The especially passionate love
Gets colored like the flower petals
Dances in the wind as it disappears
Just like a midsummer night’s dream
Plant mendadak sangat sibuk, sepertinya hanya hari ini semua orang berada di plant, baik anak kantor atau lapangan. Panas matahari terasa semakin menyengat, blower ac venue untung menyelamatkan semuanya. Semua orang sibuk, dan semua orang memiliki pekerjaan."Thanks" ucap Gitani menerima cup kopi kekinian yang dibagikan.
Jam tiga jadwal pesawat dari Jakarta landing, ia harus segera ke resort tempat mereka tinggal untuk menyiapkan makan malam.
"Jadi gimana Gi, urusan konsumsi aman?" Tanya Cakra
Gitani hanya mengangguk, sembari membuka tumpukan file rundown acara yang sudah lecek ditangannya.
"Chef Amal baik banget bantuin gue dan ajarin gue banyak hal" jawab Gitani kemudian.
"Sorry gue kemarin nggak bisa anter, venue gue baru fix semalem setelah tiga kali minta ganti. Lo sehat kan Gi?"
"Huh? Sehat kog, kenapa?"
"Nggak apa apa, jangan sampai kecapaian karena ini, Bayu udah jadi korban tuh di rumah sakit kecapaian"
Lagi lagi Gitani mengangguk.
"Gue ke resort ya, bentar lagi dah pada landing, thanks kopinya" ucap Gitani segera melesat pergi.
Meskipun sesampainya di resort tempat para peserta outing tinggal Gitani hanya duduk termenung di restoran yang mengarah ke pinggir pantai. Dengan segelas jus dingin yang ia dapatkan cuma cuma dari chef Amal. Gitani melamun dengan mendengarkan musik melalui air pod di telinganya.
Entah berapa lama Gitani menyandarkan kepalanya di meja hingga tertidur ketika ia mencium aroma parfum yang telah lama ia lupakan. Gelagapan terkejut Gitani bangun dari tidurnya dan mendapati Reangga duduk dihadapannya.
"Kamu........" Ucap Gitani terbata.
Seperti mimpi yang berlangsung sangat cepat. Baru saja ia merasa seseorang dengan aroma yang hampir ia lupakan berada didekatnya. Seseorang yang selama ini ia cari, dan ketika ia membuka mata, ia menemukan Reangga duduk di depannya.
"Your smell,...." Ucap Gitani masih meracau.
"Maafkan aku telah menganggu tidurmu"
"Apa yang sedang kau lakukan disini?"
"Ah... Aku harus bertemu dengan seseorang, tetapi ia belum datang" jawabnya.
Reangga memang memiliki janji bertemu dengan temannya, namun sepertinya temannya sedikit terlambat dan ia menemukan Gitani tertidur di salah satu bangku. Ia sebenarnya berniat menghalangi sinar matahari yang mengenai wajah Gitani yang sedang tertidur, tetapi justru membuatnya terbangun.
Gitani menyisir rambut dengan tangannya hanya membalas dengan anggukan kepala.
"Dimana kekasihmu?" Tanya Gitani. Mematikan lagu dari ponselnya dan mencopot airpod ditelingnya.
"Siapa?"
"Olivia atau orang orang memanggilnya Ollie, kamu kemari karena mengantarnya bukan?"
"Ya Tuhan Gi. No.. she is not"
Gitani menaikkan alisnya, kemudian menyeruput jus yang tidak lagi dingin.
"Oh... I thought she's your girl. Karena dia mengunggah foto saat mencium mu"
Reangga sedikit terkejut dengan ucapan Gitani. Tiba tiba saja dia harus mengingat kapan dirinya pernah mencium atau dicium Ollie, meskipun urusan seperti ini dia melakukannya dengan banyak orang dan dia selalu melupakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNDER CONSTRUCTION
General FictionGitani Subiyanto, seorang eksekutif muda di perusahaan perminyakan milik negara. Dengan karir yang sangat cemerlang sayangnya tidak sebanding dengan kisah percintaanya. Hubungannya selama sembilan tahun harus berhenti begitu saja ketika kekasihnya m...