Act 73 - Sayembara

167 32 3
                                    

Di balai ruang, Xie Xiang sudah seperti anak kecil yang akan di adopsi. Dia memperhatikan dua pria yang duduk di sebrang sedangkan pelayan di dua sisinya membujuk untuk memilih.

Jia Cheng sudah memberitahu Xie Xiang mengenai lamaran. Xie Xiang di wajibkan memilih salah satu. Antara Pangeran Kedua Lianfeng, Feng Chen Jun. Atau Pangeran Keempat Chuyun, Lian Bao Shi. Mereka sama-sama pria tampan. Xie Xiang sudah pusing sendiri walau sudah pasti dia akan memilih Chen Jun. Tapi posisinya tidak mendukung.

Xie Xiang sudah seperti mayat hidup. Para pelayan membujuknya dan menceritalan biografi dua orang itu yang sama sekali tidak menarik. Semua itu sudah Xie Xiang dengar sampai bosan sejak awal. Apa yang harus dia lakukan agar terlihat tidak pilih kasih? Reputasi mengatakan Xie Xiang orang yang tidak berperasaan dan keras. Tentu Xie Xiang harus melanjutkan reputasi itu jika tidak ingin di pandang lembek.

"Kalian sudah selesai bicara? Aku ingin tidur." Xie Xiang sudah mengantuk. Otomatis para pelayan terdiam dan berhasil di usir oleh Buhui. Buhui yang terbaik.

"Putri, keputusan ada di tanganmu." Jia Cheng kasihan melihat Xie Xiang seperti mayat hidup.

Xie Xiang melirik Chen Jun dan mengisyaratkan untuk minta bantuan. Tapi apa yang bisa di lakukan Chen Jun? Dia adalah kandidat dan tidak berhak bicara. Padahal Xie Xiang hanya perlu bicara. Tapi ludahnya kelu. Dia tidak pernah merasakan hal ini sampai wajahnya masam sempurna. Kakaknya benar akan menjualnya.

"Kalau Putri sulit memikirkannya, maka aku yang akan memilihkan."

"Tidak!" Xie Xiang akhrinya bicara. Dia berdiri walau kaku seperti kayu dan menatap kakaknya dengan penuh tuntutan. Presetan dengan sopan santun, toh dia adalah adik kesayangan Kaisar.

"Bagaimana jika menggunakan cara lama?" Xie Xiang memberi solusi. Dia akan mencari cara agar dapat menyingkirkan Pangeran Keempat Chuyun itu.

"Cara lama adalah dengan melakukan sayembara."

"Benar. Aku yang akan menentukan aturannya."

"Kalau begitu, Putri ingin bagaimana sayembara di lakukan?"

Xie Xiang tersenyum lebar dan menatap kedua pangeran itu. "Lawan aku. Jika kalah kau bisa pergi."

Semua orang tersentak kaget. Seorang putri ingin menantang dua pangeran ini? Apa dia sudah kehilangan akal? Bao Shi adalah pangeran terhebat di Kekaisaran Chuyun bahkan pernah mengalahkan ayahnya. Juga Chen Jun yang memiliki pedang legendaris dan bisa meratakan ratusan prajurit sekaligus tanpa terluka. Xie Xiang? Prestasinya hanya berupa mengalahkan Hu Meizu dan Hu Yamei. Itupun dia harus terluka parah.

Para saudara Xie Xiang termasuk Jia Cheng sudah melemaskan bahu. Mereka pikir Xie Xiang akan mengadu mereka. Tapi siapa sangka yang mereka lawan adalah Xie Xiang sendiri. Mimpi akan dia semalam?

"Putri—"

Xie Xiang mengangkat tangannya untuk menghentikan Kaisar bicara. Pandangannya tetap pada dua pria itu terutama pada Chen Jun. "Kalian setuju? Aku memiliki keterampilan buatanku sendiri, loh."

Mereka berdua pada akhrinya setuju dengan usulan Xie Xiang. Chen Jun tidak perlu khawatir. Dia tahu persis bagaimana kekuatan Xie Xiang berkembang dan tidak akan terluka semudah itu. Melawan Hu Meizu dan Hu Yamei hanya separuh kekuatannya yang sekarang.

Ada beberapa alasan yang dapat mereka semua pahami ketika melihat keyakinan Xie Xiang. Pertama, Xie Xiang ingin memiliki pendamping yang dapat melindunginya bukan sebaliknya dan harus lebih kuat darinya. Kedua, Xie Xiang ingin menunjukkan diri bahwa dia bisa bersaing dengan dua pangeran terkenal itu. Xie Xiang sebagai wanita, tidak ingin di pandang lemah. Ketiga, Xie Xiang ingin menghajar orang yang berani melamarnya.

The Unlikely Princess ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang