Setibanya di rumah, Sella langsung ke kamar dan mandi. Duapuluh menit setelahnya Sella keluar dari kamar mandi dan tentu saja ia sudah berganti pakaian.Saat ia masih mengeringkan rambutnya dengan handuk, ia hendak meraih handphone yang ada di atas meja belajarnya.
Namun, ia teringat bahwa dirinya harus membersihkan rumah terlebih dahulu. Sella mempercepat kegiatannya setelah mengeringkan rambutnya, Sella langsung menyisir rambutnya.
Sella keluar dari kamar,
dan berjalan ke arah dapur, untuk mencari sapu. Saat hendak meraih sapu, ia melirik piring kotor yang berada tidak jauh darinya.Sella pun memilih untuk mencuci piring terlebih dahulu. Setelahnya ia langsung membersihkan dapur.
"Ngapain kamu?" sahut Amanda yang mengagetkan Sella.
"Se-sella lagi bersihin dapur, Mah. Barusan Sella juga udah cuci piring." jawab Sella yang sekarang menghadap penuh ke arah Amanda.
"Gak usah cari muka! Gak usah sok kerajinan, Sella! Kamu pasti ada maunya, kan?" tanya Amanda yang masih berdiri di pintu dapur.
Sedangkan Sella yang mendengar itu hanya diam, dan sabar. Apa lagi salahnya kali ini? Sella merasa dirinya serba salah.
Sella memandangi punggung Amanda yang menjauh.
***
Saat hendak berjalan keluar rumah, Amanda menghentikan langkahnya kemudian berbalik.
Ia tersenyum pahit, dan bersamaan dengan itu airmatanya pun turun.
Dengan cepat ia menghapus airmatanya kemudian berbalik dan berjalan keluar rumah.
***
Sore harinya, Amanda belum pulang juga. Sella memilih untuk menonton TV di ruang tamu. Saat mendengar ada yang mengetuk pintu rumah, Sella langsung bangkit dan berjalan ke arah pintu.
Sella mengernyitkan dahinya bingung, siapa yang datang.
Sella langsung membuka pintu, dan kaget saat melihat orang yang berdiri di hadapannya.
Sella mencubit lengannya sendiri, dan meringis saat merasakan sakit. Berarti bukan mimpi, ini nyata.
"Bagaimana kabarmu, Sella?" tanya orang itu yang kembali menyadarkan Sella.
Sella tidak bergeming, ia hanya menatap orang di depannya. Tidak bisa dipungkiri, Sella sangat merindukannya.
"Maaf, Ayah tidak datang saat kematian nenekmu," ujar Radit, Sella hanya membalasnya dengan tersenyum canggung.
KAMU SEDANG MEMBACA
To Be Lonely {TAMAT✔}
Teen FictionNamaku Sella Adelia, remaja yang hidup dengan hantaman demi hantaman setiap harinya. Dipukul telak oleh kenyataan yang seolah berbisik sinis bahwa aku tidaklah pantas untuk bahagia. Aku percaya, setiap orang memiliki luka dan masalahnya sendiri. Nam...