23 (END)

200 53 4
                                    

Mendengar kabar bahwa Farhan sudah sadar membuat semua orang pergi menjenguknya, kecuali Gilang, Ricky dan Vian yang tengah berusaha membawa Lala kembali. Shandy yang kembali ke rumah sakit sebenarnya sedikit kurang siap menceritakan apa yang Lala alami semalam.

Farhan masih berada di ruang ICU, hanya keluarganya yang diijinkan masuk. Teman-temannya menunggu di luar termasuk ibu Lala yang berterimakasih kepada Farhan karena sudah berusaha menyelamatkan Lala sampai terluka seperti itu.

"Farhan gimana tante?" Tanya Angle

"Udah mendingan. Kata dokter besok dia udah bisa pindah ke bangsal biasa."

Angle dan Nadia kini mengkhawatirkan kekasih mereka sedangkan Sherly berusaha meyakinkan mereka bahwa Ricky dan Vian akan baik-baik saja. Shandy hanya bisa diam, dia tidak mau mengungkit apapun tentang Lala karena tidak tahu apa yang akan di lakukan tiga sahabat Lala ini jika mereka tahu keadaan Lala. Mungkin dia sudah kewalahan menghadapi tangisan, umpatan dan segala jenis pelampiasan lainnya pada dirinya.

Sementara Irma sibuk berlakon dengan Dinda dan Dino. Pria bertubuh kekar di luar rumah Dipta itu adalah orang suruhan Gilang, jadi ia tidak perlu merasa khawatir akan hal itu. Tiba-tiba Mona datang, namun langsung di hentikan oleh pria-pria bertubuh kekar itu.

"Lepasin!"

"Apa sih ribut-ribut? Ganggu orang buat konten aja," Kata Dinda

Mereka pergi keluar dan melihat Mona yang menatap Irma dengan penuh amarah. Irma yang di tatap seperti itu hanya bisa mengalihkan pandangannya pada hal lain.

"Kalian di tipu sama cewe lugu ini!" Kompak Dinda dan Dino menatap Irma "Dia udah buat rencana kakak kalian gagal!"

"Apa maksdunya? Rencana apa?" Irma menggeleng

"Kakak kalian sekarang ada di penjara!" Kata Mona di iringi tangisan dan tersungkur di tanah menangisi nasib percintaannya dengan Dipta

"Maksud Kak Mona apa Irma? Lo tau sesuatu kan?" Tanya Dino

Mendengar bahwa Dipta sudah di penjara, membuat Irma menceritakan segalanya pada Dinda dan Dino. Mereka sangat kecewa dengan perbuatan kakaknya, tapi Irma mengatakan bahwa mereka harus memaafkan Dipta karena sudah mengakui kesalahannya.

Keputusan Dipta pada akhirnya adalah menyerahkan dirinya ke polisi. Dia tau itu akan membuat Dinda dan Dino mungkin malu dengan kakaknya, tapi ini lebih baik daripada dirinya harus menjadi buron dan fotonya tersebar di penjuru kota.

Lala dilarikan ke rumah sakit yang sama dengan Farhan. Shandy yang berusaha menghindari tiga betina itu dengan pergi mengelilingi rumah sakit melihat Lala yang berada di UGD bersama Ricky dan Vian.

"Gilang mana?" Tanya Shandy

"Dia di kantor polisi buat ngurus sisanya," Jawab Vian

Shandy langsung menghubungi Sherly dan memberitahu bahwa Lala sudah selamat dan sekarang berada di rumah sakit yang sama. Winda pun langsung berlari menuju UGD dari ruang ICU yang tadinya mengobrol dengan Ibu Farhan.

Lala setengah tersadar, matanya bisa melihat sahabat lamanya dan juga Ibu Winda, Ibu angkat dari adiknya Lala Ryn. Ia jadi memikirkan bagaimana nanti perasaan kedua orang tua Lala Ryn jika tau anaknya sudah meninggal setahun yang lalu?

Lala meminta Ibunya mendekat dan dia berbisik, "Maafin Lala Ma."

"Mama yang minta maaf. Lala yang kuat ya nak," Kata Winda sambil terus menangis

Dokter memberika infus pada Lala dan menyuruh mereka semua keluar agar Lala bisa beristirahat sejenak. Lukanya tidak cukup parah, tapi dehidrasi yang ia alami cukup menguras habis tenaganya. Padahal Dipta sudah memberi makan dan minum, tapi Lala tidak mau memakannya.

Farla || Farhan UN1TY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang