Lebih baik tidak pernah bahagia daripada harus bahagia jika akhirnya kebahagiaan itu akan hilang.
-Farhan-
_____________________________________"Farhan! Bangun nak, nanti kamu telat!" Teriakan khas seorang ibu pada anaknya.
Farhan yang mendengar suara ibunya langsung membuka mata dan melangkahkan kakinya ke kamar mandi. Tidak lupa ia meletakan foto Alm. Lala yang setiap malam selalu ia pandangi sampai akhirnya tertidur.
Selagi Farhan bersiap, ibunya memasak sarapan untuk anak-anak juga suaminya. Selang beberapa menit, Gilang datang untuk berangkat bersama Farhan.
"Pagi tante," Sapa Gilang
"Pagi Gilang. Pasti mau numpang sarapan nih," Kata Ibu Farhan
"Hehe biasa anak kos."
"Oiya, Farhan gimana tan?" Tanya Gilang
"Ya gitu. Masih sedih, tapi udah lebih mending sih," Jawab Ibu Farhan
Gilang hanya menganggukan kepalanya dan meminum susu yang tersedia di meja makan. Lutfi, adik Farhan yang baru datang dari kamar mandi marah karena Gilang meminum susu miliknya.
"Ya maap. Siapa suruh naruh susu sembarangan," Kata Gilang
"Ih apaan sih?! Masa naruh susu diatas meja makan salah?" Kata Lutfi tak terima
"Ya udah kan udah minta maaf. Perlu ni gue muntahin susunya?" Kata Gilang
"Ih, Bang Gilang jorok."
Ibu Farhan hanya menggelengkan kepala melihat tingkah mereka berdua. Persahabatan antara Gilang dan Farhan sudah terjalin sejak kecil, mungkin saat mereka baru berumur 1 hari. Hubungan Gilang dan keluarga Farhan sudah sangat dekat, begitu juga sebaliknya.
Orang tua mereka juga bersahabat dan dulu rumah mereka berdekatan. Tapi karena satu dan lain hal, orang tua Gilang pindah ke Makasar meninggalkan Gilang yang harus melanjutkan pendidikannya di Jakarta.
Selang beberapa menit, Farhan sudah selesai bersiap dan sarapan bersama Gilang. Sebenarnya Farhan ingin menceritakan dirinya yang bertemu dengan seseorang yang sangat mirip dengan Lala, tapi ia ragu.
Ia takut Gilang hanya menganggapnya hanya berhalusinasi. Walau sebenarnya juga Farhan belum yakin bahwa yang ia lihat itu beneran orang atau hanya halusinasinya saja. Jadi, ia memutuskan untuk tidak menceritakannya.
Setelah beberapa menit, mereka selesai sarapan dan berangkat ke kampus menggunakan mobil Farhan. Sesampainya di kampus, mereka bertemu dengan Shandy dan Ricky bersama pasangan mereka.
"Enak ya bisa ngampus bareng," Kata Gilang yang tanpa sadar membuat Farhan kembali mengingat Lala lalu tersenyum kecut.
Ricky menginjak kaki Gilang yang membuatnya sadar dengan kata-katanya kemudian mereka masuk ke kelas masing-masing. Farhan dan Gilang mengambil jurusan musik, Ricky mengambil jurusan sastra bersama Angel sedangkan Shandy mengambil jurusan teknik dan Sherly mengambil jurusan hukum.
Saat mereka sama-sama sedang tidak ada kelas, mereka berkumpul di kantin. Mereka berusaha membuat Farhan bisa kembali ceria seperti dulu, kembali menjadi dewasa, mulai mengikhlaskan Lala dan bahagia seperti permintaan terakhir Lala.
Farhan yang melihat usaha teman-temannya mengukir senyum di wajahnya walau teman-temannya pasti akan tau itu hanyalah senyum palsu. Mereka menghembuskan nafas lega? Entahlah, senyuman Farhan membuat mereka frustasi.
Gilang membuka note di ponselnya dan mulai mencatat pesanan mereka.
"Gue mie ayam sama es jeruk," Kata Ricky
KAMU SEDANG MEMBACA
Farla || Farhan UN1TY [END]
FanfictionBAGIAN KEDUA CALON PENGURUS OSIS Farhan Jawas, seorang pria yang baru saja kehilangan sumber kebahagiannya yaitu seorang perempuan bernama Lala Ditya Karin dalam sebuah tragedi. Takdir mempertemukan kembali Farhan dengan Lala, tapi... Lala Dianita...