Act 17 - Perjodohan

494 66 0
                                    

Perayaan yang begitu meriah dan megah. Permaisuri Bai begitu teliti dan terampil dalam hal menata acara. Semua orang terkagum kagum dengan hasil kerja Permaisuri Kekaisaran Lianfeng tersebut, begitu juga Kaisar Feng yang begitu bangga dengan Permaisurinya yang cantik dan terampil.

Banyak sekali tamu terhormat dari berbagai kekaisaran. Mereka berkumpul dan duduk di tempat yang disediakan dan tersusun rapi dengan berbagai aksesoris mewah. Setelah mengucap selamat ulang tahun pada Kaisar, mereka duduk menyantap jamuan yang sudah disediakan.

"Permaisuri menyusunnya dengan teliti, Kekaisaran Lianfeng dan Kaisar Feng sangat beruntung memiliki Permaisuri Bai" puji Kaisar Qin dari Kekaisaran Qingmo

"Terimakasih atas pujiannya, saya harap kalian tidak kecewa" sahut Permaisuri Bai yang duduk disebelah Kaisar Feng

"Bagaimana bisa kecewa? Permaisuri terkenal dengan ketrampilannya dalam hal apapun, tidak bisa disandingkan dengan siapapun" lanjut Permaisuri Lin dari kekaisaran Guanzhou

"Permaisuri Lin, terlalu memuji. Saya hanya melakukan apa yang ku bisa" sahut Permaisuri Bai

"Permaisuri Bai pantas mendapat penghargaan. Begitu pintar dan terampil, tentu aku bangga memilikinya" kata Kaisar Feng

"Kaisar Feng, aku dengar Permaisuri Bai juga tengah mencari calon untuk kedua putranya. Tapi dimana kedua pangeran tersebut?" tanya Permaisuri Ann dari Kekaisaran Linan

"Sebentar lagi mereka akan datang, ada sesuatu yang harus diurus" jawab Kaisar Feng

Mereka saling berbincang dan memakan jamuan masing masing. Tidak lupa juga menikmati berbagai pertunjukan seni seperti tari dan musik, mereka sangat menikmatinya.

Disamping itu, Xie Xiang masih saja mondar mandir tidak jelas seperti seorang suami yang sedang menunggu istrinya melahirkan. Seperti itu kira kira tindakan Xie Xiang sambil meremas remas tangannya yang terasa berkeringat, ia sampai lupa harus ikut ke penjamuan bersama saudara saudaranya.

"Dateng? Nggak? Dateng? Nggak?" kata kata itu terus ia ulang berkali kali membuat Buhui yang sejak tadi cemas memperhatikannya bingung tidak tahu harus diapakan anak yang satu ini

"Aaargh, aku frustasiii" geram Xie Xiang tidak bisa ambil keputusan

"Kalau begitu datanglah, semua orang sedang menunggu" ucap seseorang yang terdengar asing.

Xie Xiang menoleh kebelakang mendapatkan sosok pria mewah dan tampan berdiri di depannya saat ini. Buhui segera berdiri di bagian kiri belakang Xie Xiang dan menunduk berbeda dengan Xie Xiang yang menatapnya langsung dengan tatapan datar.

"Aku datang dan pergi, tidak diatur siapapun"

"Putri pergi, maka tidak menghormati Kaisar dan Permaisuri"

"Sayangnya pemahamanku kurang tentang kekaisaran, aku tidak bisa menjaga sikap. Jadi lebih baik pergi"

"Kau yakin pergi? Bukankah ini Putri Yueyin yang lembut dan sopan itu?"

"Kalau iya memang kenapa? Aku hanya sopan pada orang yang lebih tua. Kelihatannya kita seumuran, jadi tidak perlu formal"

"Walau berbeda 5 tahun, tetap seumuran. Tapi, bukankah seorang putri harus mementingkan reputasinya?"

"Reputasi?" Xie Xiang terkekkeh, "Kau becanda. Reputasiku tidak bagus bagus amat, percuma saja. Tetap akan di cap wanita liar yang tidak punya moral, itu yang dikatakan nenekku"

"Putri sangat jujur dan terbuka, De Lun menghargainya"

Sejak tadi Buhui menyenggol pelan Xie Xiang dan baru disadarinya dan sedikit menoleh ke Buhui.

The Unlikely Princess ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang