Act 16 - Cemas

472 60 0
                                    

Di Kediaman Yueyin, sejak tadi Xie Xiang terus merenung di ayunan dengan wajah galau dan menekuk tidak senang. Xie Xiang terlihat gelisah dan lemas, pikirannya kacau dan sedih, ia tidak tahu harus berbuat apa dalam keadaan ini.

Sebelum dirinya dipanggil kaisar beberapa waktu lalu, ia terlihat ceria seperti biasa apalagi mendengar akan ada perayaan ulang tahun, itu membuatnya senang memikirkan berbagai macam makanan dan hiburan yang beragam dan pastinya menyenangkan.

Namun dibalik semua itu, terdapat rasa pahit menimpanya. Kaisar mendapat surat dari Permaisuri Bai dan Lianfeng untuk merekomendasikan putri putri nya karena akan dinikahkan pada pangeran mereka.

Itulah sebab Xie Xiang dan putri lain dipanggil, semua tentang mereka diberi pada Permaisuri Bai termasuk Xie Xiang untuk di cocokan pada pangeran mereka. Yang beruntung lah yang dipilih dan akhirnya Xie Xiang terpilih oleh Permaisuri Bai sebagai perwakilan Longhuo, itu membuat Xie Xiang stress dan mendadak gila. Xie Xiang mati matian menolak tidak ingin dijodohkan karena hal politik, tapi Kaisar menolaknya hingga saatlah Xie Xiang merenung sendirian di ayunan paviliun.

"Mama papa, mau pulang" gumam Xie Xiang dengan nada sedih

Buhui datang dan berjongkok di depan Xie Xiang, ia kasihan dengan Xie Xiang begitu terpuruk dengan berita perjodohan dadakan ini. Baginya terlalu berat.

"Putri, tidak perlu banyak berpikir. Semua bangsawan disini hanya akan menikah jika dijodohkan"

"Apa tidak bisa menikah karena cinta? Aku tidak mau seperti ini. Kenapa tidak mati saja? Aku tidak perlu mengalami hal susah payah ini" gumam Xie Xoang dengan nada sedih lagi

"Putri, bahkan Kaisar dan Permaisuri menikah karena politik. Namun seiring berjalannya waktu, mereka saling mencintai"

"Mencintai apanya. Temanku menikah juga dengan orang kaya karena dijodohkan, pada akhirnya ia hanya menjadi budak tanpa bayaran dirumah. Aku benci hal itu, aku sudah bersumpah itu tidak akan terjadi padaku" ucap Xie Xiang sendu

"Putri, pangeran di Lianfeng berbeda. Mereka akan mencintai istrinya dengan layak, istrinya juga akan mendapat perilaku terhormat apalagi permaisuri, sudah pasti kau akan jadi permaisuri"

"Aku kenal pangeran di Lianfeng, aku tidak suka dia. Selalu saja menyusahkan ku" cibir Xie Xiang mengingat Chen Jun

"Belum tentu Putri akan menikahi Pangeran itu. Pangeran di Lianfeng sangat banyak. Ada Pangeran Anming, Pangeran Hongli, Pangeran Qian, Pangeran---"

"Kau hapal sekali menyebutnya. Belum tentu mereka semua tampan" sela Xie Xiang tidak tahan mendengarnya

"Putri, kau ditakdirkan menikah dengan salah satu pangeran itu. Dijamin kehidupanmu akan terjamin disana"

Xie Xiang diam sejenak melihat Buhui sebelum akhirnya ia menangis dengan kencang tanpa air mata. Itu membuat Buhui terkejut dan langsung berlutut.

"Putri, bukan itu maksudku" kata Buhui panik karena mungkin ia salah bicara

"Bukan salahmu" ucap Xie Xiang berhenti menangis, "Salahku tidak langsung pergi ke akhirat, malah nyasar disini" gumam Xie Xiang sebal

"Maksud putri?" tanya Buhui tidak mengerti maksud dari perkataan Xie Xiang

"Bukan apa apa, terimakasih sudah mendengarkan curhatanku" kata Xie Xiang walau wajahnya masih menekuk

"Putri tidak perlu sungkan, jika ada masalah, cerita saja padaku" sahut Buhui tersenyum

Saat ini Xie Xiang tidak tahu pangeran mana yang akan di jodohkan olehnya. Ia harap segera tahu, dengan begitu ia akan mengetahui kelemahannya dan langsung menolaknya dengan kelemahan tersebut. Sayangnya ia akan tahu ketika di perayaan nanti yang pastinya akan menjadi pahit bagi Xie Xiang.

~°~

Musim dingin ini begitu menyejukkan bagi seorang Putri Yueyin, salju turun secara perlahan dan itu adalah kegemaran Xie Xiang sejak kecil. Ia melompat lonpat dengan girang di tengah hujan salju. Masalahnya dilupakan sekejap sampai pada akhirnya seorang kasim mengatakan padanya untuk segera menaiki tandu kuda karena perayaan ulang tahun Kaisar Feng akan segera diadakan.

Xie Xiang menggerutu kesal akan kesenangannya yang diganggu sambil menaiki tandu yang mampu menampung 4 orang ini, tapi ia hanya sendiri sekarang. Pangeran dan Putri lain menaiki tandu masing masing, ada juga yang tidak ikut.

Kuda berjalan mengikuti arah kusir menuju Kekaisaran Lianfeng. Xie Xiang menebalkan hati dan mempertajam pikiran agar dapat mengelak dari cobaan perjodohan ini. Jantung Xie Xiang terus berdebar, ia takut kalau ternyata yang menjadi calonnya adalah Chen Jun, tapi ia lebih takut lagi kalau calonnya adalah pangeran lain yang tidak ia kenal. Itu membuat Xie Xiang stress selama perjalanan dan hampir mabuk akibat guncangan tandu kuda ditambah pikiran yang terus mengganggunya.

Setelah melakukan beberapa lama perjalanan, akhirnya tandu kuda berhenti. Sung Jun yamg jahil, membuka penutup tandu milik Xie Xiang yang tidak keluar keluar, rupanya Xie Xiang tengah tidur dengan menutup seluruh wajahnya dengan hanfu besar. Sung Jun tertawa melihat kakaknya yang tidur seperti kerbau, bahkan belum bangun walau sudah dipanggil Putra mahkota.

"Pangeran maaf, belakangan ini Putri tidak bisa tidur dan selalu merasa resah. Mohon diberi ampunan" kata Buhui menunduk berharap Xie Xiang tidak dihukum

"Wajar saja, kerbau satu ini akan dijodohkan" bisik Sung Jun jahil

Kaisar dan Permaisuri datang melihat tingkah anaknya yang begitu membuat ngelus dada.

"Bangunkan putri segera" perintah Kaisar

"Yang mulia, putri tidak mau bangun sejak tadi" kata seorang kasim

"Kalau begitu biar aku yang bangunkan" kata Permaisuri Jiang kemudian menaiki tandu mendekati Xie Xiang yang masih pulas

"Putri Yueyin, bangunlah. Kita sudah sampai" ucap Permaisuri Jiang dengan lembut sambil menepuk nepuk Xie Xiang

Entah angin dari mana, Xie Xiang tersentak kaget dan hendak berdiri namun kepalanya langsung terbentur atap tandu membuat Sung Jun semakin terbahak bahak, sedangkan yang lain hanyalah menahan tawa mengingat ada Kaisar disini.

"Putri, hati hati" ujar Permaisuri Jiang dapat anggukan Xie Xiang yang mengusap usap kepalanya yang sakit

"Buhui, lain kali pastikan putri tidur tepat waktu. Jangan sampai kejadian ini terulang" tegas Kaisar

"Ampun Kaisar, hamba ceroboh" kata Buhui menunduk

"Ayahanda, bukan salah Buhui. Aku yang tidak tidur, aku juga yang menyusahkannya setiap hari. Buhui juga tidak tidur karenaku" bela Xie Xiang

"Putri berhati lembut, tidak ingin pelayannya dihukum. Biarkanlah Yang mulia, hari ini adalah hari pertama Putri Yueyin pergi ke perayaan, wajar jika dia resah" kata Permaisuri Jiang dengan halus

"Baiklah, kali ini aku maapkan" sahut Kaisar Gu mengangguk angguk setuju kemudian berbalik hendak pergi bersama dengan para pengawal begitu juga Permaisuri Jiang

Untung saja tidak ada yang melihat kejadian memalukan ini. Atau nama baik Putri Yueyin semakin rendah dan hancur hanya karena kekonyolannya.

Xie Xiang turun dari tandu dan merapikan pakaiannya yang acak acakan karena cara tidurnya yang kacau. Selagi Buhui merapikan tataan rambutnya, para saudara Xie Xiang pergi terkecuali Sung Jun yang masih menertawainya dan menjulurkan lidahnya. Xie Xiang pun membalasnya dan menendang kakinya dengan keras hingga Sung Jun meringis kesakitan dan pergi ikut dengan yang lain.

Xie Xiang mendengus kesal dan memakai sepatu putihnya dengan kasar hingga yang sebelahnya terlempar. Buhui segera mengambilkannya dengan cepat agar tidak ada yang melihat dan memakaikannya lagi.

"Tidak perlu buru buru, aku sedang malas" ucap Xie Xiang cemberut

Setelah selesai rapi rapi, ia masuk dengan para pengawal pribadinya kedalam tanpa ada rasa anggun anggunya sama sekali, malahan terlihat tidak peduli dan liar. Entah bagaimana pandangan Permaisuri Bai nanti setelah melihat tingkah konyol seorang Putri Yueyin yang kacau dan gila.

To be continued

03/13/2021

The Unlikely Princess ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang