Act 25 - Buku Teknik

409 43 0
                                    

Aku minta maaf jika ada salah sengaja atau tidak karena sudah masuk bulan ramadhan.
Selama berpuasa bagi yang menjalan kan ....

***

Xie Xiang kembali ke lembah, tempat dimana Wang Chunying berada seperti sebelumnya. Dia melewati jembatan yang membelah lembah hijau menuju sebuah gubuk yang masih berdiri kokoh, persis seperti terakhir kali Xie Xiang tinggalkan.

Xie Xiang masuk kedalam rumah, mencari cari seseorang yang tidak ada di rumah. Xie Xiang tidak percaya kalau Wang Chunying pergi begitu saja, jadi dia berkeliling di sekitar lembah mencarinya dengan teliti.

Tidak ada tanda tanda kehidupan manusia lain. Hanya ada beberapa hewan terbang dan kelinci yang lewat disekitar lembah. Bahkan kecapi yang biasa Wang Chunying mainkan sudah tidak ada. Apa yang sebenarnya terjadi disini?

"Kakek tua sudah pergi."

Suara tersebut tiba tiba terdengar dari punggung Xie Xiang. Siapa lagi kalau bukan Zhi Ruo yang suka tiba tiba muncul tanpa diundang dan berkata kata seenaknya.

Xie Xiang berbalik mengarah ke Zhi Ruo yang terlihat tenang dengan tangan yang dilipat ke dada. Dia terlihat tidak peduli dan berjalan dengan santai membelakangi Xie Xiang seakan tidak ada masalah.

"Tidak mungkin dia pergi begitu saja." Xie Xiang tidak setuju. Dia baru saja ingin melapor bahwa dia sudah mendapatkan cambuk naga yang menjadi misinya. Dia tidak tahu harus apa lagi untuk kedepannya.

"Cambuk naga sudah di tangan yang benar. Tidak ada alasan baginya untuk tetap disini. Tentu dia kembali ke gunung Binghuo," lanjut Zhi Ruo.

"Bagaimana denganku?" Xie Xiang merasa telah di telantarkan.

Zhi Ruo berdecak sebal. "Sudah kubilang. Kau harus mulai melatih cambukmu agar menjadi lebih hebat. Kau hanya tahu menggunakan pedang. Walau cambuk naga dapat berubah menjadi pedang, tapi tetap saja harus melatih ilmu cambuknya."

"Ilmu Cambuk," gumam Xie Xiang, "Aku tidak pernah dengar."

"Karena jarang yang menggunakannya. Bersyukur kekuatan hatimu sudah cukup, kau bisa menambah ilmu cambuk ke tahap yang lebih tinggi. Seharusnya kau sudah pernah membacanya."

"Aku?" Xie Xiang ragu. "Membacanya? Kapan?"

"Apa tidak pernah? Untuk pertama kalinya aku salah tebak." kata Zhi Ruo yang ternyata dia hanya menebak.

Xie Xiang terus berpikir. Apa dia pernah membaca sebuah tuntunan ilmu cambuk? Kalau benar, lalu dimana dia membacanya? Saking banyak buku yang ia baca sampai tidak tahu apa saja yang ia sudah baca. Tapi kalau dipikir-pikir, seharusnya Zhi Ruo memiliki teknik cambuk sendiri. Zhi Ruo adalah naga berbentuk roh senjata, tentu tahu teknik teknik penggunaan berbagai senjata termasuk cambuk ini.

"Xiao Long", Xie Xiang memanggil. "Seharusnya cambuk naga memiliki tekniknya sendiri, kalau tidak mengapa dianggap senjata terkuat."

(Xiao Long : Naga kecil)

Zhi Ruo tertawa mendengar pernyataan Xie Xiang, dia nyaris saja melupakan hal penting itu. "Baru saja aku ingin mengatakannya padamu. Cambuk naga memiliki teknik rahasia, namanya teknik Weiba dan Niuqu. Teknik Weiba dapat mengeluarkan energi 2 kali lipat dari yang kau keluarkan sehingga dapat menghempaskan deretan pembunuh yang menyerangmu. Teknik Niuqu dapat melilit lawan dan meremukkan tulang tulangnya sampai mati, konsepnya sama seperti akar sulur, hebatnya lagi selama musuh di lilitkan, akan mengurangi tenaga musuh hingga tidak bisa melawan lagi."

"Sangat efektif untuk membunuh. Bagaimana aku bisa melatihnya?" kata Xie Xiang.

Zhi Ruo terdiam sejenak. Masalahnya buku kedua teknik ini ada pada Wang Chunying dan dia tidka mungkin dengan mudah mengambilnya. Firasatnya mengatakan Wang Chunying seharusnya sudah memberikannya pada Xie Xiang. Tapi kenapa Xie Xiang sama sekali tidak tahu? Apa Xie Xiang lupa?

The Unlikely Princess ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang