Bandar udara internasional Lombok. Tulisan besar yang berada diatas gedung menyambut Gitani begitu melangkahkan kaki turun dari pesawat. Hawa panas dan sengatan matahari yang cukup terik juga ikut menyambut kedatangannya.
"hallo pak Aji, saya Gitani" ucapnya didepan seorang bapak bapak dengan kaos ungu dengan logo perusahaaan yang sedari tadi celingukan.
Gitani melepaskan kaca mata hitam yang kemudian diletakkan dirambutnya sebagai bando sebelum menjabat tangan pak aji.
Pak Aji tersenyum ramah begitu bertemu dengan Gitani.
"hallo mbak, bawaanya hanya ini saja?" tanya Pak aji begitu melihat troli dibelakang Gitani. "mari saya bantu"
Dengan segera pak Aji mengangkat dua buah koper berukuran besar kedalam
bagasi mobil.
"saya bawa aja pak yang ini" Gitani mengambil tottebag Balenciaga yang sama seperti tas karung ikea. Dia mendapatkannya dari tantenya yang memiliki usaha penjualan produk fashion kelas atas. Yang diberikan secara cuma cuma setelah tantenya bosan dan sudah kehabisan tempat untuk koleksi pribadinya.
"mau langsung ke hotel atau mau kemana dulu mbak?" tanya pak Aji begitu masuk kedalam mobil.
"saya lapar pak. hehehe... ada rekomendasi tempat makan nggak pak?"
Terlihat pak Aji berpikir sebentar.
"ada nasi balap puyung di dekat sini bu, jika Mbak berkenan?"
"itu makanan khas di sini ya pak? boleh deh" segera Gitani menyetujui tawaran yang diberikan pak Aji.
Kurang dari dua kilometer dari Bandara, mobil berhenti di sebuah warung makan sederhana. Nasi balap puyung dan bebalung RM. Cahaya begitu tertulis di papan nama warungnya. Mobil berjejer di halaman, meskipun penampakan rumah makan benar benar sederhana tetapi begitu masuk ke dalamnya hampir semua kursi terisi penuh.
"mau makan apa mbak?" tanya pak Aji begitu disodori menu oleh pelayan.
"enaknya apa ya pak?" tanya gitani bingung.
"nasi balap dan bebalung yang terkenal, sama plecing kangkung kalau mbak mungkin suka"
"ya udah deh saya itu aja pak, minumnya teh manis ya"
Kemudian pak Aji memesan dua menu yang sama untuk mereka berdua. Tanpa menunggu waktu yang lama pesanan mereka pun datang. Dalam satu piring terdapat nasi putih, ayam goreng, tumis kacang, kering kentang yang dipotong kecil seperti teri sekilas melihatnya, dan ayam suwir yang ditumis dengan bumbu khas lombok yang menjadikannya sangat pedas. Serta sepiring iga sapi yang dimasak seperti sup iga namun dengan bumbu yang lebih kental dan sepiring tumis kangkung. Plecing kangkung ala lombok adalah kangkung dan tauge rebus dengan sambal dan butiran kacang di atasnya serta sepotong jeruk limau untuk menambah cita rasa, agak sedikit tidak familiar bagi Gitani.
"enak sekali pak sepertinya" ucpa Gitani begitu melihatnya, matanya berbinar melihat makanan yang tersaji di mejanya.
"iya mbak, silahkan dicoba"
Setelah hampir setengah jam Gitani menikmati semua hidangan di hadapannya dia mengajak pak aji untuk segera mengantarkannya ke penginapan, selain kekenyangan tubuhnya terasa sudah sangat lelah.
"mau kemana lagi mbak?" tanya pak Aji begitu Gitani menandaskan teh manis dari gelasnya.
"langsung ke resort saja pak, besok lagi aja jalan - jalannya"
Begitu keluar dari bandara Gitani disambut dengan pemandangan laut biru yang luas dan tebing serta kebun kelapa di sisinya. Gitani tak kuasa menahan kebahagiaan, sehingga mau tak mau terus tersenyum memandangi pemandangan di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNDER CONSTRUCTION
قصص عامةGitani Subiyanto, seorang eksekutif muda di perusahaan perminyakan milik negara. Dengan karir yang sangat cemerlang sayangnya tidak sebanding dengan kisah percintaanya. Hubungannya selama sembilan tahun harus berhenti begitu saja ketika kekasihnya m...