THE DATE

5.5K 574 9
                                    

Dengan mengenakan mini dress longgar bergaya bohemian dan kamera tergantung di lehernya, sendal aligator berwarna coklat Gitani menghampiri Reangga yang sudah menunggunya di pintu lobby.

Reangga tersenyum begitu melihat sosok Gitani dari jauh.

"Thanks" ucap Gitani begitu mereka bertemu.

Reanggak hanya menaikkan bahu.

"wait, do you have any destination?" Tanya Reangga begitu mereka masuk kedalam mobil.

Gitani terdiam berpikir.

"Jalan laksamana, scubba diving, art galery, and clubbing for the closing" jawab Gitani mengutarakan apa yang ada di pikirannya saat ini

"Oke, anything you want"  jawab Reangga santai dan memasang kembali kacamata hitamnya, dan mempersilakan Gitani berjalan lebih dulu.

Rempat pertama yang mereka kunjungi adalah nyaman gallery, art gallery yang cukup terkenal di seminyak. Tidak ada alasan kenapa harus art gallery, hanya saja itu yang pertama kali terlintas di kepalanya. Dia juga sebenarnya bukan seseorang yang banyak mengerti tentang seni. Tetapi setidaknya mengunjungi art galery ketika berada di bali merupakan ide yang bagus.

"first date in art gallery, not bad" ucap Reangga begitu mereka memasuki pintu masuk galeri.

"huh?" Gitani masih tidak mengerti.

"Isn't this our first date?" Ulang Reangga.

Gitani terkekeh. "Kita belum ada perjanjian untuk itu" jawab Gitani ringan, kemudian berjalan menuju lukisan kontempores besar di tengah ruangan.

Reangga tersenyum berjalan dibelakang Gitani.

"So, would you be my date?" Ucap Reangga dengan mengulurkan tangannya.

Gitani yang melihat uluran tangan Reangga semakin tertawa,semu merah muda juga muncul di wajahnya.

"Setidaknya hari ini saja" ucap Reangga lagi dengan sedikit nada pasrah.

Gitani semakin geli dengan kelakuan laki laki disampingnya ini.

"Okay" jawab Gitani pada akhirnya menyambut uluran tangan Reangga yang cepat cepat di genggam laki laki itu.

Seusai melihat lihat karya seni yang sebetulnya lebih banyak dihabiskan Gitani untuk melamun ketimbang memikirkan makna atau menikmati lukisan dan patung disana, mereka berpindah ke tempat persewaan alat dan penyedia jasa scuba diving di sekitar seminyak dan kuta.

"hari ini kami tidak dapat membuka paket penyelaman karena ombak sedang sangat tinggi, dan kita tidak memungkinkan untuk menyelam, mas" ujar seorang pegawai tempat penyelaman.

Kekecewaan muncul di wajah Gitani.

"semua pemesanan juga kami reschedule mas, kalau mas mau kita bisa jadwalkan di lain waktu" ucap pegawai menawarkan pemesanan, mereka tetap tidak mau rugi.

"nggak usah aja Re, kita lanjut jalan aja. Thanks ya mas, kapan kapan kita kesini lagi" ucap Gitani yang langsung menyeret tangan  Reangga keluar.

"Oke mas, thank you ya. Kapan kapan kita kesini lagi" ucap reangga pada pegawai persewaan.

"so... kemana lagi kita?" Tanya Reangga, begitu mereka berdua masuk kedalam mobil.

"clubbing belum buka, masih siang gini, kemana yaa... jalan laksamana nanti agak sorean aja"

"yaudah, makan yuk" Ajak Reangga.

"oke, kita juga belum makan siang" jawab Gitani menurut.

Reangga memarkirkan mobilnya di depan restoran yang menyediakan masakan Mediterranean yang cukup populer.

UNDER CONSTRUCTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang