Di sebuah mall Shandy dan Sherly sedang berkeliling mencari segala keperluan untuk pesta ulang tahun Farhan. Tidak hanya mereka, Angel dan Ricky juga membantu mencari bahan makanan dan minuman.
Suasana hati Farhan memang masih belum membaik sepenuhnya, tapi mereka juga ingin membantu Farhan menuruti permintaan terakhir Lala untuk tetap bahagia tanpanya, walau mereka tau hal itu akan sangat sulit dilakukan. Merekapun terus merindukan sosok Lala yang tegas dan galak.
Setelah selesai berbelanja, Ricky dan Shandy pergi lebih duku ke parkiran dengan alasan memanaskan mesin mobil sambil memakan ice cream dan mengobrol santai. Sherly dan Angel tau, mereka hanya mencari alasan karena bosan menemani dua betina yang sangat lama memilih apapun yang akan mereka beli.
"Btw Rik, si Lady itu ga mau lanjutin bab 4 gitu? Penasaran banget gue anjir," Kata Shandy memulai obrolan
"Sama anjir. Kira-kira Rini bakal tau ga ya kalau dia punya kembaran?" -Ricky
"Harusnya sih iya kalau mau happy ending." -Shandy
"Ih tapi kan kalau dia tau kasian Dini yang udah ngorbanin kehidupan dia. Happy ending dari mananya?" -Ricky
"Ya salah dia. Harusnya dari awal dia bilang ke Rini ga usah di adopsi. Salah sendiri nyiptain kesengsaraan." -Shandy
"Ih ga ada kasian-kasiannya ya lo sama Dini. Dia yang paling menderita tau gak. Sedangkan Rini, enak-enakan hidup bahagia." -Ricky
"Eh, Dini menderita karena pilihannya sendiri. Rini juga gatau apa-apa, kalau Rini tau juga dia ga akan biarin kakaknya menderita." -Shandy
"Kenapa sih kalian ngasihanin tokoh dalam buku? Kasihanin kita napa, ini barang belanjaan berat tau," Kata Angel yang baru keluar dari gedung mall bersama Sherly dengan membawa belasan kantong belanjaan.
"Ga ada peduli-pedulinya ya kalian sama pacar dunia nyata kalian. Pacarin aja tuh Rini sama Dini!" Kata Sherly kesal
Shandy dan Ricky langsung menutup mulutnya rapat-rapat dan membantu Angel dan Sherly. Jika dua betina itu berada dalam mood yang buruk, Shandy dan Ricky akan mati penasaran tanpa tau akhir dari kisah Rini dan Dini.
--o--
Farhan yang sebentar lagi bertambah umur sedang berdiam diri di kamarnya. Ia bahkan tidak tahu bahwa sebentar lagi adalah hari peringatan kelahirannya. Sedari tadi dirinya disibukkan dengan tugas-tugas kampus, bahkan ia menawarkan diri untuk mengerjakan tugas mahasiswa lain agar dirinya bisa terus bekerja dan tidak memikirkan Lala.
Tokk tokk tokk
"Banghan ayo makan malam!" Kata Rinda dari balik pintu kamarnya.
"Abang ga makan malam dulu deh. Tugas Banghan masih banyak!" Saut Farhan tanpa mengalihkan fokusnya pada tugas-tugasnya.
"Bang, lo juga ga makan seharian ini. Emang lo ga laper? Ga pusing gitu? Kalo gue udah pingsan aja kali ya," Kata Rinda yang langsung nyelonong masuk ke dalam kamar.
Farhan tak menggubris kata-kata adiknya itu dan tetap fokus dengan layar monitor laptop-nya serta jarinya yang terus mengetik tanpa henti. Rinda prihatin melihat keadaan kakaknya yang seperti ini dan meninggalkannya sendiri.
"Gamau makan?" Tanya Ibunya
"Iya Ma."
"Biar Papa yang ngomong."
Mendadak semua menjadi tegang. Jika sang kepala keluarga sudah turun tangan, hal yang buruk tapi baik pasti akan terjadi. Ayahnya itu selalu berhasil menangani semua masalah keluarga, entah jurus apa yang ia gunakan. Bahkan ia tidak mau berbagi rahasia itu pada istrinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Farla || Farhan UN1TY [END]
FanfictionBAGIAN KEDUA CALON PENGURUS OSIS Farhan Jawas, seorang pria yang baru saja kehilangan sumber kebahagiannya yaitu seorang perempuan bernama Lala Ditya Karin dalam sebuah tragedi. Takdir mempertemukan kembali Farhan dengan Lala, tapi... Lala Dianita...