Act 63 - Detektif Bayangan

176 32 0
                                    

Hi!

I'm comeback setelah sekian lama Hiatus.
Jujur aku sudah geregetan lanjut cerita ini yang lama nganggur dari bulan lalu.
Sudah aku perkirakan bahwa cerita ini akan tamat akhir tahun di 80 bab.
Pengennya dibuat kurang dari 70 bab, tapi otakku tidak bisa disederhanakan lagi. Banyak yang ingin aku tulis, jadi agak susah buat menyederhanakannya.

Mungkin di bagian revisi banyak yang aku pangkas agar lebih sedikit dan nggak bosen dibaca.

So, makasih yang nyempetin nunggu dan baca sebanyak ini. Setelah ini aku up sesuai jadwal, kok. Kalian bisa cek di bio untuk jadwal update. Ada juga cerita terbaru yang masih sepi kayak kuburan karena baru beberapa bab. Silahkan mampir!

Oh iya, jangan jadi silent reader, yaa. Kasih saran atau lainnya aku terima karena itu akan menjadi pembelajaran buat aku. Kalau ada yang mau nanya silahkan saja, aku usahakan membalasnya. Setiap komentar kalian aku baca walau jarang yang aku balas (karena nggak tahu mau balas apa). Maklumin aja, otakku penuh alur cerita sampai full ditambah banyak pikiran karena udah mau lulus, eh jadi curhat 🤭

Sampai disini dulu. Sudah kepanjangan soalnya.

Happy Reading!

***

Sudah sebulan Xie Xiang ada di Kekaisaran Lianfeng sebagai perawat Permaisuri Bai. Kondisi Permaisuri Bai berangsur membaik setiap harinya, namun sebagai imbalannya Xie Xiang harus merasakan sakit tiap malam hari karena kontraksi racun dalam tubuhnya. Tentu tidak ada yang mengetahuinya selain Buhui.

Pagi ini Xie Xiang kembali ke Kediaman Permaisuri Bai. Berdasarkan perhitungannya, hari ini dia bisa menetralkan seluruh racun dalam tubuh Permaisuri Bai dan tugasnya berakhir. Xie Xiang sudah merindukan saudara saudaranya itu.

Dengan langkah santai, Xie Xiang beserta Buhui yang membuntuti menuju Kediaman Permaisuri. Tepat didepan gerbang kediaman, dia melihat seekor kuda beserta penunggangnya yang tampak familiar. Wanita berpakaian baju zirah disertai tubuh tegap turun dari kuda menghampiri Xie Xiang.

"Jendral Huan?"

"Sudah lama mendengar tentang Putri. Maaf tidak sempat menyapa karena ada beberapa tugas. Kedatanganku kemari untuk berterima kasih telah memperingan masalah Permaisuri Bai."

Xie Xiang hanya mengangguk angguk canggung. Seingatnya Huan Ran ini memiliki dendam kesumat padanya tentang kelompok Suotuo, bagaimana bisa sebaik ini? Apa dia salah makan? Xie Xiang merasa tidak terbiasa dengan sifat Huan Ran karena biasanya Huan Ran bertindak kasar. Terakhir kali mereka berdebat.

"Jendral Huan terlalu sopan, aku tidak masalah."

"Sepertinya Putri masih tersinggung dengan sikapku sebelumnya. Maafkan aku tidak menyambut Putri dengan baik. Kedepannya, kita bisa menjalin hubungan dengan baik dan melupakan masalah yang lalu. Jika ada masalah, bisa bilang padaku."

Xie Xiang hanya mengiyakan. Jujur dia masih sedikit ada rasa cemburu pada Huan Ran mengingat pertemuan kedua mereka dulu.

"Kalau begitu, Jendral. Aku permisi menemui Permaisuri Bai. Beliau sudah menunggu." Xie Xiang berkata dengan sopan dan pergi bersama Buhui.

Dalam hati Xie Xiang selalu merasa gusar. Aneh saja, tiba-tiba Huan Ran menemuinya secara khusus dan menyapa padahal belum lama ini mereka sempat memulai perdebatan.

Huan Ran menatap kepergian Xie Xiang dengan senyum kecut dan menghela napas. "Dia sangat pendendam."

***

Beberapa lama Xie Xiang melakukan penetralan racun, pada akhirnya proses detoksifikasi selesai dilakukan. Xie Xiang merasa lega, dia tidak perlu lagi kesakitan tiap malam dan akan pulang ke Longhuo setelah semua ini selesai.

The Unlikely Princess ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang