A GLASS OF WINE

6.4K 663 8
                                    


Lets get a sip of wine for a better day....

"siapa dia?" tanya Reska begitu dia dan Reangga sampai di ruang kantornya.

"jawaban dia tadi masih belom jelas buat lo?" jawab Reangga santai, duduk di sofa sementara kakaknya masih berdiri.

Reska mengusap tengkuknya, adiknya selalu seperti ini.

"tapi lo suka?"

"menurut lo gimana?"

"dia bukan tipe super model yang akhir akir ini lo ajak kencan"

Reangga terdiam sejenak, berpikir. Selama dua minggu ini memang dia sangat menikmati saat saat bersama dengan Gitani. Dia menjadi sangat bersemangat untuk bekerja, terutama menunggu jam kerja selesai, karena itu artinya dia akan bersama dengan Gitani, dengan segelas teh hangat atau sebotol bir dingin, yang dia tidak tahu bagaimana perempuan ini tidak pernah kehabisan stok, serta semua cerita cerita ringan yang terlontar dari bibir Gitani, dia sangat menyukainya.

"Gue ketemu dia di resort tempat kita tinggal di Lombok, dan secara kebetulan kita ketemu di sini. Jadi kalo lo tanya siapa dia, gue enggak punya jawaban apapun" jawab Reangga akhirnya.

"Tapi kalian gandengan tangan" Reska masih berdebat.

"Semua cewek gue gandeng Reska, enggak cuma itu, i even kissed them" jawab Reangga frustasi.

"Iya gue tau..... hah, You even kiss her?" Ucap Reska yang baru saja menyadari apa yang baru saja diucapkan adiknya.

"Reska please, sampai saat ini dia belum mungkin nanti" jawab Reangga enteng. " Kenapa lo tiba tiba concern terhadap masalah kayak gini sih" lanjutnya kesal.

"Tapi nama dia Gita"

"Yes... She is Gita, gue nggak masalah"

Reska semakin terbelalak, apa adiknya tidak mempermasalahkannya. Reanggapun tersadar dari apa yang baru saja dia ucapkan, "tidak masalah" dia mendadak linglung.

"Dia udah tau?"

"Dia nggak perlu tau gue, karena gue sama dia belum ada ikatan atau kesepakatan apapun" jawabnya lirih.

"Oke, gue cuma kaget karena dia namanya sama" jawab Reska akhirnya mengakhiri pembicaraan.

"Good, oke ibu hamil jangan kebanyakan pikiran ya, kasian bayi di dalam perut lo, dan kita akhiri pembicaraan nggak penting ini. Okey?"

Reska mengangguk dengan memegangi perutnya yang membuncit.

"tapi lo bawa dia kesini, kalo setelah ini gue ditanya orang orang gimana?"

"ya udah, lo tenang aja, kayak gue baru bawa perempuan sekali aja. Udah ah, yok keluar, acara lo bentar lagi mulai"

Reangga menuntun kakaknya yang pasrah dengan jawaban yang diberikannya keluar termasuk dengan kepalanya yang mendadak penuh.

Reska tahu, meskipun Reangga memiliki banyak sekali teman kencan tetapi tidak ada satupun yang akan dia ajak bertemu anggota keluarganya jika dia bukan seseorang yang spesial baginya. Karena sejak pertama kali melihatnya dengan Gitani, mata adiknya tidak bisa lepas dari perempuan itu. Dia tahu adiknya kali ini berbeda dari biasanya.

*****

Gitani melihat Reangga dan kakaknya kembali. Dia serta Handoko dan Arko telah berdiri bersiap untuk masuk kedalam. Begitu sampai dihadapannya Reska segera mengamit tangan Gitani menggandengnya.

"woo.. wo..wo.. wait" Reangga menghentikan langkah mereka.

Dia balik mengamit lengan Gitani "tuh suami lo udah nungguin" ucap Reangga.

UNDER CONSTRUCTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang