🐾•TBL-2•🐾

91 44 162
                                    

Radit melangkah memasuki kamar Sella

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Radit melangkah memasuki kamar Sella. Terlihat Sella yang masih terlelap dengan tenang di balik selimut yang berwarna Hitam Putih kesayangannya itu.

Radit mulai melangkah mendekat ke arah Sella, kemudian mendudukkan badannya di tepi kasur, ia mengusap lembut rambut hitam milik Sella.

Lengkungan sabit mulai terlihat di wajah Radit, namun terkesan terpaksa. Tatapannya menjadi sendu, memandangi Sella yang sepertinya belum berniat untuk bangun.

"Putri Ayah, kuat."

"Kamu perempuan yang hebat."

"Jadilah perempuan kuat buat Ayah yah, sayang."

Radit bangkit, saat hendak melangkah pergi ia mengurungkannya, lantas membungkuk.

"Ayah sayang kamu." bisiknya.

Radit berbalik, dan berjalan keluar. Tepat sebelum ia melewati pintu kamar Sella, ia menggumamkan sesuatu dengan begitu pilu.

"Maaf."

***

Saat ini, Sella sedang membereskan tempat tidurnya yang terlihat berantakan. Ia tersenyum puas menatap ke arah kasurnya yang semula berantakan, sekarang sudah bersih dan rapi.

Sella dibuat kaget dengan suara nyaring dan berisik di luar kamarnya, teriakan beserta suara pecahan terdengar saling beradu. Sella yang kaget sekaligus penasaran pun memilih untuk melihatnya. Namun, saat ia baru saja membuka pintu, tangannya tiba-tiba berhenti.

Dari cela pintu yang hanya dibukanya sedikit itu, ia dapat melihat Amanda yang terlihat berantakan. Dengan pecahan kaca dan barang-barang berserakan di sekitarnya.

Sella menguatkan pegangannya pada gagang pintu dan menutup matanya rapat saat mendengar Amanda berteriak histeris. Sella pun dengan cepat berjalan ke arah Amanda, namun Amanda langsung memandangnya tajam dan langsung berjalan ke arah kamarnya dengan membanting pintu begitu keras.

"Mama kenapa?"

"Apa ada masalah lagi?"

***

Sella masih bingung dengan semuanya, dengan apa yang terjadi sebenarnya. Amanda juga belum keluar dari kamarnya bahkan sampi malam tiba, dan itu membuat Sella sangat khawatir dengan keadaannya.

Sella datang dengan membawa sepiring nasi goreng dan juga segelas air minum di tangannya. Ia meletakkan piring beserta gelas berisi minuman itu di lantai, lantas mengetuk pintu kamar Amanda.

Tidak ada balasan dari orang di dalam. Sella semakin keras mengetuk pintu tersebut dan mencoba membukanya, dan ternyata dikunci. Sella begitu khawatir, ia merosotkan tubuhnya di dinding samping pintu dekat makanan dan minuman yang dibawanya tadi.

To Be Lonely {TAMAT✔}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang