The lemonade life

14.9K 1K 144
                                    

I have no idea what I'm doing when it comes to love... There's no pattern to it, except that it happens to all of us, of course. I can't plan for it. I can't predict how it'll end up. Because love is unpredictable and it's frustrating and it's tragic and it's beautiful...

________________________________________________________________________________

Lewat tengah malam Gitani baru bisa meletakkan laporan laporan dan paper paper jurnal untuk mengatasi masalah di kilang dua. Saat ini sudah jam enam pagi, dan ia sudah bangun sejak subuh. . .

Gitani memegang susu panas di tangannya, duduk di sofa dan menyalakan televisi kamarnya.

Infotainment pagi, ternyata acara seperti ini masih ada. Seorang artis pendatang baru yang bahkan baru pertama kali ini Gitani melihatnya sedang diwawancara dengan menunjukkan koleksi ikan Guppynya di akuariumnya. 

"Gue bertahun tahun nggak nonton infotainment masih absurd juga beritanya" Gumam Gitani mengganti channel ke acara masak memasak di asian food channel.

Melihat orang makan atau memasak selalu lebih baik dari apapun.

Ponselnya bergetar, Reangga menelfonnya. Gitani tersenyum sumringah seketika.

"Selamat pagi, Gi aku harus berangkat lebih dulu. Sudah bangun?" Sapanya.

"Sure, kamu tidak perlu selalu menungguku untuk berangkat. Lagi pula hari ini aku tidak akan ke plant" jawab Gitani terkekeh, meskipun terasa sedikit asing dengan percakapan seperti ini.

Reangga tertawa di ujung telepon.

"Apa yang akan kamu lakukan hari ini?" Tanyanya.

"Sesuatu terjadi dengan kilang dua, jadi kami harus mengadakan rapat terbatas. Dan kami memutuskan untuk rapat diluar kantor saja" jawabnya Gitani dengan meneguk susu hangatnya.

"kilang 2?"

"Tank Gauge pada kilang kedua sepertinya tidak bisa berfungsi"

"apakah kita harus mengubah struktur bangunan nantinya?" tanya Reangga.

"mungkin saja, akan kubicarakan dengan tim ku, dan dalam waktu dekat tim kita harus bertemu membicarakan ini."

"Kamu memerlukan sesuatu dari tim kami?" Ucap Reangga menyadarkan Gitani.

"kita harus menunggu hasil lab yang terbaru untuk memutuskan"

"baiklah, hubungi aku kapanpun kamu membutuhkan sesuatu" 

Gitani melihat jam kecil di meja sebelah tempat tidurnya. Jam setengah delapan tepat, dan dia belum berganti pakaian.

"oh, Right. I need to hurry. bye Re, see you"

"See you Gi.... Emm Gi, tea after dinner? tonight. Sepertinya sudah sangat lama kita tidak melakukannya" ucap Reangga sebelum menutup percakapan mereka.

"sure, sampai jumpa nanti malam"

*

Gitani telah bersiap di satu meja panjang resto yang bisa digunakan sampai sepuluh orang, pagi ini teamnya akan mengadakan pertemuan terkait temuan permasalahan baru di salah satu kilang yang akan di bangun. Ia dan timnya akan mengadakan rapat untuk membahas langkah dan keputusan yang harus diambil untuk permasalahan ini.

"jadi kita harus cek lapang sekali lagi ya, kali ini?" Vio berkomentar setelah hampir empat jam membaca berbagai laporan dan berdebat.

Semua orang yang datang mengangguk.

"kandungan mineral pada area kilang dua memang lebih tinggi dibanding dengan area kilang yang lainnya, pada pengujian kualitas udara di sana lebih tinggi sekitar 0,13 persen tapi justru kelembapan udara lebih rendah hingga minus 0.35 persen. Aku belum menemukan laporan terkait groundwater"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 29, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

UNDER CONSTRUCTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang