Act 37 - Pemurnian

242 37 0
                                    

Melihat Xie Xiang yang begitu pucat dan dingin seakan tidak memiliki harapan, Wang Chun tidak tega melihatnya. "Rancunya memang tidak bisa dikeluarkan. Tapi aku tidak bilang tidak bisa di hentikan."

Mendengar ucapan Wang Chun, Chen Jun menjadi cerah kembali. Dia menatap Wang Chun penuh harapan masih menggenggam tangan Xie Xiang yang dingin. "Bagaimana? Apapun akan kulakukan."

Wang Chun menghela napas panjang. "Tapi ... Persentase keberhasilan sangat kecil. Hampir dikatakan mustahil."

"Walau hanya 1% aku akan meraih 1% itu. Apa yang harus aku lakukan?" Chen Jun yakin.

"Aku tidak bisa menghentikan reaksi racun itu. Ada satu orang, tapi aku tidak sepenuhnya yakin."

"Siapa?"

"Wang Ying."

Mendengar nama yang disebutkan Wang Chun, tentu Chen Jun mengenalnya. Wang Ying adalah orang yang mengirimnya untuk mewarisi pedang phoenix dan mengirim Xie Xiang mewarisi cambuk naga. Hanya saja keberadaannya masih menjadi misteri. Terakhir Xie Xiang bertemu di lembah, tapi setelah kembali Wang Ying sudah pergi tanpa jejak seakan menghilang ditelan bumi. Pantas saja Wang Chun mengatakannya bahwa itu mustahil, tapi tidak ada yang benar benar mustahil selagi bisa menyelamatkan Xie Xiang.

"Dimana dia? Aku akan memanggilnya." Chen Jun menyanggupinya.

"Perjalanan ke gunung Binghuo memakan waktu sangat panjang. Waktu nona ini terbatas, hanya memiliki 3 hari dari sekarang dengan tekanan yang kuberikan. Besok mungkin dia kehilangan kelima inderanya, lusa akan kehilangan kesadarannya, selanjutnya akan kehilangan jiwanya. Semakin dalam harapan, semakin sakit yang diderita, lebih baik berdoa saja." Wang Chun sudah pasrah tidak berdaya.

"Selagi ada harapan, aku akan berusaha. Aku tahu bagaimana caranya agar sampai ke gunung Binghuo dengan cepat."

"Baik, jika itu keinginan pangeran. Aku tidak bisa apa apa. Tapi ingatlah satu hal, jangan terlalu dipaksakan." Wang Chun menasehati. Untuk pertama kalinya dia melihat Chen Jun begitu perhatian pada seorang gadis, Wang Chun sudah mengenalnya dan sedikit terkejut. Chen Jun yang ia kenal adalah Chen Jun yang acuh tak acuh, bahkan tidak pernah peduli pada hidup atau mati seseorang yang tidak berhubungan dengannya.

~•~

Xie Xiang ditempatkan di sebuah kamar tamu. Dia terlihat semakin pucat. Setelah racunnya ditekan oleh Wang Chun, dia sudah bisa sadar walau masih lemah. Setidaknya kesadarannya sama seperti ketika perjalanan menuju lokasi Tao, baginya itu sudah cukup. Dia sudah siap akan apa yang terjadi padanya besok atau lusa atau yang terburuk kehilangan jiwa dan tidak dapat berinkarnasi. Dia sudah siap akan hal itu. Mimpi akan kembali ke dunia modern hanyalah angan angan, dia tidak akan pernah bisa kembali. Tubuhnya sudah hancur di dunia modern, dia tidak memiliki kesempatan melihat keluarganya. Bahkan untuk kematian keduanya, dia tidak sempat melihat wajah wajah ketiga saudaranya dan ayahnya. Semua berlalu begitu cepat. Perasaan baru kemarin dia mengalami kecelakaan dan meninggal. Baru kemarin dia terbangun dengan identitas yang berbeda dan memberi pelajaran pada Xing Fang. Sekarang dia sudah harus melepaskan kehidupan keduanya. Dia tidak berharap memiliki kehidupan ketiga setelah ini.

Xie Xiang duduk di tepi ranjang. Memperhatikan lukisan yang ia buat. Dua lukisan keluarga yang berbeda. Yang satu keluarga dari dunia modern dan yang satu keluarga saat ini. Matanya sudah berkaca kaca, sejak awal dia sangat ingin membanggakan mereka semua, tapi ditengah perjalanannya selalu mengalami jalan buntu. Dia tidak bisa kembali ataupun melangkah maju. Kedua langkah yang ia ambil, berakhir dengan satu kata, kematian. Meninggal di tempat asing, selalu menjadi takdirnya.

Pintu terbuka dnegan lebar dan tertutup kembali. Chen Jun melihat Xie Xiang terlihat lesu merasa iba. Dia menghampiri Xie Xiang yang memegang dua lukisan keluarga dengan kosong. Chen Jun duduk didekatnya.

The Unlikely Princess ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang