Dua hari lagi, hari H rombongan outting hadir. Gitani baru saja kembali dari pengecekan kesiapan tim konsumsi di setiap tempat yang akan dikunjungi.Ia duduk malas di bangkunya. Mengetuk ketukan bolpoin di tangannya ke meja. Pikirannya menerawang pada cerita yang diucapkan Reangga semalam. Dia tidak pernah menyangka jika masa lalu yang lebih tidak mengenakkan terjadi pada laki laki yang terlihat begitu sempurna dan sangat memikat.
"Gi, venue paparan di lapangan sebelah utara plant udah ada ac belom?" Cakra yang bertugas sebagai koordinator acara tiba tiba mengagetkannya.
"Semoga ac besar di beberapa tempat itu membantu. Di kantor aja panasnya kayak gini, apa lagi di tengah plant"
"Seriusan lo Gi, itu sebelahan sama hutan hutan lho. Harusnya agak adem"
"Entahlah, nggak yakin juga gue. Kalau itu permintaan mereka ikut aja lah. Lagian cari venue baru sekarang juga repot"
"Venue di tengah beneran separah itu?"
Gitani mengangkat bahu.
"Eh... lo kenal Reangga nggak?"
"Tau, anak konstruksi kan, chief engineer apa ya. Kenapa?"
Gitani mengangguk, "nggak apa apa, gue..."
"Lo suka sama dia?" Belum selesai kalimat Gitani Chakra sudah memotongnya. "Sudah gue prediksi kalau lo bakal naksir dia, nggak mungkin kalau enggak. Finalis putri putrian aja jadi pacarnya"
"Putri putri-an apaan?" Gitaani bertanya dengan heran.
"Beauty Pageant itu lho, putri Indonesia, atau miss indonesia atau yang satunya lagi apa ya, gue nggak ngerti. Orangnya cukup terkenal kog, cakep, pinter kelihatannya dan seksi, tapi gue lupa orangnya. Dia juga pernah main film."
Gitani melongo.
"Ntar kalau gue tau namanya gue kabarin elo deh."
Gitani mengangguk, meskipun tidak begitu peduli. Kepalanya masih penuh dengan kalimat kalimat yang diucapkan Reangga semalam. Malang sekali nasibnya. Jika dibandingkan dengan dirinya justru dia tidak ada apa apanya sama sekali. Bagaimana jadinya jika mereka sampai menikah dan baru tahu apa yang terjadi begitu mereka menikah. Gitani bergidik ngeri dengan mengusap lengannya sambil menggelengkan kepalanya.
Chakra yang bangkunya tepat di depan Gitani mengerutkan kening melihat Gitani melamun, "lo ngapain sih Gi"
"Gue mo ketemu chef Amal nih, lo anterin gue dong" ucap Gitani begitu sadar ia diperhatikan manusia didepannya.
"Oke bentar" jawab Cakra yang justru mengambil ponselnya dan menelpon seseorang.
"Hallo Reangga, lo sibuk nggak? Temen gue ada yang mau minta tolong nih" ucap Cakra keras keras.
"Cakra!! lo..." Pekik Gitani yang langsung berdiri dengan panik.
Cakra meletakkan ponselnya dan tertawa terbahak-bahak. Berhasil menggoda Gitani.
"Lo.... Iihhh" ujar Gitani gemas telah dikerjai.
"Yok, tapi ntar jam empat ketemu tim management artis ya"
"Artis apaan?"
"Buat mc acara bimbingan teknis kepegawaian"
"Oh... Siapa artisnya?"
"Yang cowok, Indra Herlambang yang cewek namanya Olivia siapa gitu"
"Buset, kita bikin acara nikahan apa gimana"
"Gue berharapnya kita undang sheila on seven sekalian, ya masa gue ajak foto Indra Herlambang sih, kalau gue ngejar ngejar Duta kan masih hitungan wajar." Cakra nyerocos.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNDER CONSTRUCTION
General FictionGitani Subiyanto, seorang eksekutif muda di perusahaan perminyakan milik negara. Dengan karir yang sangat cemerlang sayangnya tidak sebanding dengan kisah percintaanya. Hubungannya selama sembilan tahun harus berhenti begitu saja ketika kekasihnya m...