13 (Gilang Knows)

275 51 13
                                    

Festival tahunan itu akhirnya berakhir dengan sukses, walau ada sedikit masalah kecil di fakultas musik dan gedung teater. Fajri sudah seperti artis saat ini, banyak yang meminta foto padanya, padahal bintang tamu disini adalah B Force. Sedangkan Wulan hanya bisa pasrah membiarkan Fajri berfoto ria dengan para fans-nya.

Fiki tengah dalam pelariannya di kejar Meysa yang kesal karena Fiki tidak membantunya tadi. Setelah Meysa mendapatkan Fiki, mereka berdua pergi untuk melanjutkan tindakan KDRT itu dirumah Meysa. Sedangkan Farhan terlihat bosan mendengar omelan dari ketua panitia fakultas musik.

“Lo kenapa sih Han? Ga biasanya kayak gini,” Kata ketua panitian bernama Deris

“Habis memantau betina tuh dia Kak,” Kata Faneza kemudian lari bersama Zweitson

“Ini bukan musim kawin ya Han. Urusan betina nantian aja kan bisa,” Kata Deris yang marahnya mulai mereda dan malah mengolok-ngolok Farhan

“Lo pikir gue binatang?”

“Udah lah, lagian nasi sudah menjadi bubur. Siapa yang salah udah ga guna, tapi lo tetep harus di hukum. Tugas lo bantu sie perlengkapan dan balikin semua barang-barang yang kita pinjem ke gudang.”

Farhan menerima hukumannya, karena untuk mengembalikan barang-barang itu dia harus melewati stand Lala. Terlihat Lala juga sedang membereskan stand nya sendirian, entah kemana panitia lainnya, mungkin di stand yang berbeda.

Farhan ingin membantunya, tapi sudah di dahului oleh Dipta. Kehadiran Dipta kembali menyadarkan Farhan bahwa Lala di hadapannya itu bukanlah Lala-nya. Mereka hanya mirip, tapi entah kenapa Farhan tetap merasa Lala di hadapannya itu adalah Lala-nya.

"Maaf, gatau kenapa aku salah mengenal seseorang sebagai Lala yang aku sayang," Gumam Farhan sembari kembali ke arah panggung

Seisi kampus sudah kosong dan sepi, hanya di area konser ini saja yang masih ramai dengan penggemar baru Fajri yang meminta foto dan mengobrol dengan Fajri. Tempat ini sudah menjadi tempat fan meeting dadakan untuk Jination, nama fandom Fajri.

Wulan yang berada tidak jauh dari sana hanya memasang muka bosan dan ngantuk karena ini sudah hampir tengah malam. Tiba-tiba Gilang menelepon Wulan, membuat Wulan yang hampir tertidur mendapatkan kesadarannya.

“Lan, kita ketemu besok bisa?”

“Ketemu? Ngapain?”

“Ada yang mau gue tanyain. Besok di Dream Cafe jam 9 pagi,” Kata Gilang kemudian memutuskan panggilan

“Ahh~ Kak Gilang kebiasaan. Kenapa harus pagi dah, ga yakin gue bisa bangun pagi besok,” Gumam Wulan

“Ngapain besok pagi?” Tanya Fajri yang sudah selesai dengan fan meeting dadakannya

“Oh udah selesai. Ayo balik, aku ngantuk banget.”

Wulan berjalan duluan menuju tempat parkir, meninggalkan Fajri yang merasa diabaikan pertanyaannya. Wulan pasti marah, pikirnya. Fajri mengantar Wulan pulang, tapi selama perjalanan Wulan tertidur atau hanya berpura-pura tidur untuk menghindari percakapan bersama Fajri.

Fajri yang merasa Wulan hanya berpura-pura itu mulai mengolok-ngoloknya dengan berkata ingin mengajak Wulan ke hotel. Mendengar itu, Wulan langsung bangun dan melesat masuk ke rumahnya. Fajri tertawa kecil kemudian pergi tanpa merasa bersalah.

—o—

Gilang sudah menunggu para tamu yang akan ia temui di Dream Cafe ini. Dia tidak hanya akan bertemu Wulan, tapi juga Radit serta Vian dan Nadia. Dia bersikeras harus mengerti jalan cerita di malam tragedi mengerikan dua orang berwajah dan bernama sama itu.

Farla || Farhan UN1TY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang