Lala membuka matanya di ruangan yang pengab nan lembab. Dia tertidur di sebuah ranjang dengan seorang pria berada di hadapannya. Perlahan pria itu mendekati Lala sampai berada tepat di sampingnya.
Lala yang sedari merasa takut kini semakin takut setelah pria itu mengeluarkan sebuah jarum dan benang yang kemudian di gunakan untuk menjahit mulutnya.
Lala berusaha meloloskan diri, tapi entah kenapa tubuhnya itu tidak bisa digerakan. Akhirnya pria itu mengakhiri aktivitas menjahitnya lalu mengeluarkan sebuah pisau kecil. Pisau kecil itu di tancapkan pada leher Lala berkali-kali sehingga darah Lala terpercik kemana-mana.
“AAAAAA!”
Lala terbangun dari mimpi buruk yang sama, yang selalu hadir di setiap tidurnya. Lala benar-benar frustasi dengan mimpi buruk yang sebenarnya adalah potongan memori yang ia lupakan saat dirinya diculik.
Menyadari itu hanya mimpi, Lala beranjak dari tempat tidurnya menuju meja rias. Dilihatnya bekas luka pada mulutnya yang seperti bekas dijahit, kemudian dia mengibaskan rambut panjangnya hingga terlihat sebuah bekas luka tusuk di lehernya.
“Lala kenapa sayang?” Tanya sang ibu yang mendengar teriakan Lala tadi.
“Gapapa Ma, biasa mimpi sialan itu muncul terus,” Kata Lala tanpa sadar berkata kasar
“Eh maaf Ma, habisnya mimpi buruk itu bikin emosi pagi-pagi.”
“Ya udah kamu siap-siap terus sarapan bareng yuk. Ini tumben Papa kamu pengen sarapan bareng, biasanya berangkat duluan.”
“Iya Ma.”
Setelah menyamarkan bekas luka pada mulutnya, Lala turun ke bawah untuk sarapan sesuai perintah ibunya. Luka pada lehernya ia sembunyikan dengan rambut panjangnya yang terurai.
Lala dan kedua orang tuanya sedang menyantap sarapan mereka sambil mengobrol ringan soal kegiatan mereka hari ini. Tiba-tiba ada yang memencet bel rumah mereka. Lala dengan sigap langsung membukakan pintu karena ia tahu siapa yang bertamu sepagi ini, Dipta.
Dipta datang untuk memberikan ucapan selamat atas kepulangan ibu Lala dari rumah sakit. Dipta datang membawa sekantong plastik berisikan hal-hal yang ibu Lala sukai, berdasarkan informasi yang Lala berikan pada Dipta.
Melihat kedatangan Dipta, ekspresi wajah ibu Lala langsung berubah, sedangkan sang ayah malah menyapa dengan senyum tanpa paksa. Dipta dengan sopan menyampaikan niatnya datang, tapi ibu Lala membalasnya jutek. Makanan yang seharusnya untuk ibu Lala malah dimakan oleh sang ayah dengan tidak tahu malunya di hadapan Dipta.
Lala yang melihat tingkah kedua orang tuanya itu merasa malu dan tidak segan menginjak kaki kedua orang tuanya. Dipta hanya tersenyum melihat tingkah calon mertuanya itu sambil berpikir bagaimana cara mendapatkan hati mereka berdua.
Setelah menghabiskan sarapan, mereka melanjutkan kegiatannya masing-masing. Ayah Lala pergi bekerja sedangkan ibunya tetap berada dirumah. Lala dan Dipta pergi ke kampus yang hari ini mengadakan festival tahunannya.
—o—
Farhan mempersiapkan segala keperluan untuk konser kecil ala fakultas musik dengan seorang bintang tamu yang cukup terkenal, BForce. Farhan sebagai koordinator sie acara sedang berbicara dengan member B Force, memberikan beberapa arahan pada member sebelum acara dimulai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Farla || Farhan UN1TY [END]
FanfictionBAGIAN KEDUA CALON PENGURUS OSIS Farhan Jawas, seorang pria yang baru saja kehilangan sumber kebahagiannya yaitu seorang perempuan bernama Lala Ditya Karin dalam sebuah tragedi. Takdir mempertemukan kembali Farhan dengan Lala, tapi... Lala Dianita...