Before it comes to an end
I wanna know everything
________________________________________________________________________________Gitani menyeka keringat di keningnya. Ia duduk diantara teman teman sesama panitia di pojok ruangan, sekalian memantau kondisi, siap siap diperintahkan memangani hal hal yang lainnya.
Reangga mengamatinya dari balik bangku yang ia duduki di antara tamu undangan. Dia tak tahu kapan perempuan itu berangkat. Karena pagi ketika ia membuka pintu kamarnya quilt miliknya telah terlipat rapi di ujung sofa.
Gitani tersenyum ketika mendengarkan beberapa orang disekitarnya berbicara. Pemandangan yang sangat disukai Reangga. Melihat deretan gigi putih dan rapi dengan bibir mungilnya yang melebar, serta mata yang bercahaya.
"Ya ini calon penerus direksi" ucap bapak bapak yang duduk di sebelah Reangga dengan menepuk punggungnya. Membuatnya kembali fokus pada orang orang di sekelilingnya.
Reangga yang awalnya tak mengikuti percakapan mereka mengalihkan perhatian pada kerumunan kembali.
"Reangga Perkasa Hartanto"ucap Reangga memperkenalkan dirinya kepada para direksi dihadapannya.
Reangga hanya bisa pasrah mengikuti basa basi bapak bapak direksi disekelilingnya.
"Selamat pagi, assalamualaikum, ohm swastiastu, salam damai untuk kita semua. Selamat datang di acara.........."
Sayub sayub terdengar suara membuka acara. Semua perhatian teralihkan pada acara yang sebentar lagi berlangsung.
Gitani menoleh ke sumber suara, melihat Ollie yang menjadi pembawa acara mereka menyedot perhatian hampir seluruh hadirin bersama partner MC-nya Indra Herlambang. Tentu saja keduanya memang sama sama mumpuni dalam melakukan hal ini. Tidak perlu waktu lama bagi mereka berdua untuk memandu acara dengan sangat apik.
Gitani memperhatikan setiap inchi penampilan Ollie, dia benar benar sangat sempurna. Tak heran jika Reangga menyukainya, Rambut indah, badan yang sangat bagus, kulit yang begitu terawat, dan pakaian yang berkilau. sangat berbeda dengan penampilannya sehari hari, dengan seragam membosankan. Bahkan selama disini hampir tidak pernah melakukan perawatan kulit, paling paling ketika ia sangat kecapaian hanya akan mampir di spa. Gitani menghela nafas panjang, kemudian mengalihkan pandangan kepada Reangga yang tepat duduk di depan Ollie berdiri. Dia tampak sedang memperhatikan perempuan itu dengan bersungguh sungguh.
"Gi, ayok, udah saatnya snack keluar" ucap seseorang menyadarkan lamunannya.
Gitani dan teman teman panitia segera bersiap di tempat begitu seperempat acara telah berlangsung. Mereka membantu para pegawai catering untuk menata snack di meja para peserta.
"Thanks" bisik Gitani ketika ia berdiri di sisi bangku Reangga menunggu pegawai Catering untuk meletakkan snack di tempat itu terlebih dulu..
"kamu pergi pagi sekali" jawab Reangga.
"Rasanya seperti aku tidak tidur sama sekali" Jawab Gitani mengeluh dengan berbisik. Ia kemudian meninggalkan bangku Reangga menuju bangku eksekutif lainnya.
*
Hampir semua orang berkerumun disekitar direktur yang akan meletakkan batu pertama untuk salah satu kilang baru di tengah panas terik matahari. Dia sudah terbiasa dengan panasnya, namun semua temannya yang baru datang kali ini sangat tida terbiasa, kulit wajah mereka seketika memerah meskipun mereka telah mengenakan topi yang didapat dari souvenir acara, dan Gitani menikmati pemandangan itu dari pojok vennue yang sedikit terlindung matahari bersama beberapa teman temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNDER CONSTRUCTION
General FictionGitani Subiyanto, seorang eksekutif muda di perusahaan perminyakan milik negara. Dengan karir yang sangat cemerlang sayangnya tidak sebanding dengan kisah percintaanya. Hubungannya selama sembilan tahun harus berhenti begitu saja ketika kekasihnya m...