🐾•TBL-10•🐾

45 20 4
                                    

Sella menaiki bis yang biasa ia naiki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sella menaiki bis yang biasa ia naiki. Dan di dalam bis ia melihat ada Keyvan, dengan malu-malu ia berjalan ke arah Keyvan yang sedang memejamkan matanya.

"Kak key? Sella duduk sini yah?" Sella langsung mendudukkan dirinya di samping Keyvan.

"Kak Key kemarin tiba-tiba ngechat, tau gak? Awalnya Sella gak percaya kalau itu kak Keyvan. Sella sampai ngira kalau itu penipu, atau mungkin penculik." Keyvan yang mendengar itu hanya tersenyum kecil.

"Yah, tidak ada yang tau kan?" Sella menoleh ke arah Keyvan yang sedari tadi diam.

'Apa manusia ini tidur?'

"Kak, kak Key. Kak Keyvan! Ih, bangun, masa tidur di bis. Kak!" Sella mengguncang kecil tubuh Keyvan.

'Tidur beneren?'

Sella mendekatkan wajahnya dengan Keyvan, apa benar lelaki itu sedang tertidur, ia hanya ingin memastikan.

"Ba!" Keyvan tiba-tiba bangun dan melototkan matanya ke arah Sella.

Sella terlonjak kaget, ia reflek memundurkan tubuhnya, sampai ia hampir jatuh dari kursinya. Untung saja, tangan Keyvan dengan cepat menahan tubuhnya.

"Ih, gak lucu sumpah." Sella kembali membenarkan posisinya.

"Hehehe, ya mangap." Keyvan menampilkan cengiran tak berdosa miliknya.

"Maaf!" Sella membenarkan.

"Iya, gue maafin." ujar Keyvan.

"Idih!" Sella membuang muka.

"Nanti gue anterin ke kelas, mau gak?" tanya Keyvan.

'Ya mau astaga! Pake ditanya!' bantin Sella.

"Apapun jawaban lo, gue tetap anter lo ke kelas." Keyvan menoleh kearah Sella yang sedang melihat ke arah lain.

Keyvan tidak tau saja, mati-matian Sella menahan senyumannya. Entah kenapa ia sangat senang kalau Keyvan mengantarnya ke kelas.

***

Keyvan dan Sella berhenti tepat di depan kelas Sella. Keyvan tersenyum ke arah Sella yang masih memasang muka jutek yang justru terlihat lucu bagi Keyvan.

"Udah, masuk kelas sana." Keyvan memasukkan tangan ke saku celana abunya.

"Ih, ngusir. Ntaran bisa kan? Sella masih tau sopan santun buat ucap terimakasih!" ucap Sella ngegas.

"Trus?" Keyvan menaikkan sebelah alisnya, dan itu tampak menyebalkan bagi Sella.

'Jadi manusia gak peka amat!

"Makasih!" ujar Sella tak biasa, dengan menaikkan nada suaranya.

Sella kemudian berbalik dan melangkah memasuki kelas dengan menghentakkan kaki.

"Lucu." Keyvan langsung berbalik dan berjalan menuju kelasnya sendiri. Saat di jalan, ia menabrak seorang siswi.

"Maaf kak, saya gak sengaja." ujar siswi itu.

Keyvan tak mendengarkannya, ia masih terpaku pada mata indah siswi itu.

"Em, saya permisi dulu kak." siswi itu hendak pergi, namun langkahnya ditahan oleh Keyvan.

"Nama lo siapa?"

"Ha?"

"Nama."

"O-oh, aku Vivi kak." Siswi bernama Vivi itu langsung pergi menjauhi Keyvan, yang tersenyum menatap punggungnya yang menjauh.

***

"Cika! Cika! Cika!" Sella mengguncang tubuh sahabatnya yang sepertinya sedang tertidur itu.

Masa pagi-pagi udah tidur, apalagi di sekolah. Atau mungkin fakgirl satu ini sudah taubat, jadi punya kebiasaan baru lagi seperti saat ini, tidur pagi. Tapi bagaimana bisa? Karena yang Cika bilang, baperin orang itu udah jadi hobinya dia.

Berdosa banget kan? Baperin anak orang dijadiin hobi. Ini nih, belum rasain karmanya. Enak banget, baperin anak orang jadi hobi, apa kabar dengan mereka?

"Cika, ini di sekolah! Kamu tidur?" Sella mendudukkan diri di samping Cika.

"Ba!" Cika tiba-tiba bangun dan mengejutkan Sella.

"Yaaa!" teriak Sella ala-ala DRAKOR.

"Kamu! Ish, menyebalkan banget, pagi-pagi gini udah di kerjain dua kali." sungut Sella.

"Siapa hayo? Kak keyvan? Iya kan? Iya kan? Huhu, yang tadi di antar lagi ke kelas." goda Cika yang menyenggol bahu Sella.

"Ish, apaan sih, Cika." kata Sella malu-malu.

"Permisi," ujar seorang siswi yang datang menghampiri keduanya. Sella tidak mengenalnya, mungkin saja Cika mengenalnya.

"Eh,Vivi. Swadikhap." sapa Cika.

"Em, hai!" balas Vivi yang melempar senyum ke arah Cika ataupun Sella yang juga tersenyum ke arahnya.

"Nanti ke rumah ya? Mama bilang mau bicara sama kamu." lanjut Vivi.

"Ada apa?" tanya Cika menatap ke arah Sella lalu kembali menatap Vivi.

"Gak tau juga, hehehe." jawab Vivi.

"Oalah oke, sip." kata Cika.

"Em, itu aja. Aku kembali ke kelas dulu yah." ujar Vivi yang diangguki Cika dan Sella.

Setelah Vivi pergi, baru Sella bertanya pada Cika.

"Dia dari kel---"

"IPA 1, seangkatan kita, dari kelas sebelah." potong Cika yang kembali mendudukkan diri di samping Sella.

Sella hanya menganggukkan kepala. Sekilas ia berpikir, sepertinya tadi ia ingin menceritakan sesuatu pada Cika.

"Oh iya,"

"Semalam aku mimpi, kamu itu saudara tiri aku." ujar Sella.

"Ha? Gimana bisa."

Sella pun menceritakan mimpinya. Mulai dari saat Radit dan Cika datang menghampirinya sebagai saudara tiri, sampai mereka pergi meninggalkan Sella dengan ketidakpercayaanya.

Sella sendiri bingung, kenapa ia bisa bermimpi seperti itu. Saat bangun pun ia ngos-ngosan, saat di dalam mimpinya ia sedang menangis, sepertinya ia juga sedang menangis beneran.

Saat bangun, ia juga kaget saat merasa pipinya basah oleh airmata. Saat itu juga, ia cepat-cepat ke sekolah, biar langsung cerita sama Cika. Eh malah kejebak sama Keyvan.

To Be Lonely {TAMAT✔}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang