7 (Vian's Secret)

290 62 2
                                    

Semua mahasiswa yang menjadi panitia kini sedang berada dalam masa-masa produktifnya mengerjakan segala keperluan festival seminggu mendatang. Farhan and the geng pun terlihat sangat sibuk, kecuali Shandy yang molor di sofa yang ada di dekat mereka.

"Lang ini sound system nya kayaknya bermasalah deh. Minta ganti gih," Kata Farhan

"Iky, aku ga bisa masang ini. Tinggi banget, bantuin dong," Kata Angle yang dengan mesranya bersama Ricky menyiapkan segalanya.

Sherly yang melihat teman-temannya sibuk juga sebenarnya ingin membantu. Dia tidak termasuk dalam panitia karena sejak SMP memang sudah aktif dalam organisasi. Dia sudah lelah menjadi panitia sebuah acara, kali ini dia hanya ingin menikmatinya saja.

Tapi jiwa panitia masih mendarah daging dalam dirinya. Ia berencana pergi kencan saja dengan Shandy, tapi Shandy malah mengajaknya kesini dan sekarang meninggalkannya pergi ke dunia mimpi. Pacarnya yang satu ini memang sungguh menyebalkan.

Sherly memutuskan untuk meninggalkan Shandy yang berkutat dengan mimpinya pergi ke tempat dimana dia bisa melakukan sesuatu. Semua panitia di jurusannya tidak memerlukan bantuan Sherly, kemudian Sherly berjalan menuju ruang teater.

"Ada yang bisa aku bantu? Aku gabut nih," Kata Sherly

Nadia menyambut Sherly dengan ramah dan menyuruhnya untuk membantu membuat beberapa properti untuk pentas dramanya, sedangkan Nadia dan yang lainnya harus berlatih lagi agar penampilan mereka maksimal.

Sherly mendapatkan dua keinginannya. Bekerja dan berada dalam situasi romantis. Iya walau tidak dengan Shandy, pertunjukan drama yang hanya latihan biasa itu sudah membuat Sherly baper. Bagaimana dengan penampilan mereka di hari festival nanti? Pasti akan lebih baper jiwa. Sherly tak sabar mengajak Shandy menonton drama itu minggu depan.

"Makasi ya Sher udah mau bantu," Kata Nadia

"Iya Nad, terimakasih kembali udah ngijinin gue buat bantu-bantu."

"Btw lo dari jurusan teater juga?"

"Engga, gue anak hukum."

"Pantes ga pernah lihat. Terus ngapain nyasar kesini?"

"Gabut aja gue ga ada kerjaan. Di jurusan gue juga persiapannya ga banyak-banyak amat jadi mereka ga perlu bantuan gue."

"Ohh."

Tak lama Lala datang membawakan makanan dan minuman untuk Nadia, sahabatnya. Sherly terkejut melihat keberadaan Lala disana, begitu juga sebaliknya. 

"Lala! Anak-anak perlu bantuan kita!" Teriak Dipta

"Ya udah Nad. Ini titipan lo, gue sibuk banget, bye."

Sherly bertanya pada Nadia apa hubungan mereka dan Nadia memberitahu Sherly. Nadia juga sama penasarannya dengan Sherly dan menanyakan hal yang sama.

"Oh, sebenarnya gue kenal seseorang yang mirip sama dia. Mirip banget malah," Kata Sherly

"Siapa?"

"Lala."

"Hah?"

"Bahkan nama mereka sama."

Vian yang sedari tadi menyimak langsung merasa penasaran dengan Lala yang Sherly maksud. Ia ingin menanyakan pada Sherly tentang Lala Ditya, tapi tidak mungkin di depan kekasihnya.

Setelah Sherly pergi, Vian ijin dengan Nadia dan juga teman-temannya yang lain untuk pergi membeli air minum. Semuanya mengiyakan termasuk juga Nadia yang merasa sepertinya Vian sedang berbohong, karena ia tahu air minum Vian masih ada.

Farla || Farhan UN1TY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang