15 (End of Relationship)

228 51 0
                                    

Lala kembali terbangun akibat mimpi buruk yang mendatanginya setiap malam, seakan meminta Lala untuk melakukan sesuatu terhadapnya. Lala mengatur deru nafasnya yang terengah-engah akibat mimpi itu, lagi dan lagi. Kali ini Lala benar-benar frustasi dengan mimpi itu dan berniat mencari cara untuk menghentikan mimpi buruk itu.

Lala menelepon Nadia yang belakangan ini jarang terlihat. Selain karena fakta yang baru saja Nadia ketahui, kedekatan Farhan dan Lala juga menjadi alasannya untuk menjauh sejenak dari Lala.

"Halo Nad, kita bisa ketemu nggak?" Tanya Lala

"Huahem... La, gue masih ngantuk, ini masih pagi, di luar tu masih gelap. Mau ngapain sih?"

"Gue ga minta ketemu sekarang. Nanti ya di Ravuelta, sekalian gue mau coba kesana, katanya tempatnya bagus."

"Hmm."

Lala ingin kembali tidur, tapi entah kenapa ia tidak bisa. Ia jadi teringat sesuatu dalam mimpinya tadi. Baju dari pelaku yang menculiknya itu memiliki sebuah logo di bagian dada kirinya dengan tulisan SMA Bintang Mandiri. Itu menjadi petunjuk pertamanya untuk mengetahui siapa yang menculiknya.

Memang sampai saat ini, pelaku penculikan Lala belum di tangkap dan petugas kepolisian menemui jalan buntu. Mereka tidak menemukan apapun di lokasi Lala di culik, bahkan dari lokasi sekitarpun mereka tidak menemukan satupun petunjuk.

Iyalah orang ga pernah ada penculikan:v

.
.

Nadia kini sudah ada di Ravuelta, menunggu kedatangan Lala yang memintanya bertemu. Jujur dirinya sedikit takut terlihat mencurigakan di hadapan Lala, karena dirinya masih belum bisa menerima fakta itu.

Sembari menunggu Lala, dia sedikit berjalan-jalan di Ravuelta, tempat hangout baru bagi para generasi muda jaman ini. Gedungnya cukup luas dan banyak hal menarik ada di dalamnya, seperti cafe, timezone, tempat khusus belajar dan kerja kelompok, dan lain-lain dengan fasilitas lengkap.

"Pantes terkenal banget," Gumam Nadia

Tak sengaja matanya menangkap sosok Dipta dan Mona yang tengah berkencan. Nadia memastikan lagi apa yang ia lihat kemudian menghampiri Dipta.

"Hai Dipta. Kebetulan yah kita ketemu, lo ga bareng Lala? Kata Lala dia mau ketemu gue disini. Katanya sih jam 10, mungkin bentar lagi sampe kali ya. Tapi dia beneran ga sama lo?"

"Hah? Lala mau kesini? Dia ga ada bilang ke gue," Kata Dipta sedikit gugup

"Oh, ini siapa?" Tanya Nadia menunjuk Mona

"Pacarnya Dipta." Mona benar-benar sudah tidak ingin lagi berhubungan gelap dengan Dipta. Kemarin dia sudah mengakhiri hubungannya dengan Nesta.

Nadia yang sedari tadi sudah menduga hal itu hanya menatap Dipta, menunggunya memberikan penjelasan. Dipta mengajak Nadia untuk duduk di salah satu bangku disana sambil memesan beberapa menu dari cafe ini.

"Gue mau penjelasan bukan makan atau minum," Kata Nadia dingin

"Lo jangan berlagak kayak gitu ya! Gue ga suka lihatnya," Kata Mona

Nadia hanya diam, benar-benar tidak ingin berbicara dengan wanita yang menurutnya busuk itu. Dipta akhirnya menjelaskan dengan sejujur-jujurnya.

Sebenarnya Dipta ini baik, tapi dendamnya itu seakan menjadi tuntunan jahat untuknya. Nadia kesal, bahkan sangat kesal. Tapi dia tau, Lala yang sangat mencintai Dipta itu sudah pergi.

"Terus Lala salah apa? Dia cinta beneran sama lo bahkan sampai akhir__" Nadia hampir membuat Dipta mengetahui faktanya.

"Gue juga salah apa Nad? Kenapa gue harus hidup kayak gini? Menurut lo gue seneng sama kehidupan gue yang sekarang? Enggak!"

Farla || Farhan UN1TY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang