Ruang Tunggu

5.8K 819 101
                                    

There are two different categories of love.
The first category is called a fairytale.
The second category of love is called just another lesson.

________________________________________________________________________________

Pintu utama berbunyi. Selama beberapa bulan Gitani dan Reangga menempati paviliun ini baru kali ini mereka mendengar bel pintu utama. Karena semua orang tahu jika mencari Reangga atau Gitani mereka pasti membunyikan bel pintu kamar masing masing.

"Aku akan melihat siapa yang datang" ucap Gitani bangun dari sofa. Percakapan yang hampir saja menjadi serius tentang rasa penasaran Gitani harus dihentikan.

Gitani terkejut ketika keluar dari kamar Reangga dan mendapati Kresna bersama Istrinya telah berada di depan pintu paviliunnya.

Gitani masih mengenakan celana tidur super pendek dan kaos oblong berwarna abu abu keluar dari kamar Reangga mematung seketika.

"Hi, kak" panggil Tatty istri Kresna.

Mata Gitani membulat seakan dua orang yang berada di pintu paviliunnya adalah perwujudan halusinasinya. Dia lupa jika peserta outting dapat membawa satu anggota keluarganya. Tentu saja mantan kekasihnya itu akan membawa istrinya.

"Someone you know Gi?" Ucap Reangga keluar dari kamarnya menghampiri Gitani, dia belum mengetahui jika suasana telah berubah.

Kecanggungan memenuhi udara. Gitani dengan berusaha tenang meskipun jantungnya berdegup sangat cepat ia menggenggam tangan laki-laki itu erat dan berdiri di sisinya. Reangga yang menyadari kehawatiran Gitani melepaskan genggaman tangannya kemudian meletakkannya di bahu perempuan itu dan menariknya semakin menempel pada tubuhnya.

"silahkan masuk" Ucap Gitani canggung.

Kresna yang sedari tadi melihat apa yang terjadi masih belum mengucapkan kalimat apapun.

"Kakak sudah sembuh?"

Gitani mengangguk, duduk di ujung sofa bersama Reangga.

"Ah.. maaf kak, Tatty belum memperkenalkan diri. Senang sekali bertemu dengan kakak. Tatty boleh panggil kak Gitani kakak?"

Gitani mengangguk dengan senyum yang dipaksakan. Otaknya masih belum memproses apa yang terjadi.

"Kemarin mas Kresna bilang kalau abis nganterin kakak pulang karena sakit. Jadi hari ini aku ngajak mas Kresna jengukin kakak. Tapi sepertinya kakak sudah baik baik saja. Maaf ya kak kami nggak bawa apa apa, soalnya kami bingung mau cari buah dimana." ucapnya.

Tatty memanggil Gitani kakak karena memang usia mereka terpaut lumayan jauh. Kurang lebih lima tahun. Kata kata kakak yang semakin didengar semakin membuat Gitani mual.

"Thanks ya, I'm so sorry membuat suamimu telat pulang semalam"

"Enggak kog kak, Tatty bersyukur kakak baik baik saja"

Gitani mengangguk, sambil menuang air putih pada dua gelas yang kemudian di letakkan di depan mereka.

"Ah... ini Reangga. Reangga, mereka Kresna dan istrinya Tatty" lanjut Gitani memperkenalkan mereka pada Reangga.

"Kak Reangga pacar kak Gitani ya?" Tanya Tatty.

"Itu......" Belum selesai Gitani berbicara, Reangga sudah memotongnya.

"Apakah kami terlihat cocok?" Tanya Reangga.

Dengan bersemangat Tatty mengangguk kuat.

"Kakak ganteng banget, cocok sama kak Gitani"

UNDER CONSTRUCTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang