'gak usah nangis, kamu kan udah biasa'
-Sella Adelia-Gadis dengan tas biru di punggungnya itu melangkah memasuki SMA Lentera. Dia berjalan menuju kelasnya dengan langkah yang santai.
"Aaa! Sella ku, sayang ku, cint---" teriakkan siswi dengan rambut yang dikuncir kuda itu tertahan.
"L-lo kenapa?" lanjutnya dengan pertanyaan. Sedangkan Sella hanya menatap lurus lalu menggeleng dan tersenyum, kemudian melangkah memasuki kelas meninggalkan sahabatnya yang menatap khawatir ke arah dirinya.
"Sel, Sella!" gadis itu mengikuti langkah Sella, lalu duduk di sampingnya.
"Apa...." Sella menoleh dan melempar senyum pada sahabatnya.
"Lo kenapa?" to the point gadis itu.
"Memangnya Aku kenapa, Cika?" Sella bertanya bingung. Sedangkan siswi yang dipanggilnya Cika tadi terus menatapnya khawatir.
"Sel, dengerin gue! Lo kalau ada apa-apa bilang sama gue! Gue gak suka lihat lo kaya gini,"
"Utututut Cika ku udah gede yah, Bund." Sella menoel pipi kanan Cika.
"Serius, Sel!"
"Aku gak papa Cika, astaga!" ujar Sella greget.
"Trus, itu?"
"Apanya?" tanya Sella yang tidak mengerti maksud Cika.
"Itu." Cika melototkan matanya ke arah Sella yang membuat gadis itu semakin bingung.
"Apa, Cika? Kamu bicaranya yang jelas dong! Aku kan gak nger---"
"Mata lo ketapa, Sella?" potong Cika.
Sella yang mendengar itu terdiam lalu tertawa, dan membuat Cika menatapnya bingung.
"Jadi itu, Kamu sampai melotot kaya gitu tadi? Astaghfirullah, emangnya mata Aku kenapa?"
Cika memandang datar ke arah Sella, tanpa menjawab pertanyaan Sella ia bergerak untuk membuka tas berwarna hitam miliknya. Cika menyodorkan sebuah cermin mini yang berbentuk hati itu pada Sella.
Sella menerima cermin tersebut dengan bingung. Lalu ia menatap pantulan wajahnya di cermin, ia merasa tidak ada yang aneh. Sampai pandangannya terfokus ke matanya.
"Mata lo merah, sembab, kantung mata lo kelihatan banget, Sel."
Sella menurunkan cermin itu, ia memaksakan sebuah senyuman di wajahnya.
"Karna ini, doang?" tanya Sella, kemudian terkekeh. Sedangkan Cika hanya memandangnya datar.
"Cika, Cika. Mata merah? Iya, Aku gadang. Sembab? Aku nangis pas nonton ending yang tak sesuai ekspektasi. Kantung mata? Ya karna aku kurang tidur, mungkin." Sella menjelaskannya dengan sesekali terkekeh, lalu menggelengkan kepalanya tidak habis pikir.
KAMU SEDANG MEMBACA
To Be Lonely {TAMAT✔}
Novela JuvenilNamaku Sella Adelia, remaja yang hidup dengan hantaman demi hantaman setiap harinya. Dipukul telak oleh kenyataan yang seolah berbisik sinis bahwa aku tidaklah pantas untuk bahagia. Aku percaya, setiap orang memiliki luka dan masalahnya sendiri. Nam...