Lala tertidur di lantai dingin sebuah ruangan yang berdebu dengan luka-luka di tubuhnya. Semalam Dipta menghajar Lala habis-habisan karena kesal dan ia merekam aksi brutalnya untuk di kirim ke Areska. Awalnya Dipta sedikit ragu untuk melakukan itu, tapi setelah sekali mencoba ia mulai terbiasa.
Sedangkan Areska yang mendapatkan vidio itu langsung meninggalkan rapat dengan tergesa-gesa dan kembali ke hotel. Istrinya yang sedang membaca buku terkejut dengan kehadiran sang suami dan berita buruk yang di bawanya.
Tanpa mengemasi barang-barang, mereka langsung pergi ke bandara dan kembali ke Indonesia secepat mungkin. Persetan dengan perusahaan mereka, putrinya jauh lebih penting dari apapun di dunia ini, walau Lala hanya putri angkatnya.
Sesampainya di rumah, mereka langsung memarahi Tante Leni yang sama sekali tidak mengetahui hal ini. Ia pun terkejut karena Nadia dan Vian mengatakan bahwa Lala akan menginap di rumah Nadia. Mendengar itu, mereka langsung menghubungi Nadia dan Vian.
"Kenapa kalian sembunyikan fakta ini dari kita?!" Teriak Areska
"Maaf Om, kita berencana selesai-in semua ini sebelum Om dan Tante pulang," Kata Vian
"Kalian kesini dan jelasin. Sekarang!"
"I-iya Om."
Nadia dan Vian mengajak Gilang untuk membantu menjelaskan. Gilang pun sama takutnya dengan Nadia dan Vian, kemudian ia mengajak Ricky dan Shandy karena tidak mau diomelin sendiri.
Areska marah besar, untung saja jantungnya itu masih kuat untuk berteriak mengisi seluruh rumahnya yang besar ini dengan suara lantangnya. Istrinya, Winda hanya bisa duduk dan menangis memandangi foto Lala.
Gilang bosan dengan semua celoteh itu, telinganya sakit mendengar semua teriakan Areska. Sementara yang lain menunduk mendengarkan omelan Areska, Gilang mengorek kupingnya dan memperlihatkan dengan jelas bahwa ia bosan dengan keadaan ini.
"Udah Om?" Tanya Gilang
"Kurang ajar kamu! Bisa-bisanya anak saya temenan sama cowo kayak kamu!" Gilang mengabaikan kata-kata itu kemudian berpikir sejenak.
"Om kok bisa tau Lala diculik?" Tanya Gilang
Areska menunjukan vidio penyiksaan Lala kepada lima anak muda itu. Gilang menutup matanya dan menelan salivanya melihat adegan kekerasan itu. Ia merasa bersalah belum bisa menyelamatkan Lala sebelumnya, padahal ia sudah tahu semuanya.
Nadia dan Vian tidak sanggup melihat Lala, sedangkan Ricky melihatnya dengan serius. Melihat Ricky, sepertinya ia mengenali lokasi dari tempat vidio itu di rekam.
"Buset! Dipta ganas banget dah, serem ih!" Kata Shandy keceplosan. Mereka masih merahasiakan keterlibatan Dipta karena jika Areska tahu, dia yang akan merasa paling bersalah.
"Dipta?!" Tiba-tiba Winda meneriaki nama itu
"Udah aku bilang dia bukan anak yang baik!" Sekarang dua orang tua itu bertengkar di hadapan mereka.
Gilang risih dengan keadaan ini karena tidak mampu berpikir dengan fokus. Dia langsung menceritakan semuanya tentang Dipta. Seperti yang sudah di duga, Areska menangis tersedu-sedu karena merasa bersalah. Tapi, fakta bahwa sebenarnya anak mereka sudah mati setahun yang lalu belum Gilang ceritakan.
"Itu bukan salahmu. Kamu bahkan gatau Sanjaya punya anak, iya kan? Udah, kita harus menemukan Lala," Kata Winda
"Harusnya aku cari tau Win, cukup aneh juga Sanjaya beli mainan tapi ga punya anak. Harusnya aku jadi sahabat yang baik buat dia, dan dia bisa cerita semuanya ke aku," Sesal Areska
KAMU SEDANG MEMBACA
Farla || Farhan UN1TY [END]
FanfictionBAGIAN KEDUA CALON PENGURUS OSIS Farhan Jawas, seorang pria yang baru saja kehilangan sumber kebahagiannya yaitu seorang perempuan bernama Lala Ditya Karin dalam sebuah tragedi. Takdir mempertemukan kembali Farhan dengan Lala, tapi... Lala Dianita...