Gitani berjalan lesu keluar lobby hotel. Sudah jam delapan tepat, itu artinya dia telah ketinggalan mobil shuttle rombongannya. Dia mengeluarkan ponselnya berniat menelfon pak Aji, supir kantor untuk menjemputnya saat seseorang memanggilnya.
"you're late?" tanyanya.
Gitani menoleh, Reangga sudah berada di sisi mobilnya. Gitani tersenyum dan mengangguk kecewa.
"ya, begadang semalaman" jawabnya lesu.
"That's not good for your health"
"Yaa.... I know. But what can i do" jawabnya pasrah.
"kita bisa berangkat bareng" ajak Reangga.
Gitani menimbang tawaranya. Jika dia harus menunggu pak aji untuk menjemputnya akan butuh waktu dua puluh menit lagi hingga sampai di hotel, dan dua puluh lima menit lagi untuk sampai di plant.
"oke" jawab Gitani segera menyetujui tawarannya.
"terima kasih untuk tumpangannya" ucap Gitani, mereka berjalan kaki beriringan dari tempat parkir menuju kantor masing masih yang letaknya di pojok plant.
"sure, nanti pulang bareng lagi aja" jawab Reangga.
"thanks, tetapi aku harus berbelanja bulanan, kamu bisa pulang duluan"
"ya udah tak anter aja kalo gitu"
Gitani berhenti berjalan menatap Reangga.
"Are you sure?" Tanya gitani tidak percaya.
"Totally"
"You might be bored"
"For you, I'll do anything"
Tawa gitani pecah seketika mendengar ucapan Reangga baru saja.
"Astaga, bapak Reangga ini baik hati sekali" ucapnya di antara tawa.
Reangga hanya bisa senyum senyum tidak jelas.
"see you gi, atau haruskah aku mengantarmu hingga kantor?" Tanya reangga sesampainya di depan kantor miliknya, sementara kantor untuk pegawai pertamina masih berjarak tiga puluh meter di belakang kantor konstruksi.
Gitani terkekeh pelan. "No need, lihatlah orang orang sudah memperhatikan kita sejak kita turun dari mobil" bisik Gitani.
Kali ini reangga tertawa.
"Jadi benar benar aku harus mengantarmu, karena ini semakin seru" godanya sekali lagi.
"just don't do that. Those cheesy things. i cant imagine that....Bye, see you after work"
"Don't forget eating your lunch" teriak Reangga begitu gitani berjalan beberapa langkah menjauh.
Gitani hanya melambaikan tangan menanggapi teriakannya.
***
Epicentrum mall adalah pilihan Gitani berbelanja kali ini, sekalian berjalan jalan. Selain mal terbesar di lombok, tentu saja pilihan toko yang lebih banyak.
"I warn you re, you might be bored. aku nggak tanggung jawab lho" goda gitani.
Reangga menggamit tangan gitani menggandeng tangganya. Gitani pun tak berpikir banyak dan merasa santai.
"lets see" jawab reangga santai.
Gitani hanya tersenyum mendengar jawabannya.
"Mau nonton nggak?" Tanya reangga begitu melewati xxi.
"Movie date?" Tanya gitani.
"Are we date?" Balas reangga menanggapi godaan gitani.
Gitani terkekeh mendengar Reangga yang mulai membalasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNDER CONSTRUCTION
General FictionGitani Subiyanto, seorang eksekutif muda di perusahaan perminyakan milik negara. Dengan karir yang sangat cemerlang sayangnya tidak sebanding dengan kisah percintaanya. Hubungannya selama sembilan tahun harus berhenti begitu saja ketika kekasihnya m...