan sendirian keluar rumah. Jadi Arion memutuskan untuk mengikuti Sella, ia juga melihat saat Sella yang langsung pergi sebelum bayar.
Arion tadi sebenernya berdiri menunggu Sella untuk ia ikuti sampai gadis itu tiba di rumahnya.
Namun, semesta punya rencananya sendiri. Dengan Sella menendang kaleng mengenai kepalanya, Arion tidak menyia-nyiakannya. Ia memanfaatkannya agar bisa mengantar Sella secara langsung tanpa harus mengikuti dengan sembunyi-sembunyi.
***
Sella berjalan di koridor sekolah, ia berpapasan dengan Keyvan. Ia hanya tersenyum dan melanjutkan langkahnya, namun langkahnya ditahan oleh Keyvan.
Sella pun berbalik dan menatap Keyvan, yang juga sedang menatap ke arahnya.
"Nanti makan bareng di kantin ya?" ajak Keyvan.
Sella langsung mengembangkan senyumnya, dengan cepat ia menganggukkan kepalanya.
"Oke." Keyvan tersenyum lalu berbalik.
Sella juga berbalik dan berjalan dengan senyum yang masih tercetak di wajahnya.
"Tunggu!" Sella berbalik saat mendengar Keyvan yang memanggilnya.
"Iy---"
Ucapannya tertahan saat melihat Keyvan yang ternyata bukan memanggil dirinya, melainkan Vivi.
Dilihatnya, Keyvan yang berjalan menghampiri Vivi dan ia langsung menarik tangan Vivi untuk mengikuti langkahnya.
Dengan cepat Sella berbalik dan melangkah pergi dengan cepat, beberapa kali ia menabrak murid lainnya.
Sella menunduk dengan melangkah cepat, ia tidak perduli dengan orang-orang yang ditabrak nya tadi.
Sampai saat dirinya menabrak dada bidang seseorang dan hendak melanjutkan langkahnya. Orang itu menarik tangannya, dan ia pun berhenti tanpa berniat untuk mengangkat kepalanya.
"Maaf." ujarnya.
Lalu Sella melepaskan tangan orang itu dan melanjutkan langkahnya. Sella berjalan memasuki kelas dan mendudukkan dirinya di samping Cika yang sepertinya sedang tertidur, ia menenggelamkan wajahnya di antara lipatan tangannya.
***
Arion menatap kepergian Sella yang baru saja menabrak dirinya. Ia menatap khawatir ke arah punggung gadis itu yang menjauh sampai hilang di balik pintu kelas.
"Oi!" Arion terlonjak kaget saat sahabatnya datang dan mengagetkannya.
"Gimana? Setuju?" ujar sahabatnya itu menaikkan sebelah alisnya.
"Kevin, lo serius? Yang lain lah," mohon Arion yang dibalas Kevin dengan gelengan kecil.
***
Guru dengan kumis tebal yang biasa dipanggil Pak Tono itu membereskan barang-barangnya dan mengakhiri kegiatan mengajarnya.
Lalu ia berjalan keluar kelas saat mendengar bel istirahat berbunyi, tepat saat itu juga kelas menjadi berisik. Dengan siswa siswi yang berteriak kesenangan menjemput surganya.
Sella dan Cika membereskan alat tulis mereka. Sella menatap Cika yang sekarang sedang mengaca dengan cermin di tangannya.
"Cika, tadi Aku diajak sama Kak Key untuk makan bersama di kantin." ujar Sella.
Cika menoleh dan langsung menyimpan cerminnya. Ia menatap Sella dengan senyuman yang menurut Sella menyebalkan.
"Ehem, makan bersama lagi nih ye...." goda Cika.
"Ih, udah ayok ke kantin." ajak Sella.
"Wah, gak sabaran banget neng." Cika mengikuti langkah Sella keluar kelas.
Saat melewati kelas XI 1 Sella melihat Arion yang sedang berjalan keluar kelas dengan sahabatnya.
Kelas yang melihatnya pun menjulurkan lidahnya dan melempar tatapan mengejek ke arah cowok itu. Sedangkan Arion yang melihatnya membulatkan mata, setelahnya ia tersenyum tipis sampai mungkin tidak akan ada yang menyadari senyumnya.
Arion dan Kevin berjalan keluar kelas, Kevin menyenggol bahu Arion dan menunjuk Sella dengan dagunya.
Saat itu juga, raut wajahnya berubah. Ia menatap kosong ke arah punggung Sella yang menjauh.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
To Be Lonely {TAMAT✔}
Novela JuvenilNamaku Sella Adelia, remaja yang hidup dengan hantaman demi hantaman setiap harinya. Dipukul telak oleh kenyataan yang seolah berbisik sinis bahwa aku tidaklah pantas untuk bahagia. Aku percaya, setiap orang memiliki luka dan masalahnya sendiri. Nam...