Act 69 - Simpati

144 25 0
                                    

Kedua mata indah yang tampak polos terbuka. Mengerjapkan mata berusaha menyetarakan cahaya yang masuk dari sebuah lubang diatasnya. Ini bukanlah kamar atau ruangan, melainkan sebuah gua. Bagaimana mungkin?

Gadis yang rupanya Xie Xiang itu tersentak kaget dan bangun begitu saja sambil memegangi kepalanya yang terasa pusing. Seingatnya tidak mabuk semalam walau sempat pura-pura mabuk. Tapi dia benar-benar tidak mabuk.

Mengingat kembali kejadian semalam dimana dirinya minum di Kedai Qingluoan bersama Chen Jun. Saat itu Xie Xiang berpura-pura mabuk untuk melakukan rencana yang sudah terancang maksimal di kepalanya.

Chen Jun tentu membawanya ke kediaman Walikota dan menempatinya di kamar yang sudah disediakan Walikota. Kemudian Chen Jun pergi keluar membiarkan Xie Xiang pura-pura tidur disana. Barulah rencana sesungguhnya dimulai.

Xie Xiang diam-diam keluar dari kediaman mengikuti arah sebagian pasukan Kekaisaran yang mengikuti Chen Jun sedangkan sebagian lainnya menjaga Xie Xiang. Sayangnya mereka tidak menyadari kepergian Xie Xiang.

Xie Xiang menunggang kuda mengikuti arah pasukan pergi yakni daerah pembatas disekitar hutan. Xie Xiang tahu, dirinya terlalu keras kepala untuk ikut campur. Namun, selain masalah perbatasan, dia memiliki tujuan lain pergi ke hutan.

Sampai di lokasi dimana para pasukan dan Chen Jun berada. Xie Xiang diam-diam mengintip dari balik batu besar untuk melihat prosesnya. Ah, lebih tepatnya melihat aksi seseorang yang dia curigai.

Dia melihat salah seorang prajurit melumuri sebuah belati dengan bubuk yang sudah diberi air. Itu membuat Xie Xiang penasaran dan mengambil kesimpulan sementara.

"De Lun, kau memang pintar. Tapi aku lebih teliti. Kau tidak bisa lepas setelah ini." Xie Xiang memicingkan matanya kemudian mengambil batu bersiap menyerang prajurit itu diam-diam.

Baru saja Xie Xiang ingin melempar batu tersebut dengan kekuatannya, tiba-tiba seseorang membikapnya sampai Xie Xiang kesulitan bernapas. Xie Xiang sudah memberontak, tapi obat bius yang banyak cukup membuat tubuhnya lemah dan akhirnya pingsan. Walau Xie Xiang anti racun, tapi dia tetap bisa terkena sedikit pengaruhnya.

Mengingat itu semua membuat Xie Xiang mengerang kesal. Nyaris saja rencananya berhasil tapi malah dihancurkan oleh penculik. Orang mesum mana yang menculiknya! Orang itu hanya ingin mati!

Xie Xiang beranjak dan mencari jalan keluar dari gua. Tapi tidak ditemukan. Dia berada dalam gua yang tidak besar dan tertutup. Tidak ada lubang yang cukup untuk melarikan diri.

"Xiao Long, kau bisa menghancurkan gua ini?" Xie Xiang bertanya.

"Kau ingin satu bukit rubuh? Gua ini terhubung dengan bukit. Jika dihancurkan, akan mengakibatkan kehancuran fatal dan mengenai kota. Hanya bisa mengandalkan keberuntungan."

"Setidaknya pikrikan cara. Chen Jun pasti sangat khawatir disana. Kasihan Walikota dan keluarga." Xie Xiang tidak bisa membayangkan nasib mereka terkena amarah Chen Jun. Walau Xie Xiang belum pernah melihat amarah Chen Jun yang sebenarnya. Tapi auranya sudah bisa mengatakannya.

"Kau sendiri tidak berpikir." Zhi Ruo mencibir dan memutuskan telepati begitu saja. Itu membuat Xie Xiang tambah kesal.

"Pelit!"

Sebuah batu besar bergeser dengan sendirinya menciptakan sebuah lorong dengan pria berjubah hitam yang menutupi wajah. Pria itu terasa familiar, tapi Xie Xiang malas mengingatnya.

"Apa motifmu menculikku? Kau ingin meminta jaminan pada Kekaisaran mana?" Xie Xiang bicara dengan kesal. Karena pria itu rencananya gagal total.

"Apa aku terlihat seperti akan meminta jaminan?" Pria itu membuka tudung jubahnya menampakkan wajah tampan yang selama ini membuat Xie Xian kesal hingga ingin membunuhnya. Itu adalah De Lun!

The Unlikely Princess ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang